C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pooling yang merupakan kombinasi antara data runtut waktu time series dengan data silang
tempat cross section. Sumber data adalah data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh
dan dicatat oleh pihak lain Indriantoro, 2002: 147. Data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
yang terdiri dari laporan keuangan perusahaan.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari
organisasi yang bersangkutan Indriantoro, 2002: 149. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama dilakukan
melalui studi pustaka, yakni jurnal akuntansi dan buku- buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data yakni
laporan keuangan perusahaan barang konsumsi periode 2007-2009 dilakukan dengan cara mendownload situs www.idx.co.id
.
Universitas Sumatera Utara
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan yang di gunakan adalah ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas, leverage, dan porsi saham publik. a.
Ukuran Perusahaan dinyatakan dalam total aktiva. Total aktiva akan dihitung dengan menggunakan logaritma atas nilai aktiva.
b. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas diukur dengan rasio laba bersih setelah pajak terhadap penjualan
bersih Net Profit Margin. Net profit margin
bersih Penjualan
bersih Laba
=
c. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempo dengan sumber jangka pendeknya. Likuiditas diukur dengan rumus:
Rasio Lancar Lancar
hutang Lancar
Aktiva =
d. Leverage merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi jumlah kewajibannya. Leverage diukur dengan rasio total hutang dibagi dengan total aktiva Debt to Asset RatioDTAR. Sehingga leverage
dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: Debt to asset ratio
Aktiva Total
Hutang Total
=
Universitas Sumatera Utara
e. Porsi Saham Publik adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki
publik dengan jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan. Porsi saham publik diukur sebagai berikut:
Porsi Saham Publik Perusahaan
Saham jumlah
Publik Saham
Jumlah =
2. Variabel Dependen
Tingkat pengungkapan laporan keuangan perusahaan diperoleh dengan menjumlahkan tingkat pengungkapan wajib dengan tingkat pengungkapan
sukarela. Dalam mengukur tingkat pengungkapan digunakan beberapa pedoman yaitu tingkat pengungkapan wajib Mandatory indeks disclosure dan tingkat
pengungkapan sukarela voluntary indeks disclosure. Kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan mengukur berapa banyak butiran laporan keuangan yang material diungkap oleh perusahaan diukur dengan indeks
disclosure methodology, yaitu indeks Wallace Rumus Indeks Wallace =
k n
× 100 Nugraheni, dkk, 2000:80 Dimana n :jumlah item yang diungkapkan perusahaan
k :jumlah item yang seharusnya diungkap berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18. Analisis data dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian asumsi klasik akan mendukung hasil pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau
tidak. Asumsi klasik merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang
diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal Ghozali, 2005: 110. Uji
normalitas data dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik
histogram dan kurva normal probability plot. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung
seimbang baik pada sisi kiri maupun pada sisi kanan. Pada kurva normal probability plot, data dikatakan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar
garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal. Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov Test. Uji ini dilakukan untuk memastikan secara
Universitas Sumatera Utara
statistik apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Data dikatakan normal apabila hasil pengujian menunjukkan nilai siginifikan diatas
0,05.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya Ghozali, 2005: 91. Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilakukan dengan cara :
1 nilai R
2
pada estimasi model regresi, 2
menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, 3
menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10.
Pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Model regresi linier berganda harus
terbebas dari gejala multikolinieritas agar dapat digunakan dalam penelitian.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan
kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Ghozali 2005: 95 menyatakan bahwa “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
Universitas Sumatera Utara
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan The Runs Test dan uji Durbin-Watson. The Runs test diperkenalkan oleh Geary sebagai uji nonparametrik dengan tanda positif dan
negatif. Kaidah dari keputusan ini adalah tidak menolak hipotesis jika taksiran R berada pada jarak interval. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi dengan
menggunakan teori Durbin-Watson : 1
angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2
angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3
angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005: 105. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau homokedastisitas.
Mengukur ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama dapat dilakukan dengan pendekatan grafik yakni
melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah sebagai berikut:
1 titik- titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2 titik- titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
Universitas Sumatera Utara
3 penyebaran titik- titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar, 4
penyebaran titik- titik data sebaiknya tidak berpola. Pendekatan kedua adalah pendekatan statistik yakni menggunakan uji
gletser. Data tidak terkena heterokedastitas jika nilai signifikan lebih besar 0,05
2. Pengujian Hipotesis Penelitian H
a
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan koefisien determinasi, uji simultan dan uji parsial. Model penelitian ini menggunakan model
regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda
dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas Lubis,dkk, 2007: 45. Persamaan regresi linier berganda yaitu
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ ε Keterangan :
Y = Indeks Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
X
1
= Ukuran Perusahaan X
2
= Profitabilitas X
3
= Likuiditas X
4
= Leverage X
5
= Porsi Saham publik
Universitas Sumatera Utara
α = Konstanta
ε = error
β
1
, β
2
, β
3
, β
4
= koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen.
Menurut Situmorang, dkk 2010: 148, ada beberapa alasan penyisipan faktor error dalam model regresi yakni:
a. Penyisipan faktor error
ε dalam model mewakili himpunan pengaruh dari seluruh variebel-variabel yang diabaikan. Dimungkinkan pengaruh semua
variabel tersebut sangat kecil sehingga faktor error digunakan untuk mewakili kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, pencatatan, pengumpulan maupun
pengolahan data. b.
Karena ketidaksempurnaan spesifikasi untuk matematis model. Bentuk linier dari persamaan regresi hanyalah sebagai pendekatan dari bentuk persamaan
yang sebenarnya. Faktor error antara lain termasuk pula sebagai faktor koreksi akibat kesalahan karena pendekatan linier.
c. Perilaku acak dalam kehidupan. Perilaku manusia adalah keadaan acak yang
tidak dapat diduga.variabel-variebel yang digunakan dalam regresi berganda sering merupakan agregat dari variabel-variabel lainnya. Agregasi dapat
berupa ruang, waktu dan sebagainya. Dengan agregasi sebenarnya telah dibuang berbagai informasi yang ada pada berbagai distribusi diantara
pengamatan-pengamatan individual. Kehilangan informasi ini mungkin dapat meningkatkan error dalam hubungannya dengan agregasi.
Universitas Sumatera Utara
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali, 2005: 83. Nilai koefisien
determinasi dapat dilihat pada R Square. Jika nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1.
b. Uji Simultan F-test
Uji F dilakukan untuk menujukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh
secara bersama- sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005: 84. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis adalah :
1 Ha diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 dan nilai p-value level of
significant sebesar 0,05 2
Ha tidak dapat diterima apabila F
hitung
F
tabel
, pada α = 5 dan nilai p-value
level of significant sebesar 0,05
c. Uji Parsial t-test
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2005: 84. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis penelitian Ha adalah :
1 Ha diterima apabila t
hitung
t
tabel
, pada α = 5 dan nilai p-value level of
significant sebesar 0,05.
Universitas Sumatera Utara
2 Ha tidak dapat diterima apabila t
hitung
t
tabel
,, pada α = 5 dan nilai p-value
level of significant sebesar 0,05.
G. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Juli 2010
Ags 2010
Sep 2010
Okt 2010
Nov 2010
Des 2010
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pemilihan
Judul Pengajuan
Proposal
skripsi
Bimbingan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Bimbingan
Skripsi
Penyelesaian Laporan
Penelitian Ujian
Komprehensif
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapka n, diperoleh 24 perusahaan yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini tabel 3.1 dan diamati selama periode 2007-2009. Sehingga unit analisis pada penelitian ini menjadi 72
unit analisis 24x3 tahun. Daftar perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dapat dilihat pada tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara