Logo Kredo PT. TELKOM Indonesia, Tbk

3. Logo

Gambar 4.1. Logo PT. Telkom Indonesia Penjelasan Mengenai Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk

a. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : keutuhan wawasan nusantara,

ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional b. TELKOM yang mantap, modern, luwes dan sederhana. c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan tekhnologi Telekomunikasi ingin atau canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.

d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang

beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerja sama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.

e. Tulisan INDONESIA dengan huruf future Bold Italic, menggambarkan

kedudukan perusahaan; TELKOM sebagai pandu bendera Telekomunikasi Indonesia Indonesia Telecomunication Flag Carrier Universitas Sumatera Utara

4. Kredo PT. TELKOM Indonesia, Tbk

Gambar 4.2. Kredo PT. Telkom Indonesia Penjelasan Mengenai Kredo PT. TELKOM Indonesia, Tbk a. Kami selalu fokus pada pelanggan b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang komperatif c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik Best Practices d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktivitas dan kontrobusi kerja. e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik. Adapun nama maskot PT. TELKOM Indonesia adalah maskot Be bee yang berasal dari filosofi yang dinilai dari sifat dan perilaku. Adapun filosofi maskot Be bee adalah: Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebih mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, ligat dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang Universitas Sumatera Utara bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambara insane PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Gambar 4.3. Maskot Be Bee 4.1.2. Pelatihan dan Transfer Pelatihan PT. Telkom Kandatel Medan sebagai perusahaan jasa Telekomunikasi yang terbesar di Indonesia mempunyai Divisi Pelatihan sendiri yang disebut dengan Divisi Pelatihan DIVLAT. DIVLAT yang ada di Surabaya merupakan pusat pelatihan untuk seluruh karyawan P.T. Telkom Tbk yang ada di Sumatera Utara. Divisi pelatihan ini menyelenggarakan periode pelatihan ± 1 satu minggu sekali atau satu bulan mengadakan 4 empat periode pelatihan, dengan jenis pelatihan yang beragam tidak hanya satu jenis pelatihan. Pengembangan karyawan melalui pelatihan sangat menjadi prioritas bagi PT. Telkom sehingga setiap karyawan PT. Telkom dituntut untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diadakan secara kontinyu diharapkan akan meningkatkan ketrampilan mereka ke dalam pekerjaannya yang pada gilirannya dapat meningkat kinerja Universitas Sumatera Utara pekerjaan mereka ada proses transfer. Masalah bagaimana peserta pelatihan dapat mengubah perilakunya tentu terkait dengan faktor internal yaitu kemauan dan kemampuan peserta untuk berhasil dan mau menerapkan ke pekerjaan dan faktor eksternal yaitu dukungan dari atasan kepada peserta pelatihan yaitu adanya kesempatan dan peluang untuk mempraktekkan apa yang telah diperoleh selama pelatihan ke dalam pekerjaannya.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan memegang peranan penting dalam hal penempatan posisi dan kedudukan serta pembagian tugas antar bagian dan karyawan. Struktur organisasi itu sendiri, disamping menggambarkan hubungan antar kelompok karyawan atau kegiatan, juga memberikan indikasi jenjang wewenang dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan. Struktur organisasi yang dianut PT. Telkom Kandatel Medan adalah Struktur struktur organisasi garis, staf dan fungsional. Pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas, wewenang dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing. Hubungan garis terlihat yaitu pada general manager Kandatel yang membawahi langsung para manager kancatel, sedangkan hubungan fungsional tampak pada masing- masing manager kandatel yang tidak dapat memberi perintah satu sama lain, misalnya manager business performance tidak dapat memerintah manager general support, dan lain-lain. Untuk hubungan staf tampak pada sekretariat kandatel yang merupakan staf Universitas Sumatera Utara yang memberi masukan kepada general manager. Struktur organisasi perusahaan seperti pada Gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Struktur Organisasi PT. Telkom Kandatel Medan 72 Universitas Sumatera Utara Secara umum dapat dikemukakan, mereka yang menduduki tempat di jajaran puncak dalam struktur organisasi mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan menyangkut hal-hal yang penting. Semakin ke bawah letak karyawan dalam struktur organisasi, semakin berkuranglah wewenang dalam memutuskan suatu keputusan yang berhubungan dengan operasional atau kehidupan perusahaan. Struktur organisasi PT.Telkom dapat dilihat pada Gambar 5.4. Adapun deskripsi pekerjaan job description dari masing-masing posisi pada struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Pengelolaan dan penyelenggaraan kesekretariatan kandatel, pengelolaan dan pengolahan data, informasi dan pelaporan eksekutif serta pengelolaan proses komunikasi termasuk media, pengelolaan social responsibility, pengelolaan calendar of event COE. 2. Manager Business Performance a. Assistant Manager quality management Pengelolaan usulan perubahan dokumen, pelaksanaan AMI, penyelesaian temuan AMI, mendata hasil dan penyelesaian temuan, memonitor implementasi proses bisnis. b. Fraud Management Melaksanakan kebijakan fraud dan rekomendasi temuan fraud, data support deteksi fraud, dan menindaklanjuti temuan fraud lokal. Performance Mendukung penyusunan parameter performansi, melaksanakan pengukuran kinerja, deployment target unit, usulan RKAP, Universitas Sumatera Utara mendukung analisa lingkungan bisnis eksternal dan internal. c. Partnership Support and monitoring kerjasama investasi dan potensi kemitraan. 3. Manager Access Network Performance a. Cooper access maintenance Pengecekan fisik, pengukuran, perbaikan missal, penanganan gamas infrastruktur copper access b. Fiber and radio access maintenance Pengecekan fisik, pengukuran, perbaikan massal, penanganan gamas infrastruktur fiber termasuk OAN dan radio access termasuk speedy dan flexi c. Access program dan performance Perencanaan program tahunan akses infrastruktur dan servis maintenance dan operation, support CAPEX access planning yang dilakukan DIVRE, kontrol dan evaluasi pelaksanaan program d. Access data and management Data entry dan allocation, data validation, infrastruktur performansi e. OM access support Dukungan logitik inventori dan fasilitas dan manajemen asset, akses administrasi. 4. Manager Access Operation Universitas Sumatera Utara a. CC Access Network Operasi access PSB, mutasi, penanganan gangguan untuk menservis pelanggan corporate dan OLO b. PC Acess Network Operasi access PSB, mutasi, penanganan gangguan untuk menservis pelanggan personal dan public access c. CPE dan Public Phone Operasi w-lan dan public service access d. Technical access support Gabungan service access interface management dan access QoS dan dukungan teknis bagi layanan operasi akses. 5. Manager Customer Care a. Prime customer care Problem handling, resolving customer problem, track and manage customer complain and problem, kontrol, evaluasi kualitas pelayanan, pelaksanaan program customer loyalty and retention untuk kluster-4 dan wartel. b. Personal customer care Problem handling, resolving customer problem, track and manage customer complain and problem, kontrol, evaluasi kualitas pelayanan, pelaksanaan program customer loyalty and retention, DOC help desk untuk personal customer. c. Direct channel management Dukungan layanan dan kemitraan channel dan distribusi plasa, Universitas Sumatera Utara flexi centre, dan outlet d. Indirect channel management Pengelolaan telepon umum, wartel, dan warnet 6. Manager Fixed Phone Sales a. Wireline sales and promotion Pengelolaan penjualan wireline, promosi, pameran, dan temporary oulet b. Wireless sales and promotion Pengelolaan penjualan wireless, promosi, pameran, dan temporary oulet, spreading canvassing outlet sales dan distribusi kartu. c. Customer data management Mengelola micro demand, customer profiling, competitive intelligent, dan performansi produk 7. Manager Sales Data And VAS a. Data and internet sales and promotion Pengelolaan penjualan data dan internet, promosi dan pameran b. Content and VAS sales and promotion Pengelolaan penjualan Content dan VAS, promosi dan pameran 8. Manager General Support a. Logistik Pengelolaan non CAPEX dan pergudangan b. Asset management Pengelolaan manajemen asset Universitas Sumatera Utara c. Safety and security K3, BIR, pengamaanan SDM dan aset d. Community development centre Pembinaan program usaha kecil dan bina lingkungan

4.1.4. Pengembalian Kuesioner Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui pengiriman kuesioner secara langsung kepada 112 responden. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Kandatel Medan yang pernah melaksanakan pelatihan yang diadakan pada tahun 2010. Peneliti mengambil responden pada periode tersebut dengan harapan bahwa mereka telah dapat mentransfer hasil pelatihan ke pekerjaan dan masih ingat pada pelaksanaan pelatihan yang mereka telah jalankan sehingga mempermudah dalam mengisi kuesioner yang mereka terima. Adapun dari jumlah kuesioner yang dikirimkan yaitu sejumlah 112 eksemplar, yang kembali sebanyak 84 eksemplar dengan tingkat pengembalian sebesar 75.00 84112 X 100 jumlah tersebut sekaligus merupakan jumlah responden yang akan diolah. Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Kuesioner Respon Rate No. Unit Populasi Kusioner Dikirim Kuesioner Kembali Respons Rate 1 2 3 4 5 6 Marketing Ophar Jarakes Costumer Service Support Perencanaan Keuangan 11 23 20 26 17 15 6 19 15 22 13 9 54.55 82.61 75.00 84.62 76.47 60.00 Jumlah 112 84 75.00 Sumber : Penghimpunan Kuesioner Diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Marketing sebanyak 6 Universitas Sumatera Utara kuesioner dengan respon rate 54.55. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Ophar Jarakes sebanyak 19 kuesioner atau dengan respon rate 82.61. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Costumer service sebanyak 15 kuesioner atau dengan respon rate 75.00. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Support sebanyak 22 kuesioner atau dengan respon rate 84.62. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Perencanaan sebanyak 13 kuesioner atau dengan respon rate 76.47. Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali dengan jawaban yang lengkap untuk unit populasi Keuangan sebanyak 9 kuesioner atau dengan respon rate 60.00.

4.1.5. Karkateristik Responden Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak random sampling, sehingga sampel yang terpilih memiliki keberagaman karakteristik, baik jenis kelamin, usia, pendikan dan masa kerja.

4.1.5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi responden penelitian berdasarkan karakteristik jenis kelamin ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Org Persentase Laki – Laki 54 64.29 Perempuan 30 35.71 Jumlah 84 100.00 Sumber : Hasil Survey Kuesioner, 2011 Data Diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh kaum laki – laki, yaitu sebanyak 54 orang 64.29, sedangkan kaum perempuan sebanyak 30 orang 35.71. Tingginya probabilitas kaum laki Universitas Sumatera Utara – laki terpilih menjadi responden dalam penelitian ini dikarenakan pegawai kaum laki – laki merupakan mayoritas pegawai yang mengikuti Pelatihan di PT. Telkom Kandatel Medan.

4.1.5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Distribusi responden dalam penelitian ini dilihat dari karakteristik usia ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Org Persentase 21-30 Tahun 41 48.81 31 – 40 Tahun 29 34.52 40 Tahun 14 16.67 Jumlah 84 100.00 Sumber : Hasil Survey Kuesioner, 2011 Data Diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang mengikuti pelatihan yang dijadikan responden dalam penelitian ini didominasi oleh pegawai yang berusia diantara 21 – 30 tahun, yaitu sebanyak 41 orang 48.81, kemudian diikuti oleh pegawai yang berusia diantara 31-40 tahun sebanyak 29 orang 34.52 dan paling sedikit adalah pegawai yang berusia diatas 40 tahun, yaitu sebanyak 14 orang 16.67. Dalam Program pelatihan, PT. Telkom Kandatel Medan lebih mengutamakan pegawai yang usianya relatif muda, disamping lebih fress, beban psikologi keluarga yang rendah dan dapat berbakti lebih lama pada perusahaan merupakan pertimbangan utama bagi perusahaan didalam memperioritaskan pegawai muda didalam mengikuti pelatihan. Universitas Sumatera Utara

4.1.5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Distribusi responden dalam penelitian ini dilihat dari karakteristik pendidikan ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi Org Persentase STT Telkom Sederajat 9 9.51 D1 Telkom 17 20.24 D3 Telkom 34 40.48 D3 Reguler 15 17.86 S1 6 7.14 S2 3 3.57 Jumlah 84 100.00 Sumber : Hasil Survey Kuesioner, 2011 Data Diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang mengikuti pelatihan sepanjang tahun 2010 yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini didominasi oleh pegawai yang berpendidikan D3 Telkom, yaitu sebanyak 34 orang 40.48, kemudian diikuti oleh pegawai yang berpendidikan D1 Telkom, yaitu sebanyak 17 orang 20.24, pegawai yang berpendidikan D3 Reguler sebanyak 15 orang 17.86, pegawai yang berpendidikan STT Telkom sederajat sebanyak 9 orang 9.51, pegawai yang berpendidikan Strata satu S1 sebanyak 6 orang 7.14, dan pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang mengikuti pelatihan sepanjang tahun 2010 yang paling sedikit dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah pegawai yang berpendidikan Strata dua S2, yaitu sebanyak 3 orang 3.57. Hasil wawancara yang dilakukan dengan manajemen PT. Telkom Kandatel Medan, didapat informasi bahwa program pelatihan yang dilakukan PT. Telkom Kandatel Medan lebih dipusatkan pada pegawai yang berpendidikan D3 Telkom, disamping Universitas Sumatera Utara agar lebih profesional didalam pelayanan costumer, ilmu pengetahuan, cara pikir dan cara pandang pada pegawai jenjang pendidikan ini, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi, dan sangat – sangat membutuhkan pelatihan.

4.1.5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Distribusi responden dalam penelitian ini dilihat dari karakteristik Masa Kerja ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Org Persentase 1-5 Tahun 31 36.90 6-15 Tahun 43 51.20 16-20 Tahun 8 9.52 20 Tahun 2 2.38 Jumlah 84 100.00 Sumber : Hasil Survey Kuesioner, 2011 Data Diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang mengikuti pelatihan sepanjang tahun 2010 yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini didominasi oleh pegawai dengan masa kerja 6-15 tahun, yaitu sebanyak 43 orang 51.20, selanjutnya diikuti oleh pegawai dengan masa kerja diantara 6-15 tahun sebanyak 31 orang 36.90, pegawai dengan masa kerja 16- 20 tahun 8 orang 9.52 dan pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang mengikuti pelatihan sepanjang tahun 2010 yang paling sedikit terpilih menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai dengan masa kerja diatas 20 tahun, yaitu sebanyak 2 orang 2.38. Hasil wawancara dengan manajemen PT. Telkom Kandatel Medan, diperoleh informasi bahwa dominasi pegawai dengan masa kerja 6-15 tahun mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan preusan dikarenakan pegawai pada masa kerja tersebut sudah cukup memiliki pengalam kerja, tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Universitas Sumatera Utara

4.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh dari fenomena yang berkembang di PT. Telkom Kandatel Medan sehubungan dengan kinerja pegawai, locus of control, self efficacy, karakteristik lingkungan kerja dan transfer pelatihan. Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini diinterpretasikan melalui distribusi frekuensi persepsi responden atas keseluruhan kuesioner yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai, locus of control, self efficacy, karakteristik lingkungan kerja dan transfer pelatihan dalam penelitian ini.

4.2.1. Penjelasan Responden atas Variabel Kinerja Pegawai

Variabel kinerja pegawai dimaksud dalam penelitian ini adalah kesuksesan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan setelah mengikuti program pelatihan. Variabel ini merupakan variabel terikat Y yang perubahannya dalam penelitian ini diduga dipengaruhi oleh variabel bebas locus of control, self efficacy, karakteristik lingkungan kerja dan variabel intervening transfer pelatihan. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 7 tujuh dimensi, yaitu : kualitas kerja, kuanitas kerja, pengetahuan, penyesuaian pekerjaan, keandalan, hubungan kerja dan keselamatan kerja, diukur dengan menggunakan 20 sembilan belas indikator yang ditransformasikan kedalam 20 kuesioner pernyataan. Masing – masing pernyataan diukur dengan menggunakan skala likert 1-5, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak setuju atau kinerja sangat buruk dan skala 5 menyatakan sangat setuju atau kinerja sangat baik sekali. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat dijelaskan fenomena aktual kinerja pegawai PT. Telkom Kandatel Medan seperti ditunjukkan pada Tabel distribusi frekunesi berikut ini. Tabel 4.6. Jawaban Responden atas Variabel Kinerja Pegawai Berdasarkan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Penelitian Item Kuesioner Pernyataan Responden Distribusi Frekuensi Jawaban Responden STS TS KS S SS F F F F F 1 Bekerja dengan penuh perhitungan 9 10.71 21 25.00 27 32.14 17 20.24 10 11.90 2 Skill sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan 9 10.71 15

17.86 28 33.33 27

32.14 5 5.95 3 Bekerja dengan penuh inovasi 7 8.33 19 22.62 21 25.00 28 33.33 9 10.71 4 Volume kerja yang dihasilkan sesuai dengan harapan 8 9.52 17 20.24 26 30.95 29

34.52 4

4.76 5 Target kerja ditetapkan dengan penuh perhitungan 8 9.52 22 26.19 27 32.14 18 21.43 9 10.71 6 Melaksanakan pekerjaan dengan baik 9 10.71 15 17.86 26 30.95 28 33.33 6 7.14 7 Menguasai bidang tugas yang dikerjakann 8 9.52 18 21.43 21 25.00 28

33.33 9

10.71 8 Menguasai bidang tugas orang lain 4 4.76 10

11.90 36 42.86 21

25.00 13 15.48 9 Mendahulukan prioritas kerja 4 4.76 11

13.10 39 46.43 27

32.14 3 3.57 10 Proaktif didalam mencari tata kerja baru 8 9.52 17 20.24 28 33.33 26 30.95 5 5.95 11 Penyesuaian terhadap keputusan yang diambil perusahaan 8 9.52 16 19.05 27 32.14 29

34.52 4

4.76 12 Handal melaksanakan pekerjaan 0.00 12 14.29 42 50.00 27 32.14 3 3.57 13 Mencari cari lain ketika saya mengalami kebuntuan kerja 0.00 18 21.43 36 42.86 26 30.95 4 4.76 14 Taat terhadap semua prosedur kerja 0.00 17

20.24 35 41.67 28

33.33 4 4.76 15 Bekerja sesuai dengan koridor struktur organisasi 0.00 16

19.05 43 51.19 22

26.19 3 3.57 16 Memegang erat sistem pendelegasian wewenang 0.00 21

25.00 40 47.62 23

27.38 0.00 17 Bekerja dengan baik dalam team 0.00 16

19.05 38 45.24 28

33.33 2 2.38 18 Memahami seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja 0.00 16

19.05 43 51.19 22

26.19 3 3.57 19 Mematuhi seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja 0.00 21

25.00 40 47.62 23

27.38 0.00 20 Prioritas Pencegahan Kecelakaan Kerja 0.00 16 19.05 39 46.43 27 32.14 2 2.38 Keterangan : STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Org : Orang Sumber : Lampiran 8 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja pegawai PT. Telkom Kandatel Medan setelah mengikuti pelatihan : a. Sebanyak 9 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan bekerjaan penuh perhitungan setelah mengikuti pelatihan, 21 responden 25.00 menyatakan tidak setuju, 27 responden 32.14 menyatakan kurang setuju, 17 responden 20.24 menyatakan setuju dan 10 responden 11.90 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih bekerja kurang penuh perhitungan sekalipun telah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil survei lanjutan, didapat informasi bahwa kurang penuh perhitungannya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bekerja pasca pelatihan dikarenakan materi pelatihan yang kurang aplikatif dan tidak tepat sasaran. b. Sebanyak 9 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan skill sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan setelah mengikuti pelatihan, 15 responden 17.86 menyatakan tidak setuju, 28 responden 33.33 menyatakan kurang setuju, 27 responden 32.14 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa skill yang didapat selama pelatihan kurang sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan. Berdasarkan hasil survei Universitas Sumatera Utara lanjutan, didapat informasi bahwa kurangnya kesesuaian skill yang didapat setelah pelatihan dengan pekerjaan yang dikerjakan dikarenakan materi pelatihan yang didapat selama pelatihan kurang aplikatif dan tidak tepat sasaran. c. Sebanyak 7 responden 8.33 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan bekerja dengan penuh inovasi, 19 responden 22.62 menyatakan tidak setuju, 21 responden 25.00 menyatakan kurang setuju, 28 responden 33.33 menyatakan setuju dan 9 responden 10.71 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bekerja dengan penuh inovasi setelah mengikuti pelatihan. d. Sebanyak 8 responden 9.52 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan volume kerja yang dihasilkan sesuai dengan harapan, 17 responden 20.24 menyatakan tidak setuju, 26 responden 30.95 menyatakan kurang setuju, 29 responden 34.52 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menghasilkan volume kerja sesuai dengan harapan perusahaan. e. Sebanyak 8 responden 9.52 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan target kerja ditetapkan Universitas Sumatera Utara dengan penuh perhitungan, 22 responden 26.19 menyatakan tidak setuju, 27 responden 32.14 menyatakan kurang setuju, 18 responden 21.43 menyatakan setuju dan 9 responden 10.71 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden cenderung menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang perhitungan didalam menetapkan target kerja. Berdasarkan hasil survei lanjutan yang dilakukan pada perusahaan, didapat informasi bahwa masih kurang perhitungannya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan didalam menetapkan target kerja, disamping kendala upgrading system yang belum menyeluruh, konstrain antara SDM yang telah mengikuti pelatihan dan yang belum mengikuti pelatihan menghambat proses implementasi sistem penetapan target kerja di perusahaan. f. Sebanyak 9 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan melaksanakan pekerjaan dengan baik, 15 responden 17.86 menyatakan tidak setuju, 26 responden 30.95 menyatakan kurang setuju, 28 responden 33.33 menyatakan setuju dan 6 responden 7.14 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menghasilkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Universitas Sumatera Utara g. Sebanyak 8 responden 9.52 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan menguasai bidang tugas yang dikerjakan, 18 responden 21.43 menyatakan tidak setuju, 21 responden 25.00 menyatakan kurang setuju, 28 responden 33.33 menyatakan setuju dan 9 responden 10.71 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan lebih menguasai bidang tugas yang dikerjakan. h. Sebanyak 4 responden 4.76 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan menguasai bidang tugas orang lain, 10 responden 11.90 menyatakan tidak setuju, 36 responden 42.86 menyatakan kurang setuju, 21 responden 25.00 menyatakan setuju dan 13 responden 15.43 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden cenderung menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang menguasi bidang tugas lain. Berdasarkan hasil survei lanjutan yang dilakukan pada perusahaan, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan didalam menguasi bidang tugas lain, dikarenakan pelatihan yang didapat hanya sebatas pada pelatihan bidang tugas yang dikerjakan. Universitas Sumatera Utara i. Sebanyak 4 responden 4.76 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan mendahulukan prioritas kerja, 11 responden 13.10 menyatakan tidak setuju, 39 responden 46.43 menyatakan kurang setuju, 27 responden 32.14 menyatakan setuju dan 3 responden 3.57 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden cenderung menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan kurang mendahulukan prioritas kerja. Berdasarkan hasil survei lanjutan yang dilakukan pada perusahaan, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan didalam menyelesaikan prioritas kerja, dikarenakan kerap sekali terjadi diskriminasi perintah kerja dan menumpuknya pekerjaan yang ditinggalkan saat mengikuti pelatihan. j. Sebanyak 8 responden 9.52 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan proaktif didalam mencari tata kerja baru, 17 responden 20.24 menyatakan tidak setuju, 28 responden 33.33 menyatakan kurang setuju, 26 responden 30.95 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden cenderung menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan kurang proaktif didalam mencari tata kerja baru. Berdasarkan hasil survei lanjutan yang dilakukan pada perusahaan, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan Universitas Sumatera Utara didalam mencari tata kerja baru, dikarenakan prosedur tetap dan standar kerja yang sudah baku ditetapkan perusahaan. k. Sebanyak 8 responden 9.52 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan penyesuaian terhadap keputusan yang diambil perusahaan, 16 responden 19.05 menyatakan tidak setuju, 27 responden 32.14 menyatakan kurang setuju, 29 responden 34.52 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan lebih dapat menyesuaikan diri dengan keputusan yang diambil perusahaan. l. Sebanyak 12 responden 14.29 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan handal melaksanakan pekerjaan, 42 responden 50.00 menyatakan kurang setuju, 27 responden 32.14 menyatakan setuju dan 3 responden 3.57 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang handal didalam melaksanakan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa masih kurang handalnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan didalam melaksanakan pekerjaan setelah Universitas Sumatera Utara mengikuti pelatihan dikarenakan materi yang didapat selama pelatihan belum cukup membuat pegawai handal dalam bekerja, melainkan membutuhkan pelatihan lanjutan. Hasil wawancara dengan manajemen PT. Telkom Kandatel Medan membenarkan akan diadaknya pelatihan lanjutan agar pegawai PT. Telkom Kandatel Medan dapat bekerja lebih handal. m. Sebanyak 18 responden 21.43 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan mencari cari lain ketika mengalami kebuntuan kerja, 36 responden 42.86 menyatakan kurang setuju, 26 responden 30.95 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang didalam mencari cari lain ketika mengalami kebuntuan kerja. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan didalam mencari cari lain ketika mengalami kebuntuan kerja, disamping prosedur tetap kerja yang sudah baku, juga dikarenakan keterbatasan materi pelatihan yang didapat pegawai selama mengikuti pelatihan. n. Sebanyak 17 responden 20.24 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan taat terhadap semua prosedur kerja, 35 responden 41.67 menyatakan kurang setuju, 28 responden Universitas Sumatera Utara 33.33 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang taat terhadap semua prosedur kerja. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurang taatnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan terhadap semua prosedur kerja, disamping lemahnya sistem pengawasan, juga dikarenakan menumpuknya beban kerja. o. Sebanyak 16 responden 19.05 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan bekerja sesuai dengan koridor struktur organisasi, 43 responden 51.19 menyatakan kurang setuju, 22 responden 26.19 menyatakan setuju dan 3 responden 3.57 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih bekerja kurang sesuai dengan koridor struktur organisasi. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa sekalipun PT. Telkom Kandatel Medan telah memeliki struktur menggariskan sistem pendelegasian wewenang, tuigas dan tanggung jawab secara jelas, namun pada prakteknya kerap sekali terjadi diskriminasi kerja perintah dari atasan yang Universitas Sumatera Utara berdampak pada pegawai bekerja kurang sesuai dengan koridor struktur organisasi. Hasil wawancara dengan manajemen perusahaan membenarkan fenomena ini, namun diksriminasi perintah kerja yang dilakukan bersifat sementara, disamping kekurangan SDM, juga sambil menunggu pegawai masing – masing unit selesai mengikuti pelatihan. p. Sebanyak 21 responden 25.00 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan memegang erat sistem pendelegasian wewenang, 40 responden 47.62 menyatakan kurang setuju dan 23 responden 27.38 menyatakan setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang memegang erat sistem pendelegasian wewenang. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih memegang erat sistem pendelegasian wewenang dikarenakan terbatasnya SDM yang tersedia, sedangkan sebahagian SDM lagi mengikuti pelatihan bergilir. q. Sebanyak 16 responden 19.05 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan bekerja dengan baik dalam team, 38 responden 45.24 menyatakan kurang setuju, 28 responden 33.33 menyatakan setuju dan 2 responden 2.38 menyatakan sangat setuju. Universitas Sumatera Utara Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang memegang erat sistem pendelegasian wewenang. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurang baiknya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bekerja dalam team, disamping tidak meratanya ilmu pengetahuan yang didapat selama mengikuti pelatihan, juga dikarenakan terdapatnya anggota team yang belum mengikuti pelatihan. r. Sebanyak 16 responden 19.05 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan memahami seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja, 43 responden 51.19 menyatakan kurang setuju, 22 responden 16.19 menyatakan setuju dan 3 responden 3.57 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang memahami seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurangnya pemahaman pegawai PT. Telkom Kandatel Medan terhadap seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja, disamping kurang sosialisasi, juga dikarenakan aturan dan petunjuk kesalamatan kerja diperusahaan terkesan bertele – tele. s. Sebanyak 21 responden 25.00 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan mematuhi seluruh aturan dan Universitas Sumatera Utara petunjuk kesalamatan kerja, 40 responden 47.62 menyatakan kurang setuju dan 23 responden 27.38 menyatakan setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang mematuhi seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurang patuhnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan terhadap seluruh aturan dan petunjuk kesalamatan kerja, disamping aturan dan petunjuk kesalamatan kerja diperusahaan terkesan bertele – tele juga dikarenakan target kerja yang ditetapkan over destination. t. Sebanyak 16 responden 19.05 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan tidak setuju dangan pernyataan prioritas pencegahan kecelakaan kerja, 39 responden 46.43 menyatakan kurang setuju, 27 responden 32.14 menyatakan setuju dan 2 responden 2.38 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang memprioritas pencegahan kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kurangnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan terhadap terhadap prioritas pencegahan kecelakaan kerja disamping aturan dan petunjuk kesalamatan kerja sulit untuk dipahami, Universitas Sumatera Utara juga dikarenakan aturan dan petunjuk kesalamatan kerja yang ditetapkan perusahaan terkesan bertele – tele.

4.2.2. Penjelasan Responden atas Variabel Locus of Control

Variabel locus of control dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan individu didalam mengendalikan diri. Variabel ini merupakan variabel bebas pertama X 1 Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat dijelaskan fenomena aktual locus of control pegawai di PT. Telkom Kandatel Medan seperti ditunjukkan pada Tabel distribusi frekunesi berikut ini. yang diduga mempengaruhi kinerja pegawai di PT. Telkom Kandatel Medan. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 2 dua dimensi, yaitu : internal locus of control dan external locus of control, diukur dengan menggunakan 6 enam indikator yang ditransformasikan kedalam 6 kuesioner pernyataan. Masing – masing kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 1-5, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak setuju atau kinerja sangat buruk dan skala 5 menyatakan sangat setuju atau kinerja sangat baik sekali. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Jawaban Responden atas Variabel Locus of Control Berdasarkan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Penelitian Item Kuesioner Pernyataan Responden Distribusi Frekuensi Jawaban Responden STS TS KS S SS F F F F F 1 Kelayakan memperoleh kehormatan 33 39.29 34 40.48 10 11.90 3 3.57 4 4.76 2 Keberhasilan dicapai kegigihan bekerja. 38 45.24 29 34.52 7 8.33 5 5.95 5 5.95 3 Bertanggung jawab penuh pada setiap pengambilan keputusan 38 45.24 24 28.57 11 13.10 4 4.76 7 8.33 4 Bekerja dengan penuh percaya diri 35 41.67 32 38.10 9 10.71 4 4.76 4 4.76 5 Dapat mengendalikan tujuan hidup 31 36.90 31 36.90 14 16.67 5 5.95 3 3.57 6 Mampu menjadi seorang pemimpin 36 42.86 31 36.90 6 7.14 6 7.14 5 5.95 Keterangan : STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Org : Orang Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa locus of control pegawai PT. Telkom Kandatel Medan setelah mengikuti pelatihan : a. Sebanyak 33 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan layak memperoleh kehormatan, 34 responden 40.48 menyatakan tidak setuju, 10 responden 11.90 menyatakan kurang setuju, 3 responden 3.57 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih kurang layak memperoleh kehormatan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak layaknya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan memperoleh kehormatan setelah mengikuti pelatihan Universitas Sumatera Utara dikarenakan hasil pelatihan yang ditransfer belum memberikan kontribusi yang signifikan didalam meningkatkan kinerja, baik kinerja pegawai itu sendiri maupun kinerja perusahaan. b. Sebanyak 38 responden 45.24 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan keberhasilan dicapai kegigihan bekerja., 29 responden 34.52 menyatakan tidak setuju, 7 responden 8.83 menyatakan kurang setuju, 5 responden 5.95 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju dan beranggapan bahwa keberhasilan pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bukan karena hanya sebatas kegigihan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa keberhasilan bukan hanya semata- mata karena kegigihan, melainkan juga harus didukung oleh skil, pengalaman dan kemampuan mentransfer hasil pelatihan yang didapat selama mengikuti pelatihan. c. Sebanyak 38 responden 45.24 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan bertanggung jawab penuh pada setiap pengambilan keputusan., 24 responden 28.57 menyatakan tidak setuju, 11 responden 13.10 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 7 responden 8.33 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju dan beranggapan bahwa terdapat pegawai PT. Telkom Universitas Sumatera Utara Kandatel Medan yang tidak bertanggung jawab penuh atas keputusan yang diambil. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak bertanggung jawabnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan pada keputusan yang diambilnya, disamping dikarenakan keterpaksaan mengambil keputusan karena situasi yang mendesak dan suatu keputusan harus diambil, juga dikarenakan pertimbangan, sekalipun keputusan tidak dipertanggung jawabkan, tidak memberikan konsekuensi yang signifikan terhadap kinerja pegawai maupun perusahaan. Pegawai mencontohkan keputusan menggantikan pegawai bidang yang lain yang sedang tidak hadir, sedangkan costumer membutuhkan pelayananan, sekalipun costumer sedikit kecewa, tetapi terlayani dan tidak kecewa secara total. d. Sebanyak 35 responden 41.67 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan bekerja dengan penuh percaya diri., 32 responden 38.10 menyatakan tidak setuju, 9 responden 10.71 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bekerja dengan tidak penuh percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak penuh percaya dirinya pegawai PT. Telkom Universitas Sumatera Utara Kandatel Medan didalam bekerja lebih dikarenakan keterbatasan skill yang dimiliki. e. Sebanyak 31 responden 36.90 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan dapat mengendalikan tujuan hidup, 31 responden 36.90 menyatakan tidak setuju, 14 responden 16.67 menyatakan kurang setuju, 5 responden 5.95 menyatakan setuju dan 3 responden 3.57 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak dapat mengendalikan tujuan hidup. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak dapatnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan mengendalikan tujuan hidup, disamping karena karir yang sulit berkembang, juga dikarenakan minimnya spritual yang dimiliki. f. Sebanyak 36 responden 42.90 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan mampu menjadi seorang pemimpin, 31 responden 36.90 menyatakan tidak setuju, 6 responden 7.14 menyatakan kurang setuju, 6 responden 7.14 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan yang telah mendapat pelatihan belum mampu menjadi seorang pemimpin. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa belum mampunya pegawai Universitas Sumatera Utara PT. Telkom Kandatel Medan menjadi seorang pemimpin setelah mengikuti pelatihan, disamping karena materi pelatihan yang diterima lebih bersifat field job, bukan leadership, juga dikarenakan adanya anggapan bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus memiliki kharisma pemimpin.

4.2.3. Penjelasan Responden atas Variabel Self Efficacy

Variabel self efficacy dimaksud dalam penelitian ini adalah Tingkat kepercayaan karyawan, akan keberhasil mempelajari isi program pelatihan. Variabel ini merupakan variabel bebas kedua X 2 Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat dijelaskan fenomena aktual self efficacy pegawai di PT. Telkom Kandatel Medan seperti ditunjukkan pada Tabel distribusi frekunesi berikut ini. yang diduga mempengaruhi kinerja pegawai di PT. Telkom Kandatel Medan. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 2 dua dimensi, yaitu : persuasi dan fisiologis, diukur dengan menggunakan 4 empat indikator yang ditransformasikan kedalam 4 kuesioner pernyataan. Masing – masing kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 1-5, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak setuju atau kinerja sangat buruk dan skala 5 menyatakan sangat setuju atau kinerja sangat baik sekali. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Jawaban Responden atas Variabel Self Efficacy Berdasarkan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Penelitian Item Kuesioner Pernyataan Responden Distribusi Frekuensi Jawaban Responden STS TS KS S SS F F F F F 1 Optimis dengan kemampuan 15 17.86 47 55.95 19 22.62 2 2.38 1 1.19 2 Pengakuan kemampuan oleh orang lain 9 10.71 45

53.57 24

28.57 4 4.76 2 2.38 3 Dapat mengendalikan diri dengan baik 16 19.05 44 52.38 18 21.43 5 5.95 1 1.19 4 Tidak kuatir dengan kegagalan 9 10.71 43 51.19 24 28.57 7 8.33 1 1.19 Keterangan : STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Org : Orang Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa self efficacy pegawai PT. Telkom Kandatel Medan setelah mengikuti pelatihan : a. Sebanyak 47 responden 55.95 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan optimis dengan kemampuan, 47 responden 55.95 menyatakan tidak setuju, 19 responden 22.62 menyatakan kurang setuju, 2 responden 2.38 menyatakan setuju dan 1 responden 1.19 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan pesimpis dengan kemampuannya setelah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa masih pesimisnya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan dengan kemampuannya sekalipun telah mengikuti pelatihan, Universitas Sumatera Utara disamping masih merupakan pelatihan awal, juga dikarenakan pegawai merasa kesulitan didalam mencerna materi pelatihan. b. Sebanyak 9 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan pengakuan kemampuan oleh orang lain, 45 responden 53.37 menyatakan tidak setuju, 24 responden 28.57 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 2 responden 2.38 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak mengakui adanya perubahan yang signifikan dari rekan sekernya yang telah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak adanya pengakuan rekan sekerja atas perubahan kemampuan pegawai yang telah mengikuti pelatihan dikarenakan tidak memberikian kontribusi yang signifikan didalam peningkatan kinerja, baik kinerja pegawai itu sendiri maupun kinerja perusahaan. c. Sebanyak 16 responden 19.05 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan dapat mengendalikan diri dengan baik, 44 responden 52.38 menyatakan tidak setuju, 18 responden 21.43 menyatakan kurang setuju, 5 responden 5.95 menyatakan setuju dan 1 responden 1.19 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan belum dapat mengendalikan diri dengan baik sekalipun telah mengikuti Universitas Sumatera Utara pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa belum mampunya pegawai PT. Telkom Kandatel Medan mengendalikan diri dengan baik setelah mengikuti pelatihan, disamping materi yang didapat bukanlah merupakan materi sistem pengendalian diri, melainkan lebih difokuskan pada profesionalisme kerja dengan meningkatkan job skill, juga dikarenakan spritualitas pegawai yang masih tergolong rendah. d. Sebanyak 9 responden 10.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan tidak kuatir dengan kegagalan, 43 responden 51.19 menyatakan tidak setuju, 24 responden 28.57 menyatakan kurang setuju, 7 responden 8.33 menyatakan setuju dan 1 responden 1.19 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan masih mengkuatirkan kegagalan, sekalipun telah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kekuatiran pegawai PT. Telkom Kandatel Medan akan kegagalan lebih dikarenakan ketidaksiapan pegawai didalam menerima kosekuensi dari suatu kegagalan.

4.2.4. Penjelasan Responden atas Variabel Karakteristik Lingkungan Kerja

Variabel karakteristik lingkungan kerja dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja.. Variabel ini merupakan variabel bebas ketiga X 3 yang diduga Universitas Sumatera Utara mempengaruhi kinerja pegawai di PT. Telkom Kandatel Medan. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 2 dua dimensi, yaitu : Non Fisik dan Fisik, diukur dengan menggunakan 6 enam indikator yang ditransformasikan kedalam 6 kuesioner pernyataan. Masing – masing kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 1-5, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak setuju atau kinerja sangat buruk dan skala 5 menyatakan sangat setuju atau kinerja sangat baik sekali. Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat dijelaskan fenomena aktual karakteristik lingkungan kerja di PT. Telkom Kandatel Medan seperti ditunjukkan pada Tabel distribusi frekunesi berikut ini. Tabel 4.9. Jawaban Responden atas Variabel Karakteristik Lingkungan Kerja Berdasarkan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Penelitian Item Kuesioner Pernyataan Responden Distribusi Frekuensi Jawaban Responden STS TS KS S SS F F F F F 1 Kesejahteraan terpenuhi 28 33.33 37 44.05 11 13.10 4 4.76 4 4.76 2 Berwenang dan leluasa didalam pengambilan keputusan 22 26.19 40

47.62 14

16.67 4 4.76 4 4.76 3 Komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan 32 38.10 31 36.90 9 10.71 5 5.95 7 8.33 4 Nyaman dengan lay out tempat kerja 27 32.14 37

44.05 12

14.29 2 2.38 6 7.14 5 Ruang kerja yang bersih 22 26.19 37

44.05 16

19.05 4 4.76 5 5.95 6 Ruang kerja tertata rapi 24 28.57 37

44.05 14

16.67 4 4.76 5 5.95 Keterangan : STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Org : Orang Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa karakteristik lingkungan kerja PT. Telkom Kandatel Medan: a. Sebanyak 28 responden 33.33 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan kesejahteraan Universitas Sumatera Utara terpenuhi, 37 responden 44.05 menyatakan tidak setuju, 11 responden 13.10 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa kesejahteraannya belum terpenuhi. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa kompensasi sandang, pangan dan papan yang diberikan PT. Telkom Kandatel Medan tidak sesuai dengan standar minimum kesejahteraan. Berbeda dengan hasil observasi yang dilakukan yang menunjukkan tidak cukupnya kompensasi yang diberikan perusahaan dikarenakan pola konsumsi yang berlebihan dan gaya hidup mewah. b. Sebanyak 22 responden 26.19 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan berwenang dan leluasa didalam pengambilan keputusan, 40 responden 47.62 menyatakan tidak setuju, 14 responden 16.67 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa tidak diberi kewenangan dan keleluasaan didalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa tidak diberikannya kewenangan dan keleluasaan bagi pegawai PT. Telkom Kandatel Medan Universitas Sumatera Utara didalam pengambilan keputusan dikarenakan adanya aturan dan prosedur tetap didalam pengambilan keputusan. c. Sebanyak 32 responden 38.10 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, 31 responden 36.90 menyatakan tidak setuju, 9 responden 10.71 menyatakan kurang setuju, 5 responden 9.95 menyatakan setuju dan 7 responden 8.33 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa merasakan minimnya komunikasi antara atasan dengan bawahan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian dan observasi langsung, didapat informasi bahwa minimnya komunikasi antara atasan dan bawahan di PT. Telkom Kandatel Medan dikarenakan status gap antara atasan dan bawahan. d. Sebanyak 27 responden 32.14 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan nyaman dengan lay out tempat kerja, 37 responden 44.05 menyatakan tidak setuju, 12 responden 14.29 menyatakan kurang setuju, 2 responden 2.38 menyatakan setuju dan 6 responden 7.14 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa tidak nyaman dengan lay out tempat kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian dan Universitas Sumatera Utara observasi langsung menunjukkan ruang kerja terbuka, sehingga perkerjaan – pekerjaan yang sifatnya tertutup tidak nyaman untuk dikerjakan, disamping itu penempatan peralatan yang tidak pada tempatnya membuat pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa tidak nyaman didalam mengerjakan pekerjaanya. e. Sebanyak 22 responden 26.19 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan ruang kerja yang bersih, 37 responden 44.05 menyatakan tidak setuju, 16 responden 19.05 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pegawai PT. Telkom Kandatel Medan merasa ruang kerjanya kurang berish. Hasil observasi langsung menunjukkan hanya beberapa ruangan saja yang tampak bersih, yaitu ruangan para pimpinan perusahaan dan ruangan costumer service, sedangkan ruangan administrasi terkesan kurang bersih dan tampak kumuh, sampah kertas terlihat berserakan. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan dengan beberapa responden, didapat informasi bahwa kurang bersihnya ruang administrasi di PT. Telkom Kandatel Medan dikarenakan terbatasnya jumlah cleaning service yang membersihkan raungan administrasi. Perusahaan lebih memfokuskan petugas cleaning service pada ruangan – ruangan tertentu, yaitu ruangan para pimpinan dan ruangan pelayanan nasabah. Universitas Sumatera Utara f. Sebanyak 24 responden 28.57 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan ruang kerja tertata rapi, 37 responden 44.05 menyatakan tidak setuju, 14 responden 16.67 menyatakan kurang setuju, 4 responden 4.76 menyatakan setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan sangat setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa ruang kerja di PT. Telkom Kandatel Medan tidak tertata dengan rapi. Hasil observasi langsung yang dilakukan menunjukkan ruangan para pimpinan perusahaan dan ruangan costumer service tertata dengan rapi, sedangkan ruangan administrasi tidak tertata dengan rapi. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan dengan beberapa responden penelitian, didapat informasi bahwa kurang tertatanya ruangan administrasi di PT. Telkom Kandatel Medan dikarenakan terbatasnya tidak adanya petugas penata ruangan untuk ruangan administrasi.

4.2.5. Penjelasan Responden atas Variabel Transfer Pelatihan

Variabel karakteristik transfer pelatihan dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan pengetahuan, keahlian, dan perilaku yang dipelajari dalam pelatihan, diterapkan pada situasi kerja dan selanjutnya memeliharanya selama waktu tertentu. Variabel ini merupakan variabel interveing yang diduga mempengaruhi hubungan locus of control, self efficacy dan karakteristik lingungan kerja dengan kinerja pegawai PT. Telkom Kandatel Medan. Variabel ini dijelaskan dengan menggunakan 3 dua dimensi, yaitu : transfer pengetahuan, transfer keahlian dan transfer perilaku, diukur dengan menggunakan 6 enam Universitas Sumatera Utara indikator yang ditransformasikan kedalam 6 kuesioner pernyataan. Masing – masing kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 1-5, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak setuju atau kinerja sangat buruk dan skala 5 menyatakan sangat setuju atau kinerja sangat baik sekali. Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat dijelaskan fenomena aktual transfer pelatihan di PT. Telkom Kandatel Medan seperti ditunjukkan pada Tabel distribusi frekunesi berikut ini. Tabel 4.10. Jawaban Responden atas Variabel Transfer Pelatihan Berdasarkan Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Penelitian Item Kuesioner Pernyataan Responden Distribusi Frekuensi Jawaban Responden STS TS KS S SS F F F F F 1 Peningkatan daya nalar 27 32.14 52 61.90 5 5.95 0.00 0.00 2 Lebih mudah memahami tugas – tugas baru 27 32.14 51

60.71 6

7.14 0.00 0.00 3 Mengerjakan suatu pekerjaan dengan cara yang lebih mudah 31 36.90 49 58.33 4 4.76 0.00 0.00 4 Peningkatan keakurasian kerja 30 35.71 46 54.76 8 9.52 0.00 0.00 5 Bekerja lebih disiplin 19 22.62 59 70.24 5 5.95 1 1.19 0.00 6 Peningkatan motivasi kerja 19 22.62 60

71.43 4

4.76 1 1.19 0.00 Keterangan : STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju Org : Orang Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa transfer pelatihan di PT. Telkom Kandatel Medan sebagai berikut : a. Sebanyak 27 responden 32.14 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan peningkatan daya nalar, 52 responden 61.90 menyatakan tidak setuju dan 5 responden 5.95 menyatakan kurang setuju. Universitas Sumatera Utara Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak menunjukkan peningkatan daya nalar yang berarti. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, tidak meningkatnya daya nalar pegawai setelah mengikuti pelatihan lebih dikarenakan kemampuan nalar yang relatif rendah. b. Sebanyak 27 responden 32.14 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan lebih mudah memahami tugas – tugas baru, 51 responden 60.71 menyatakan tidak setuju dan 6 responden 7.14 menyatakan kurang setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak menunjukkan adanya kelebihan didalam memahami tugas – tugas baru. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa perkembangan teknologi bidang informasi dan komunikasi berkembang demikian pesat. Periode latihan yang dilakukan perusahaan tidak cukup mengimbangi kecepatan perubahan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga hasil pelatihan yang didapat tidak mutlak mempermudah didalam memehami tugas-tugas yang baru, terkadang hasil pelatihan tidak dapat lagi diimplementasikan untuk tugas – tugas yang baru. Universitas Sumatera Utara c. Sebanyak 31 responden 36.90 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan mengerjakan suatu pekerjaan dengan cara yang lebih mudah, 49 responden 58.33 menyatakan tidak setuju dan 4 responden 4.76 menyatakan kurang setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak mutlak dapat mengerjakan pekerjaan suatu pekerjaan dengan cara yang lebih mudah. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, bahwa hasil pelatihan tidak menjamin secara mutlak pegawai dapat mengerjakan pekerjaan suatu pekerjaan dengan cara yang lebih mudah, karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai denan prosedur tetap yang ditetapkan perusahaan. d. Sebanyak 30 responden 35.71 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan peningkatan keakurasian kerja, 46 responden 54.76 menyatakan tidak setuju dan 8 responden 9.52 menyatakan kurang setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa tidak semua pegawai yang telah mengikuti pelatihan dapat bekerja lebih akurat. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, bahwa tidak akuratnya pekerjaan yang dilakukan pegawai yang telah mengikuti pelatihan lebih dikarenakan kejenuhan kerja yang memuncak. Universitas Sumatera Utara e. Sebanyak 19 responden 22.62 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan penerapan pelatihan membuat pegawai PT. Telkom Kandatel Medan bekerja lebih disipil, 59 responden 70.24 menyatakan tidak setuju, 5 responden 5.95 menyatakan kurang setuju dan 1 responden 1.19 menyatakan setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pelatihan yang diikuti pegawai tidak membuat pegawai bekerja lebih disiplin. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa pelatihan yang diikuti pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak ada kaitannya dengan disiplin kerja, karena pelatihan yang diikuti lebih bersifat formal dan difokuskan pada pengembangan keahlian pegawai. f. Sebanyak 19 responden 22.62 pegawai PT. Telkom Kandatel Medan menyatakan sangat tidak setuju dangan pernyataan transfer pelatihan di PT. Telkom Kandatel Medan meningkatkan motivasi kerja, 60 responden 71.43 menyatakan tidak setuju, 4 responden 4.76 menyatakan kurang setuju dan 1 responden 1.19 menyatakan setuju. Deskripsi di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju dan beranggapan bahwa pelatihan yang diikuti pegawai tidak mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan kepada responden penelitian, didapat informasi bahwa pelatihan yang diikuti pegawai PT. Telkom Kandatel Medan tidak ada kaitannya dengan motivasi kerja, karena transfer pelatihan yang dilakukan pegawai tidak diikuti dengan pengembangan karir dan tambahan Universitas Sumatera Utara kompensasi ataupun insentif, sehingga motivasi kerja pegawai biasa-biasa saja sekalipun telah mengikuti pelatihan. 4.3. Hasil Analisis Statistik Inferensial 4.3.1. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Suatu data dikatakan berdistribusi secara normal, apabil nilai Assymp Sig Kolmogrov – Simirnov 5. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 13.34097830 Most Extreme Differences Absolute .121 Positive .069 Negative -.121 Kolmogorov-Smirnov Z 1.112 Asymp. Sig. 2-tailed .168 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Lampiran .10.1. Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Assymp Sig Kolmogrov – Simirnov sebesar 0.168 5. Dengan demikian dapat dijustifikasi bahwa keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi secara normal. 2. Hasil Uji Heterokedastisitas Suatu variabel dikatakan terbebas dari penyimpangan heterokedastisitas, apabila keseluruhan variabel bebas yang digunakan tidak berpengaruh Universitas Sumatera Utara terhadap nilai unstandarized residual yang diabsulutkan AbsUt. Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel 4.12. Hasil Uji Heterokedasitas Coefficients a Model T Sig. 1 Constant 3.724 .000 Locus of Control 1.335 .222 Self Efficacy -1.589 .116 Karakteristik Lingkungan Kerja -.762 .449 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber : Lampiran 10.2. Tabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap nilai unstandarized residual yang diabsulutkan AbsUt, hal ini terlihat dari nilai sig t hitung 3. Hasil Multikolinieritas masing – masing variabel bebas lebih besar dari α5. Dengan demikian dapat dijustifikasi bahwa keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi heterokedastisitas. Suatu variabel dikatakan terbebas dari penyimpangan multikolinieritas, apabila nilai tolerance diantara 0.1-1.0, dan nilai VIF diantara 1.0-10 Nugroho, 2005. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Locus of Control .962 1.040 Self Efficacy .967 1.034 Karakteristik Lingkungan Kerja .995 1.005 Sumber : Lampiran 10.3. Tabel di atas menunjukkan bahw keseluruhan nilai tolerance yang dihasilkan dalam penelitian ini berada diantara 0.1-1.0, dan nilai VIF diantara 1.0- 10. Dengan demikian dapat dijustifikasi bahwa keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian terbebas dari asumsi multikolnieritas.

4.3.2. Struktur Equetion Model SEM

Penelitian ini merupakan explanatory research yang berdimensi hubungan kausal causal effect yang dimodifikasi variabel intervening. Hubungan kausal dalam penelitian ini akan dijelaskan dengan hasil analisis regresi linier yang ditransformasi kedalam 3 tiga struktur persamaan, yaitu :

1. Struktur Persamaan – I :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Orientasi Kerja Dan Karakteristik Lingkungan Kerja Terhadap Transfer Pelatihan Karyawan Pada PT. PLN Cabang Binjai

4 70 85

Analisis pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan PT Telkom-Kandatel Jember

0 10 124

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI TVRI LAMPUNG

0 17 78

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar, Medan

2 12 135

PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta.

0 2 16

PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta.

0 2 13

PENGARUH KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DAN ORIENTASI TUJUAN SERTA SELF EFFICACY TERHADAP TRANSFER PELATIHAN TEKNIS PERBAIKAN MESIN KAPAL IKAN PADA WILAYAH KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN MEDAN.

0 3 20

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KESESUAIAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KESESUAIAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. FURNI GALERI DI BOYOLALI.

0 0 15

Pengaruh Lingkungan Kerja, Self-Efficacy, dan Karakteristik Peserta Pelatihan Terhadap Transfer Pelatihan pada Karyawan PT. Indonesia Power UPJP Bali, Pesanggaran.

5 27 33

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.Bank Sumut Cabang Simalingkar, Medan

0 0 29