Penghianat Sensitif Pemberani Tidak Mudah Menyerah Berbakti

4. Tegas

Tokoh Sinyue adalah seorang yang tegas dalam mendidik adiknya yang bernama Keshan, pada saat itu Keshan diam-diam tidak pergi kesekolah,ia pergi bersama Chiyuan untuk membeli kado untuk kakaknya yang berulang tahun, hal ini diketahui oleh Sinyue dan membuatnya marah. Hal itu terdapat dalam kutipan : “Hari ini kau kesekolah tidak “Tentu saja saja kesekolah” Masih berani bohong juga kau Beraninya kau terus membohongiku sejak tadi Sinyue tiba-tiba mengambil penggaris yang terletak di meja, lalu menyabetkannya ke tubuh Keshan. Mulut Sinyue terus mengomel dengan penuh rasa sedih “ Kau ini begitu malas dan tidak sungguh- sungguh belajar, bagaimana mungkin bisa mengahadapi arwah Ayah dan Ibu yang sudah meninggal? Apakah kau sudah lupa peristiwa di Chinghou ? Apakah kau sudah lupa melupakan semua pesan Ayah dan Ibu sebelum meninggal Masih ingat tidak?kau membolos? Kalau Cuma membolos sekolah tidak apa-apa,tapi sekarang kau berbohong,mengarangcerita, berdusta, sunggguh tidak berguna……kau membuatku amat marahMarah setengah matiPutri Sinyue 1996:57.

5. Penghianat

Tokoh Sinyue ternyata diam-diam menyukai Nu Tahai ini terjadi saat pertama kali mereka bertemu Nu Tahai sudah sangat baik padanyadan bersedia membantunya hingga ia di izinkan tinggal dikediaman Nu Tahai, meskipun Sinyue tau Nu Tahai sudah memiliki istri, ia tetap mencintainya. Hal itu terdapat dalam kutipan berikut : Mata Sinyue berbinar bahagia. Tadi kuucapakan kata cinta, itulah isi hatimu yang sesungguhnya. Bagiku sudah cukup atau kau juga mau mendengar perasaanku? Baik, akan kukatakan Selamanya aku tidak akan melupakan peristiwa saat kita pertama kali bertemu. Putri Sinyue 1996: 82. Universitas Sumatera Utara

6. Sensitif

Sinyue adalah wanita yang sensitif apabila ia tidak suka apa yang di dilakukan ia akan menolaknya dengan keras dengan penuh kemarahan. Berikut ini kutipan pada Hal 94 menggambarkan sifat keras kepala dan marah menggebu-gebu. “Apakah aku pernah suka?’ Sinyue kesal air matanya terus membasahi wajahnya “ Bagaiman aku bisa membuat kalian mengerti? Aku…aku ujar Sinyue sambil menatp Chiyuan, lalu katanya lagi “Persetan dengan perjodohan Ibu Suri. Pokoknya diantara kita tak pernah ada cerita cinta, sekarang tidak ada, begitu juga nanti selamanya demikian 1996:82.

7. Pemberani

Tokoh Sinyue adalah tokoh yang pemberani dalam mengambil keputusan.Tekad Sinyue sudah bulat untuk pergi ke Gunung Wushan untuk meyusul Nu Tahai yang kalah perang.Hal ini dapat terlihat dalam kutipan : “Kalian berdua lebih baik menjaga Keshan. Jagalah Keshan baik baik untukku. Kupasrahkan dirinya pada kalian. Aku bisa pergi sendiri, sama sekali tidak butuh pengawalan.Putri Sinyue 1996:111.

8. Tidak Mudah Menyerah

Sinyue memiliki sifat tidak mudah menyerah ia akan hidup demi Nu Tahai kemanapun dia pergi Sinyue bersedia mengikutinya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut Pokoknya kalau kau mati aku juga ikut mati Aku akan pergi mengikuti kemanapun kamu pergi.Putri Sinyue 1996:123 Universitas Sumatera Utara

9. Pandai Bersikap

Sinyue adalah sosok yang pandai bersikap saat ia sadar bahwa yang perbuatan dilakukannya tidak terpuji. Ia meminta maaf kepada seluruh anggota keluarga Nu Tahai. Hal ini terdapat dalam kutipan berikut : “Hari ini aku berlutut di sini, dengan tulus memohon maaf dari kalian sekeluarga, Maafkan aku. Sungguh-sungguh kuhaturkan ribuan, puluhan ribu, permohonan maaf. Aku juga tahu, seluruh perbuatan dan tindakanku sungguh tidak terpuji sehingga membuat kalian sekeluarga malu dan marah. Namun apa yang ku lakukan sungguh luar kendali. Sebelum pergi ke Gunung Wushan aku meninggalkan sepucuk surat untuk kalian. Meskipun isi surat terperinci, kurasa kalian sudah mengerti maksudnya. Aku dan Nu Tahai sudah mencintai saling mendalam dan tidak mudah dipisahkan lagi. Saat pergi ke Gunung Wushan aku hanya ingin mati bersamanya. Namun ternyata langit masih mengasihaniku dan member kemudahan serupa ini, membiarkan kami pulang dengan selamt. Kumohon kalian semua mempercayai ketulusanku. Hari ini aku melangkah kedalam rumah ini dengan satu niat suci dan tulus ingin menjadi bagian dari keluarga ini. Aku berjanji akan menebus kesalahan dimasa lalu. Kumohon aku kalian bersedia memberikan kesempatan. Terimalah aku, bertoleransi dengan ku” Sambil berkata seperti itu Sinyue terus dengan ekspresi sangat ketakutan. Kutipan lain yang mendukung karakter sinyue tersebut.Putri Sinyue 1996: 112 “Sinyue menghaturkan terima kasih kemurahan hati ibu aku sangat berterima kasih atasa kebaikan hati Nyonya besar Untuk menebus semua kesalahan yang telah membuat kalian menderita, mulai hari ini aku berjanji sekuat tenaga agar kelak tidak menyesal telah memberikan kemurahan hati seperti ini.

4.1.2.2 Tokoh Nu Tahai 1. Pemberani

Nu Tahai,seorang pria gagah yang ditunjuk istana sebagai jenderal, memiliki julukan Ma Yaoci-pria yang memiki keberanian seperti kuda dan burung gagak julukan yang selalu membuat musuh pun kalyang dapat menangani nya di medan perang. Ia sudah bertempur ratusan kali dan selama ini belum pernah Universitas Sumatera Utara sekalipun mengalami kalah perang. Dia bisa di bilang luar biasa seorang yang tak pernah mengenal kata “takut” tak mengenal apa yang disebut “menakutkan” “kepedihan” ataupun “ melepaskan diri”. Dengan sikapnya yang begitu gagah berani dan tak mengenal takut itulah ia menghadapi setiap peperangan. Pahlawan yang gagah perkasa ini, Nu Tahai telah di takdirkan Tuhan harus bertemu Sinyue Sebagaimana halnya Sinyue, Nu Tahai pun sejak lama telah terpisah dengan kehidupan masa remajanya yang bahagia hanya saja berbeda dengan Sinyue, Nu Tahai tak pernah menyadari dan merasakannya.Hal itu terdapat dalam kutipan berikut : Bandit nekat Besar juga nyalimu Ayo lepaskan orang itu, kalau kau tak mau mati Akan kucincang habis tubuh, bandit keparat”katanya sambil terus mengejarPutri Sinyue 1996: 32.

2. Berbakti

Tokoh Nu Tahai adalah seorang jenderal yang pemberani dan juga berbakti. Sebelum ia memutuskan untuk mengajak Sinyue dan Keshan untuk tinggal dikediaman mereka Nu Tahai meminta izin terlebih dahulu kepada Ibu Suri. Hal ini terbukti pada kutipan berikut : “Apabila Yang Mulia Kaisar dan Ibu Suri berkenan dan mengizinkan hamba bersedia sangat menyambut kehadiran Putri dan Pangerana Kecil dikediaman hamba. Biarlah Putri dan Pangeran Kecil tinggal bersama-sama dengan keluarga hamba.Putri Sinyue 1996 :26 Universitas Sumatera Utara 3 Tidak Kuat Pendirian Nu Tahai sebenarnya didalam hatinya juga mencintai Sinyue. Tapi ia mengatakan kepada Sinyue bahwa ia mencintainya hanya sebagai anaknya sendiri. Hal ini terdapat pada kutipan berikut “Semua kejadian ini tidak boleh terjad. Tapi aku lupa diri, aku buta dan membiarkan semua ini terlanjur terjadi Aku bersumpah padamu, selamanya ini aku mencintaimu hanya seperti anak sendiri.Tak peduli bagaimanapun aku melindungimu dan menghiburmmu, aku tetap tak boleh kehilangan kendali, berbicara omong kosong dan berbuat serempengan seperti ini” Putri Sinyue 1996:81.

4. Mengalah