Penggunaan gentamisin sulfat Gentamisin Sulfat

c. Pemberian Intratekal Meningitis yang disebabkan oleh bakteri gram-negatif diobati dengan suntikan intratekal gentamisin sulfat sebanyak 1-10 mghari. Akan tetapi, baik pemberian gentamisin secara intratekal maupun intraventrikel tidak bermanfaat untuk meningitis pada neonatus, dan gentamisin intraventrikel bersifat toksik sehingga memunculkan pertanyaan mengenai kegunaan terapi dengan cara tersebut. Selain itu, ketersediaan sefalosporin generasi ketiga untuk mengobati meningitis akibat bakteri gram-negatif menyebabkan terapi aminoglikosida intratekal tidak berguna pada sebagian besar kasus Katzung, 2004.

2.3.3 Efek samping dan indikasi

Efek samping gentamisin yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan berkurangnya pendengaran untuk nada tinggi, juga nefrotoksisitas serta blokade neuromuskular Wattimena dkk, 1991. Indikasi dari gentamisin sulfat yaitu digunakan pada infeksi oleh bakteri Gram negatif meliputi infeksi intra-abdomen, jaringan halus, tulang dan sendi, luka, saluran kemih, pneumonia dan menigitis atau digunakan secara topikal pada infeksi luka bakar dan infeksi pada mata. Sering diperlukan terapi kombinasi dengan penisilin sebagai antipseudomonas Wattimena, dkk., 1991.

2.4 Pengujian Mutu Salep Gentamisin

Mutu adalah totalitas keseluruhan suatu barang yang menyatakan kemampuannya memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan diberlakukan. Mutu obat yang baik telah tercapai apabila semua sediaan obat yang digunakan oleh manusia dapat memulihkan atau memberikan efek terapi Ditjen POM, 2012. Pengawasan dan pemeriksaan mutu secara menyeluruh menyatakan bahwa setiap bahan baku dan setiap batch obat jadi sesuai dengan standar. Berarti bahan baku tersebut dapat diproduksi menjadi obat jadi sedangkan obat jadi tersebut dapat dilanjutkan ke proses pengemasan Lachman, dkk., 1994. Bermacam-macam pemeriksaan yang harus dijalankan oleh suatu obat seperti diuraikan di bawah ini: 1. Pemeriksaan secara fisika dan kimia Meliputi pemeriksaan bentuk, warna, bau, identitas, rotasi optik, berat jenis,waktu hancur, bau, identitas, rotasi optik, berat jenis, pH, kelarutan, kekentalan, kekerasan tablet, susut pengeringan, berat rata-rata atau volume per unit, keseragaman bobot atau volume, bentuk kristal, ukuran partikel, kadar air, kadar zat aktif, pengotoran dan atau produk yang hancur. 2. Pemeriksaan secara biologi dan mikrobiologi Meliputi pemeriksaan kadar, potensi, keamanan, toksisitas, adanya pirogen, histamin, pemeriksaan sterlitas, koefesien fenol, daya antiseptik dan daya preservatif Lachman, dkk., 1994.

2.4.1 Pemerian

Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat yang diuraikan secara umum meliputi wujud, rupa, warna rasa, bau dan untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisiknya, dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk dalam