merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri Fatimah, 1993:16.
Data yang dikumpulkan berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, dan sebagainya. Data digambarkan sesuai dengan hakikatnya
ciri kriteria ilmiah tertentu secara intuitif kebahasaan, berdasarkan pemerolehan pengalaman gramatika kaidah kebahasaan tertentu sebagai hasil studi pustaka pada awal
penelitian tahap studi pustaka sebelum penelitian dimulai. Hal tersebut hendaknya disusun dengan teliti bagian demi bagian dengan pertimbangan ilmiah Fatimah, 1993:17.
Secara deskriptif peneliti dapat memberikan ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data yang dilakukan pada tahap pemilihan data setelah data terkumpul.
Dengan demikian, penelitian akan selalu mempertimbangkan data dari segi watak itu sendiri, dan hubungannya dengan data lainnya secara keseluruhan. Peneliti tidak berpandangan bahwa
sesuatu itu memang demikian adanya, akan tetapi harus diberikan berdasarkan pertimbangan ilmiah yang digunakannya sebagai pisau alat kajiannya Fatimah, 1993:17.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisa suatu keadaan atau status fenomena secara sistematis dan akurat mengenai fakta
dari makna sumpit dalam representasi budaya Cina bagi masyarakat Tionghoa.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Studi Kepustakaan
Secara metodologi dikenal beberapa macam teknik pengumpulan data, diantaranya observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi studi kepustakaan. Untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
data yang diperlukan maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data studi dokumentasi studi kepustakaan Abdurrahmat, 2005:104.
Studi dokumentasi adalah langkah-langkah atau cara pengumpulan data atau informan yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari buku, majalah atau surat kabar
dan bentuk tulisan lainnya yang ada relevannya dengan masalah yang diteliti.
3.2.2 Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah teknik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek penelitian. Sebagai
modal awal penulis berpedoman pada pendapat informan. Koentjaraningrat 1981:136 mengatakan, “...kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu:
persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatatan data hasil wawancara”. Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat tersebut, maka penulis juga mengacu pada
pendapat Soehartono 1995:67 yang mengatakan, “...wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara,
jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder.” Koentjaraningrat 1981:139 juga menemukan bahwa wawancara itu sendiri terdiri
dari beberapa bagian, yaitu:
“...wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Wawancara terfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi langsung dari suatu
masalah ke masalah lain tetapi tetap menyangkut pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi langsung yang dilakukan untuk menambahmelengkapi data
yang sudah terkumpul.”
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan pendapat dari Koentjaraningrat dan Soehartono mengenai kegiatan wawancara, demi kelancaran wawancara maka sebelum melakukan kegiatan wawancara
hendaknya penulis telah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara, seperti alat tulis, daftar pertanyaan dan tape recorder untuk merekam. Teknik
bertanya penulis kemukakan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan pencatatan hasil wawancara dilakukan begitu mendapatkan jawaban dari nara sumber. Dan
jawaban yang belum sempat tercatat masih bisa didengarkan dari hasil rekaman. Pada saat proses wawancara berlangsung, penulis menerapkan metode wawancara
bebas. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan berlangsung dari satu masalah ke masalah lain tetapi tidak keluar dari topik permasalahan.
3.3 Data dan Informan