Kualitas Dasar Salep Salep

f. Lembut, mudah dioleskan serta mudah melepaskan zat aktif Anief, 2007. Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon dari pada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air Dirjen POM, 1995.

2.1.3 Persyaratan Salep

Berikut ini adalah persyaratan dari salep yang baik: 1. Pemerian: tidak boleh berbau tengik 2. Kadar: kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras, kadar bahan obat adalah 10. 3. Dasar salep ds: kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep basis salep digunakan vaselin putih vaselin album. Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep. 4. Homogenitas: jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen. 5. Penandaan: pada etiket harus tertera “obat luar” Syamsuni, 2006.

2.2 Antibiotika

Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara semi-sintetis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula semua senyawa sintetis dengan khasiat antibakteri Tjay dan Rahardja, 2007. Pada tahun 1920, ilmuwan Inggris Alexander Fleming menemukan enzim lisozim pada air mata manusia. Enzim tersebut dapat melisis sel bakteri. Enzim pada air mata manusia ini merupakan contoh agen antimikroba yang pertama kali ditemukan pada manusia. Seperti, Pyocyanase, lisozim juga terbukti dapat membunuh sel bakteri. Penemuan Fleming yang kedua terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1928, saat ia menemukan bahwa koloni Staphylococcus yang ia tumbuhkan dengan metode streak gores silang pada media agar di cawan petri mengalami lisis disekitar pertumbuhan koloni kapang tersebut merupakan Penicilium sp Pratiwi, 2008. Antibiotika merupakan obat yang sangat penting dan dipakai untuk memberantas berbagai penyakit infeksi, misalnya radang paru-paru, tifus, luka yang berat dan sebagainya. Pemakaian antibiotika harus di bawah pengawasan seorang dokter, karena obat ini dapat menimbulkan kerja ikutan yang tidak dikehendaki dan dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar bila pemakaiannya tidak dikontrol dengan betul Widjajanti, 1998. Lazimnya antibiotika dibuat secara mikrobiologi, yaitu fungi dibiakkan dalam tangki-tangki besar bersama zat-zat gizi khusus. Oksigen atau udara steril