Penghormatan Leluhur Kepercayaan Kajian Pustaka .1 Konsep

2.1.1.1 Penghormatan Leluhur

Semua aktivitas manusia yang berhubungan dengan religi didasarkan atas suatu getaran jiwa yang biasanya disebut dengan emosi keagamaan. Emosi keagamaan ini biasanya dialami setiap manusia, walaupun getaran emosi itu hanya berlangsung beberapa detik saja, untuk kemudian menghilang kembali. Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan tindakan-tindakan bersifat religi. Sistem religi dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai ciri-ciri khusus untuk sedapat mungkin memelihara emosi keagamaan itu di antara pengikut pengikutnya. Dengan demikian emosi keagamaan merupakan unsur-unsur penting dalam suatu religi bersama dengan tiga unsur yang lain yaitu: sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan suatu umat yang menganut religi itu. Penghormatan leluhur dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa merupakan suatu sistem religi, oleh karena selain memiliki emosi keagamaan, juga memiliki unsur-unsur sistem keyakinan, yang memusatkan perhatian kepada konsep tentang roh-roh leluhur; sistem upacara keagamaan, suatu umat yang menganut religi tersebut. Sistem upacara mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus yaitu: 1 tempat upacara keagamaan; 2 saat saat upacara keagamaan dijalankan; 3 benda-benda dan alat upacara; dan 4 pelaku Universitas Sumatera Utara upacara. Keempat unsur upacara ini disusun oleh dua dimensi yaitu waktu saat upacara dan ruang mencakup tempat, benda dan alat, serta pelaku upacara. Penghormatan leluhur merupakan suatu bentuk religi yang menekankan pada pengaruh roh leluhur terhadap kehidupan nyata. Suatu bentuk religi yang merupakan perkembangan dari animisme dimana manusia percaya bahwa mahluk-mahluk halus menempati alam sekeliling manusia. Kepercayaan terhadap roh leluhur dalam religi suku bangsa Tionghoa sudah sangat tua, dan mungkin merupakan bentuk religi manusia yang tertua, yang kemudian terdesak kebelakang oleh keyakinan kepada mahluk-mahluk halus lain seperti dewa dewa alam, roh nenek moyang, hantu dan lain-lain. Penghormatan leluhur dilakukan pada tempat tempat tertentu yaitu dirumah abu, kelenteng, vihara dan dirumah tempat tinggal keluarga serta kuburan-kuburan.

2.1.1.2 Kepercayaan

Kepercayaan dalam bahasa inggris dinamakan trust atau believe ini merupakan suatu bentuk nyata dalam kehidupan dimana menjadi bagian yang paling berharga bagi kehidupan manusia. Sedangkan kepercayaan Tradisional adalah kepercayaan yang telah ada sejak dahulu dan menjadi Universitas Sumatera Utara bagian dari hidup mereka dan secara turun temurun masih dijalankan dari generasi ke generasi. Dalam kehidupan orang Tionghoa, ada tiga ajaran yang mereka anut yaitu Taoisme, Konfusianisme, dan Buddha. Ketiga ajaran ini sudah saling menyatu sinkretisme dan dikenal dengan nama San Jiao atau Sam Kauw dialek Hokkian. Dalam kehidupannya, orang Tionghoa memang sangat toleran terhadap soal-soal agama. Setiap agama dianggap baik dan bermanfaat, begitu pula dengan ajaran Taoisme, Konfusianisme, dan Buddha yang mempunyai banyak kesamaan-kesamaan pandangan dan saling membutuhkan sehingga ketiga ajaran tersebut berpadu menjadi satu.

2.1.1.3 Masyarakat Tionghoa