Etika Penggunaan Sumpit SUMPIT DALAM KEBUDAYAAN TIONGHOA

sumpit. Keyakinan dan kepatuhan bangsa Cina akan pandangan dan ajaran Konfusius ini pula yang membuat mereka mempertahankan tradisi makan menggunakan sumpit sampai saat ini. Chinese Folk Culture. Chinese Chopsticks. 2007 http:www.chinesefolkculture.cominfo_view.asp?id. Penggunaan sumpit berhubungan dengan peningkatan kecerdasan seseorang. Disebutkan, bahwa pada saat memakai sumpit, seseorang menggunakan lebih dari tiga puluh tulang sendi dan lima puluh otot pada jari, pergelangan tangan, lengan, bahu, serta ribuan syaraf. Lengan lebih dekat terhubung dengan otak daripada anggota tubuh lainnya. Gerakan berulang saat menggunakan sumpit dapat merangsang pikiran dan menigkatkan perkembangan kecerdasan otak Fu Chunjiang 2003:139.

4.4 Etika Penggunaan Sumpit

Seperti tradisi perjamuan makan orang Cina yang memiliki banyak aturan-aturan dan tata cara, penggunaan sumpit pada saat makan pun memiliki tata cara dan etika tersendiri bagi orang Cina. Yang pertama adalah, sumpit harus digunakan dengan tangan kanan, bahkan oleh orang kidal sekalipun. Karena penggunaan sumpit dengan tangan kiri dianggap tidak sopan dan sebagai hal yang tidak pantas. Bila pada jamuan Cina tidak disediakan sendok saji untuk mengambil makanan dari meja ke mangkuk kita, maka kita boleh mengambil hidangan dari tengah dengan menggunakan sumpit yang telah kita pakai untuk menyantap hidangan sebelumnya. Kita juga dapat mengambil makanan atau hidangan tersebut dengan sumpit utama, bukan sumpit pribadi yang kita gunakan untuk makan setiap masakan diberi sebuah mangkuk dan sepasang Universitas Sumatera Utara sumpit. Namun bila sumpit utama tidak disediakan, kita dapat mengambil makanan yang dihidangkan di tengah-tengah meja dengan menggunakan bagian atas dari sumpit pribadi kita, yang tidak tersentuh oleh mulut kita Mary Packard, 2000:1. Pada saat makan, tidak sopan bila terdengar suara berisik dari sumpit yang beradu dengan mangkuk atau piring. Hal ini menunjukkan bahwa mangkuk sudah kosong. Sumpit juga tidak boleh digunakan untuk memukul sisi mangkuk atau piring, sehingga mengakibatkan suara yang berisik. Orang-orang Cina menganggap hanya pengemis yang memukul mangkuk atau piringnya dengan sumpit untuk mendapatkan makanan. Orang Cina juga menganggap tidak pantas menunjuk suatu benda atau orang lain dengan sumpit. Begitu juga halnya dengan menunjuk orang lain menggunakan jari telunjuk kita disaat tangan kita yang digunakan untuk menunjuk itu masih dalam keadaan memegang sumpit. Tindakan seperti ini dianggap menghina, melecehkan, dan menuduh orang yang ditunjuk. Selain tidak boleh untuk menunjuk orang, sumpit juga tidak diperkenankan untuk menjepit orang Ruri, 2007. Tidak diperbolehkan menunjuk atau menusuk makanan menggunakan sumpit tanpa mengetahui makanan mana yang kita inginkan. Sumpit juga tidak sepatutnya digerak- gerakkan di atas meja. Juga tidak diperkenankan menggerakkan sumpit ke atas dan di sekitar hidangan untuk menentukan makanan mana yang akan kita ambil dan taruh kedalam mangkuk kita. Kita harus menentukan terlebih dahulu makanan apa yang akan kita ambil, baru menggerakkan sumpit untuk meraih makanan tersebut. Mengambil hidangan lalu meletakkannya kembali ke tengah meja untuk kemudian mengambil hidangan yang lain adalah tindakan yang salah. Tindakan yang benar untuk Universitas Sumatera Utara mengambil hidangan yang telah disediakan adalah dengan mendekatkan mangkuk kita pada makanan yang ada di meja, ambil makanan dengan sumpit, lalu dengan cekatan pindahkan makanan ke dalam mangkuk kita http:hanyawanita.comclickwoktipstips16.htm. Sumpit tidak digunakan untuk memindahkan mangkuk atau cangkir kita. Jika ingin memindahkan mangkuk, lakukan dengan tangan. Namun, mengangkat mangkuk dengan tangan yang sedang memegang sumpit juga dianggap tidak benar. Maka, saat menyantap nasi atau makanan lain, sumpit sebaiknya dipegang dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang mangkuk berisi nasi atau makanan lain tersebut. Kemudian mangkuk dibawa mendekati mulut menggunakan tangan kiri. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Tip Makan Menggunakan Sumpit” Luciawati Wongso menuliskan, bahwa tidak benar menjilat sumpit setelah mengambil makanan atau ketika akan mengambil makanan. Bila melakukan hal ini, akan membuat orang lain berpikiran, bahwa orang yang menjilat sumpit tersebut adalah orang yang kekurangan pendidikan di dalam keluarga. Bila ingin memotong daging, potong daging atau makanan dengan memanfaatkan tekanan yang berasal dari sumpit. Namun tidak diperkenankan memotong makanan menggunakan sumpit dengan gerakan menggergaji . Saat menyantap hidangan dari ikan, jika ikan sudah selesai disantap pada salah satu sisinya, lebih baik untuk tidak membalikkan ikan dengan sumpit. Menurut kepercayaan, jika ikan tersebut patah, maka hidup kita akan mengalami banayak masalah Bahalwan, Fatma. Etika Makan Cara Cina. Arsip Blog NCC http:ncc.blogsome.com20050729etika-makan- cara-cina. Universitas Sumatera Utara Di Indonesia sendiri, khususnya di kota Medan berdasarkan pengalaman penulis, aturan makan dalam perjamuan makan yang diadakan oleh orang masyarakat Tionghoa atau etnik keturunan Cina, tidak seketat seperti aturan di negara Cina. Tamu masih boleh untuk mengambil sendiri makanan yang diinginkan walaupun saat menjangkau makanan, tangan tamu tersebut melewati tangan orang lain atau tangan tamu lain. Demikian pula dalam hal hidangan ikan, masih diperbolehkan untuk membalik ikan tersebut bila telah habis dimakan di satu sisinya. Hal ini dikarenakan banyak dari masyarakat Tionghoa tersebut yang ternyata tidak mengetahui hal-hal yang dianggap tabu di Cina tersebut.

BAB V EKSISTENSI, FUNGSI, DAN MAKNA SUMPIT

5.1 Fungsi Sumpit Bagi Masyarakat Tionghoa di Medan

5.1.1 Sumpit Sebagai Alat Makan

Makanan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi orang Cina. Hal ini mempengaruhi cara mereka bertegur sapa. Ucapan “Ni chi fan le ma?” 你吃饭了吗? yang berarti “Apakah kamu sudah makan?” sering diucapkan hanya sebagai teguran atau sapaan basa-basi belum tentu benar-benar bertanya apakah orang tersebut sudah makan atau belum?. Acara makan merupakan hal yang suci bagi orang Cina, oleh sebab itu mereka selalu mempertahankan tata cara makan mereka yang juga sangat memperhatikan alat makan yang digunakan, seperti sumpit. Universitas Sumatera Utara