Kerangka Konsep KERANGKA KONSEPTUAL

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, penelitian terdahulu, dan uraian di atas, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut: Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Return on Assets X 1 Return on Equity X 2 Earning per share X 3 Price Earnings Ratio PER X 4 Harga Saham Y Investment Opportunity Set X 5 Universitas Sumatera Utara Laporan keuangan merupakan laporan kinerja dari suatu perusahaan. Laporan ini berisi sejumlah informasi yang dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama para investor dan calon investor. Informasi ini berguna bagi mereka untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal. Penilaian kinerja atau faktor fundamental perusahaan biasanya menggunakan analisis rasio keuangan. Menurut Tandelilin 2001, beberapa rasio yang penting adalah sebagai berikut: 1. Return On Asset Return On Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan aset perusahaan untuk memberikan penghasilan bagi perusahaan. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan maka semakin menarik bagi investor untuk menarik investor untuk berinvestasi dengan membeli saham perusahaan tersebut. 2. Return On Equity Return On Equity adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bagi para pemegang saham. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka semakin menarik bagi investor untuk menarik investor untuk berinvestasi dengan membeli saham perusahaan tersebut karena memberikan keuntungan yang memadai. 3. Earning Per Share Earning Per Share merupakan rasio yang menggambarkan besarnya pendapatan per lembar saham yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi EPS suatu perusahaan maka semakin menarik bagi investor untuk menarik investor untuk Universitas Sumatera Utara berinvestasi dengan membeli saham perusahaan tersebut karena per lembar saham semakin meningkat seiring meningkatnya laba. 4. Price Earnings Ratio PER Price Earning Ratio PER merupakan perbandingan antara harga pasar saham per lembar dengan laba per saham earning per share. Price Earning Ratio sangat penting diperhatikan oleh calon investor. Jika PER tinggi, berarti harga saham tersebut terlalu mahal atau dengan harga tertentu investor hanya memperoleh laba yang tinggi. Walsh dalam Haikal, 2004: 156. Dengan demikian, calon pembeli saham akan memperoleh keuntungan yang lebih besar jika pembelian saham tersebut pada saat PER rendah karena saham cenderung akan mengalami kenaikan harga hal tersebut dikarenakan pendapatan perusahaan relatif aman dan sejalan dengan rendahnya tingkat kapitalisasi, sementara jika PER menunjukkan nilai yang tinggi maka hal ini menunjukkan saat yang tepat untuk menjual saham. Dengan kata lain, pengetahuan tentang PER bagi investor berguna untuk mengetahui kapan harus membeli dan menjual sahamnya sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari selisih harga saham capital gain. Dari sudut pandang perusahaan, rasio ini mengindikasikan pengembalian yang harus diberikan perusahaan untuk menarik para investor. Informasi PER sebagai analisis rasional terhadap prospek antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dengan menggunakan standar yang sama. Perusahaan mempunyai kesempatan investasi yang paling menarik akan memperoleh kapital harga yang wajar, yaitu harga yang mencerminkan investasi yang potensial. Apabila saham perusahaan menjadi Universitas Sumatera Utara tidak menarik di pasaran, maka harga saham perusahaan akan turun dan perusahaan tersebut akan memiliki hasil laba earning yield yang lebih tinggi. Upaya merumuskan bagaimana mencantumkan harga saham yang wajar telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan memperoleh tingkat keuntungan return yang menarik. Price Earning Ratio PER merupakan ukuran yang paling banyak digunakan investor untuk menentukan apakah investasi modal yang dilakukannya menguntungkan atau merugikan Constand, et al., 1991. PER menunjukkan berapa besar para investor bersedia dibayar untuk setiap keuntungan yang dilaporkan perusahaan, sehingga merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Para manajer keuangan perusahaan akan senang jika saham perusahaannya dijual dengan PER yang tinggi. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai peluang pertumbuhan yang baik yang berarti pendapatannya relatif aman dan sejalan dengan rendahnya tingkat kapitalisasi. Dengan semakin berkembang dan semakin terintegrasinya pasar modal, maka analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi PER mempunyai arti penting bagi investor sebelum mengambil suatu keputusan investasi. Dari informasi ini, diperoleh analisis rasional sebagai evaluasi terhadap prospek antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dengan menggunakan standar yang sama yaitu PER satu perusahaan dengan PER perusahaan lainnya. Perusahaan yang mempunyai kesempatan investasi yang paling menarik akan memperoleh kapital harga yang wajar, yaitu harga yang mencerminkan investasi yang potensial. Universitas Sumatera Utara IOS moderasi merupakan pengukuran atas pertumbuhan atau kesempatan investasi yang didasarkan kepada proksi harga, investasi dan penyimpangan. Apabila tingkat keuntungan return pasar menyatakan perubahan pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham dalam konsep model indeks tunggal dinyatakan sebagai berikut: Jogiyanto, 2003: 270 R i = á i + â i . R M + ei Di mana: R i = Return saham i á i = Bagian dari return saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar. Variabel ini merupakan variabel acak â i = Beta saham i, merupakan parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada R i jika terjadi perubahan pada R M R M = Return indeks pasar i. Variabel ini merupakan variabel acak e i = Nilai kesalahan residu Menurut Husnan 2001, model indeks tunggal dapat menunjukkan satu- satunya alasan saham bergerak secara bersamaan adalah karena saham bereaksi terhadap gerakan pasar.

3.2. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

1 81 115

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 76