kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus
mematuhinya; kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar
belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama. Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata
bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang memberikan cara-cara ataupun peraturan- peraturan agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami suatu bahasa, terutama dalam
membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa menjadi kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa.
2.3.1.1 Penjenisan Kata
Pengklasifikasian jenis-jenis kata dalam tata bahasa suatu bahasa dapat berbeda-beda. Menurut tata bahasa tradisional, jenis kata ada delapan, yaitu 1 Kata Benda, 2 Kata Ganti,
3 Kata Sifat, 4 Kata Kerja, 5 Kata Depan, 6 Kata Sambung, 7 Kata Keterangan, dan 8 Kata Seru. Sedangkan berdasarkan tata bahasa struktural, jenis kata dapat dibagi menjadi
empat bagian, yaitu 1 Kata Benda nomina substantiva, 2 Kata Kerja verba, 3 Kata Sifat adjectiva, dan 4 Kata Tugas function word.
Universitas Sumatera Utara
Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya menitikberatkan penjenisan kata dalam Bahasa Mandarin. Penjenisan kata dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu
1. Kata Konkrit
Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat. Yang termasuk kata konkrit yaitu:
a. Kata Benda
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat, seperti kata
gōng rén, xué shēng, lǎo shī, diàn huà, dan lain - lain.
b. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti kata pò
, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, dan lain - lain.
c. Kata Kerja Bantu
Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, seperti kata néng, huì, k
ě yǐ, yīng gǎi, kě néng dan lain - lain.
Universitas Sumatera Utara
d. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda, seperti kata h
ǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, dan lain - lain.
e. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri dari bilangan dasar dan bilangan tingkat, seperti kata l
ǐng, dì yī, zuǒ yǒu, sān f ēn zhī yī, dan lain - lain.
f. Kata Bantu Bilangan
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda, seperti kata
běn, shuāng, jìn, cì, dan lain - lain.
g. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata keterangan, seperti kata w
ǒ, nǐ men, nǐ, tā, nǎr, dan lain - lain Suparto, 2003: 21.
Universitas Sumatera Utara
2. Kata Abstrak
Kata abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Yang termasuk bagian dari kata abstrak adalah sebagai
berikut:
a. Kata Keterangan
Dalam Bahasa Mandarin terdapat banyak jenis kata keterangan, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kata keterangan yang menyatakan waktu, yaitu kata cái, gāng, yĭ, jīng, jiù, zăo.
2. Kata keterangan yang menyatakan ruang lingkup, yaitu kata dōu, quán, yí gòng,
zhī, jĭn jĭn. 3.
Kata keterangan yang menyatakan derajat atau tingkat, yaitu kata hĕn, tài, fēi cháng, jí, t
ĭng, zuì. 4.
Kata keterangan yang menyatakan pengulangan atau frekuensi, yaitu kata zài, yòu, hái, y
ĕ, cháng cháng, făn fù. 5.
Kata keterangan yang menyatakan negasi dan kepastian, yaitu kata bú, méi, bié, bú yòng, yí dìng, bì rán.
6. Kata keterngan yang menyatakan nada, yaitu kata xìng kuī, jiù, nán dào, què, dăo.
7. Kata keterangan yang menyatakan keadaan, yaitu kata mĕng rán, hū rán, zhú bù,
réng rán. b.
Kata Depan
Universitas Sumatera Utara
Kata depan adalah kata yang dugunakan di depan kata benda, kata ganti, dan gabungan kata untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat atau tujuan Suparto,
2003: 161. c.
Kata Sambung Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, gabungan
kata atau bagian kalimat Suparto. 2003: 171. d.
Partikel Partikel atau kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata,
gabungan kata atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti Suparto, 2003: 181.
e. Kata Seru
Kata seru adalah kata yang menyatakan seruan atau bunyi respon dari panggilan Suparto, 2003: 201.
f. Kata Tiruan Bunyi
Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi, benda atau gerakan. Kata tiruan bunyi sering disebut juga onomatope Suparto, 2003: 207.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis memaparkan tentang metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data serta yang menjadi data dan sumber data
dalam penelitian ini.
3.1 Metode Penelitian