BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Kualitatif
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu frase penelitian kualitatif di Kota Medan, maka sepenuhnya penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian analisis fungsi dan makna tradisi penghormatan kepada leluhur
dalam etnik Tionghoa melalui antropologi budaya dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan
menjelaskan secara tepat sifat sifat individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara
suatu gejala dengan gejala yang lain dalam masyarakat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin juga belum, tergantung
dari sedikit banyaknya pengetahuan tentang masalah bersangkutan Koentjaningrat,1991:29.
Sedangkan menurut Hadari dan Mimi Martini 1994:176, penelitian yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data
atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspekbidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak
mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu keadaan atau status fenomena
secara sistematis dan akurat mengenai fakta dari makna penghormatan leluhur dan pada masyarakat Tionghoa. Denzin dan Lincoln menyatakan
secara eksplisit tentang penyelidikan kualitatif sebagai berikut. QUALITATIVE [sic.] research has a long and distinguished history
in human disiplines. In sociology the work of the Chicago school in the 1920s and 1930s established the importance of qualitative
research for the study of human group life. In anthropology, during the same period, ... charted the outlines of the field work
method, where in the observer went to a foreign setting to study customs and habits of another society and culture. ...Qualitative
research is a field of inquiry in its own right. It crosscuts disiplines, fields, and subject matter. A complex, interconnected, family of
terms, concepts, and assumtions surround the term qualitative research Denzin dan Lincoln, 1995:1.
Menurut Denzin dan Lincoln seperti kutipan di atas, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah suatu metode yang telah lama
dikembangkan di dalam ilmu pengetahuan manusia. Di dalam ilmu sosiologi karya-karya penelitian kualitatif dihasilkan oleh aliran-aliran para
ilmuwan dari Universitas Chichago, terutama pada dekade 1920an dan 1930an. Hasil penelitian ini merupakan kajian terhadap kehidupan manusia
dalam kebudayaannya. Dalam disiplin ilmu antropologi, dalam periode yang sama, para ilmuwannya mendisain penelitian dengan cara mengamati dan
meneliti adat istiadat dan kebudayaan di luar kebudayaan sang peneliti, artinya studi lintas budaya. Penelitian kualitatif ini biasanya dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan lintas disiplin, lapangan kajian, dan bidang kajian. Peristilahan yang digunakan dalam pendekatan penelitian ini juga
melibatkan seperangkat konsep dan asumsi yang kompleks dan saling terjalin.
Lebih jauh Nelson mengkonsepkan mengenai apa itu penelitian kualitatif itu menurut keberadaannya dalam dunia ilmu pengetahuan adalah
seperti yang diuraikan berikut ini. Qualitative research is an interdisiplinary, transdisiplinary, and
sometimes counterdisiplinary field. It crosscuts the humanities and the social and physical sciences. Qualitative
research is many things at the same time. It is multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to
the value of the multimethod approach. They are commited to the naturalistic perspective, and to the interpretive
understanding of human experience. At the same time, the field is inherently political and shaped by multiple ethical and
political positions Nelson dan Grossberg 1992:4.
Menurut Nelson dan Grossberg seperti dikemukakan di atas, penelitian kualitatif adalah kajian keilmuan yang bersifat interdisiplin,
transdisiplin, dan kadangkala kounterdisiplin,. Pendekatannya selalu melibatkan ilmu-ilmu kemanusiaan, sosial, dan eksakta. Penelitian kualitatif
melibatkan berbagai bahan kajian pada saat yang sama. Penelitian ini menggunakan multiparadigmatik. Para pendukung metode ini sangat peka
terhadap nilai-nilai yang dianut masyarakat yang diteliti, serta berbagai metode pendekatan. Para penelitinya sangat mendukung perspektif alamiah
Universitas Sumatera Utara
atau seperti apa adanya. Begitu juga dengan menafsirkan apa yang terjadi dalam pengalaman manusia. Kadangkala penelitian kualitatif ini inheren
dengan politik yang dibentuk oleh berbagai posisi etika dan politik. Dalam rangka penelitian terhadap fungsi dan makna penghormatan
leluhur pada kebudayaan masyarakat Tionghoa di Kota Medan ini, maka metode penelitian yang penulis pergunakan adalah metode kualitatif, yaitu
dengan cara mengkaji kegiatan ritual upacara ini apa adanya. Kemudian menginterpretasikan kegiatan tersebut berdasarkan etika penelitian yang
didasari oleh multidisiplin ilmu. Dalam hal ini ilmu yang digunakan adalah mencakup ilmu kemanusiaan antropologi, sosiologi, filsafat, dan budaya,
juga ilmu-ilmu bantu lainnya. Untuk menginterpretasikan makna-makna yang terjadi, maka penulis
melakukan pendekatan wawancara kepada informan kunci. Selanjutnya untuk menguraikan fungsi sosiobudaya penulis merenungkan dan mengkaji
dalam perspektif holistik dan mendalam. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini akan mengungkapkan kebenaran realita yang ada serta hal-hal
yang melatarbelakangi kegiatan penghormatan leluhur ini.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Teknik Pengumpulan Data