Pengertia Juru Kampanye Peranan Juru Kampanye Sistem Kampanye

3. Kampanye masa langsung Direct Mass Campaign. Dilakukan dengan cara melakukan aktivitas yang dapat menarik perhatian massa seperti pawai, pertunjukkan kesenian, dan sebagainya. 4. Kampanye massa. Dilakukan dengan cara berpidato di radio, televisi, ataupun iklan di media cetak

1.5.1.2. Pengertia Juru Kampanye

Daryanto, mengemukakan bahwa pengertian Juru Kampanye adalah orang yang bertugas melakasanakan pekerjaan tertentu. 5

1.5.1.3. Peranan Juru Kampanye

Jadi juru kampanye adalah seseorang yang bertugas menyampaikan materi-materi kampanye kepada khalayak audience dalam lingkup kampanye. Dalam hal ini ada sejumlah aturan main yang harus dimiliki oleh para juru kampanye oleh para juru kampanye oleh para juru kampanye dan para kontestan pemilihan umum yakni asas yang melandasi pelaksanaan pemilu yaitu asas langsung, umum bebas, rahasia, jujur, dan adil. Titus mengemukakan bahwa untuk memilih Juru Kampanye partai, dapat digunakan kriteria yang sama untuk memilih pemimpin yang intellectual capacity, self, significance, vitality, training, esperience, dan reputation. 6 Oleh sebab itu dalam melakukan kampanye atau propaganda, selain untuk mengkampanyekan program kerja, aktivitas dan informasi, tujuan lainnya adalah Kapasitas intelektual menunjuk kepada daya analisis yang dimiliki seseorang. Ketajaman analisis tidak sepenuhnya ditentukan oleh banyaknya pendidikan formal yang ditempuh, tetapi bisa didapat melalui serangkaian latihan. 5 Daryanto. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Apollo, Surabaya, 1998, Hal.286. 6 Fatwa, A.M. Kampanye Partai Politik di Kampus, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003,Hal.18 Universitas Sumatera Utara untuk memperkenalkan, meningkatkan kesadaran atau pengertian dan mencari dukungan publik dari sasaran khalayaknya target audience, dan sekaligus mempengaruhi serta membujuk sasaran khalayak yang terkait dan dituju. Oleh sebab itu, Juru Kampanye dalam upaya perolehan suara, harus memiliki strategi komunikasi kampanye secara efektif yaitu: a. Bagaimana mengubah sikap how to change the attitude b. Mengubah opini to change the opinion c. Mengubah perilaku to change behavior 7

1.5.1.4. Sistem Kampanye

Pemilu dapat dikatakan aspiratif dan demokratis apabila memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, harus besifat kompetetitif, dalam artian Pemilu bebas dan otonom. Kedua, Pemilu diselenggarakan secara teratur dengan jarak waktu yang jelas. Ketiga, Pemilu harus inklusif, artinya semua kelompok masyarakat harus memiliki peluang yang sama untuk berpatisipasi dalam Pemilu. Keempat, pemilih harus diberi keleluasaan untuk mempertimbangkan dan mendiskuiskan alternatif pilihannya dalam suasana bebas tidak di bawah tekanan dan akses informasi yang luas. Kelima, penyelenggara Pemilu yang tidak memihak dan independen. 8 7 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000 8 Wicipto Setiadi, Peran Partai Politik Dalam Penyelenggaraan Pemilu Yang Aspiratif dan Demokratis, dalam Dirjen Perundang-Undangan Departemen Hukum dan HAM, Jurnal Legislasi Indonesia Volume 5 No.1 Maret 2008, Jakarta, Penerbit Dirjen Perundang-Undangan Departemen Hukum dan HAM, hal. 29 Universitas Sumatera Utara berdasarkan visi, misi dan program politik yang jelas. Sedangkan kegiatan Pemilu yang berkaitan langsung dengan komunikasi politik ialah kampanye dan pemungutan suara 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengamanatkan kampanye Pemilu 2009 akan dilaksanakan oleh pelaksana kampanye yang terdiri atas pengurus partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD KabupatenKota, juru kampanye, orang-seorang, dan organisasi yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota. Pelaksanaan kampanye Pemilu 2009 juga diikuti oleh peserta kampanye dan didukung oleh petugas kampanye. 10 Pengaturan mengenai materi kampanye Partai Politik Peserta Pemilu yang dilaksanakan oleh calon anggota DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupatenkota meliputi visi, misi, dan program partai politik. Sedangkan metode yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan kampanye Pemilu 2009 meliputi pertemuan terbatas; pertemuan tatap muka; media massa cetak dan media massa elektronik; penyebaran bahan kampanye kepada umum; pemasangan alat peraga di tempat umum; rapat umum; dan kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundang-undangan. 11 Agar penyampaian pesan politik pada bagian kampanye Pemilu 2009 dapat diketahui oleh banyak orang pada tempat yang berbeda-beda, maka 9 Anwar Arifin, Tujuan Komunikasi Politik Citra Politik, Pendapat Umum, Partisipasi Politik dan Pemilu, Jakarta: LPK DPP Partai Golkar, 2003, hal. 27 10 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pasal 76, Pasal 77 11 Ibid., Pasal 80 ayat 1, Pasal 8 Universitas Sumatera Utara diperlukan upaya yang maksimal dalam rangka penyampaian pesan kampanye oleh Peserta Pemilu kepada masyarakat. Penggunaan Media massa dalam bentuk pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye adalah solusi efektif untuk memaksimalkan upaya penyampaian pesan politik pada tahapan kegiatan kampanye tersebut. Pesan kampanye itu sendiri dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. 12 kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat tidakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, 2 jumlah khalayak sasaran yang besar 3 biasanya dipusatkan dalam kurun waktu dan 4 melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir. Disamping keempat hal tersebut kampanye juga memiliki karakter yaitu sumber yang jelas yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggungjawab suatu produk kampanye, sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengindetifikasi bahkan mengevaluasi

1.5.1.5. Strategi Komunikasi Kampanye