Tempat Upacara Peralatan Upacara Jalannya Upacara

5.3.2.1 Tempat Upacara

Sembahyang ini dilakukan pada setiap tempat tinggal keluarga Tionghoa yang masih memiliki meja abu. Upacara berlangsung dihadapan abu leluhur. Meja abu biasanya diletakkan di ruang tengah, ruangan tempat berkumpul seluruh keluarga. Dengan demikian, tempat upacara penghormatan leluhur ini berpusat tempatnya di rumah keluarga. Ini memngingatkan kita bahwa hubungan leluhur dengan keturunannya adalah dalam konteks membina keluarga, terutama keluarga luas, yang didukung oleh keluarga inti.

5.3.2.2 Peralatan Upacara

Di atas meja abu diletakkan potret orang tua atau kakek-nenek yang telah meninggal, 2 batang lilin, lampu listrik berbentuk lilin, kotak tempat menyimpan hio, gelas-gelas berisi teh, serta sajian sederhana berupa kue dan buah-buahan.

5.3.2.3 Jalannya Upacara

Pada ibadah ini, sembahyang biasanya dilakukan oleh istri atau anak perempuan dalam keluarga. Ketika upacara akan dimulai, segala keperluan sembahyang disiapkan. Sajian berupa teh serta kue dan buah-buahan diletakkan di atas meja abu, kemudian dua batang lilin dinyalakan. Universitas Sumatera Utara Pada mulanya pintu muka dibuka lebar lalu, tiga batang hio dinyalakan. Dengan ketiga batang hio tersebut, dilakukan soja di depan pintu menghadap ke luar sambil memanjatkan doa kepada Tuhan meminta izin untuk mengundang leluhur agar datang kerumah tersebut dan mencicipi hidangan yang disediakan. Ketiga batang hio tersebut ditaruh pada sebuah tempat kecih khusus yang ditempelkan pada dinding di muka pintu luar. Selanjutnya dinyalakan hio untuk leluhur. Hio yang ditujukan bagi leluhur berjumlah dua batang. Dihadapan meja abu, dilakukan soja dengan hio sambil memanjatkan doa bagi leluhur berisi puji syukur dan hormat serta harapan agar para leluhur berkenan menerima persembahan yang diberikan. Kemudian hio ditancapkan pada hio lou. Selanjutnya upacara selesai. Persembahan yang diberikan seperti teh dan kue setiap kali diganti pada waktu sembahyang dilakukan kecuali buah-buahan. Lilin dan hio yang telah habis juga diganti dengan yang baru pada saat sembahyang. Persembahan yang diletakkan pada sore hari tanggal 15 Imlek diangkat pagi-pagi pada keesokan harinya.

5.4 Sembahyang Tahun Baru