PENUTUP A. Efektifitas pemasaran produk asuransi melalui keagenan branch office system dalam peningkatan jumlah premi pada AJB Bumi Putra 1912 divisi syariah

xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara...........................................................................64 Lampiran 2 Surat Permohonan Wawancara AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah............................................................................................67 Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah.................................................................................68 Lampiran 4 Surat Pengantar Bimbingan Skripsi...............................................69

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan asuransi di Indonesia kini semakin berkembang pesat. Berkembangnya industri asuransi adalah suatu gambaran meningkatknya kesadaran masyarakat indonesia untuk memberikan perlindungan pada jiwa dan harta benda mereka. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan asuransi syariah yang sampai tahun 2014 berjumlah 49 perusahaan asuransi syariah dengan rincian di bawah ini 1 : Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah 1 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia, “Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014”, artikel diakses pada 2 Oktober 215 dari http:www.aasi.or.idassetsimguploaddata_bisnis_asuransi_dan_reasuransi_syariahData_Bisnis _Asuransi_dan_Reasuransi_Syariah_AASI_Q4_2014.pdf No Keterangan TW IV 2014 TW IV 2013 1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 3 3 2. Perusahaan Asuransi Umum Syariah 2 2 3. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa 18 17 4. Unit Syariah Perusahaan Asuransi Umum 23 24 5. Unit Syariah Perusahaan Reasuransi 3 3 Total 49 49 Perkembangan industri asuransi syariah juga dapat dilihat melalui jumlah market share kontribusi asuransi syariah pada tahun 2014 yang bernilai 5.25 dibandingkan dengan total industri asuransi umum dan jiwa di Indonesia. Asuransi Jiwa Syariah masih menjadi motor dalam peningkatan market share kontribusi di Industri Asuransi Indonesia sebesar 6.48 dibandingkan dengan total industri asuransi jiwa sedangkan asuransi umum syariah sebesar 2.54 dibandingkan dengan total industri asuransi umum 2 . Salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan asuransi jiwa syariah ialah faktor pemasaran. Baik atau tidaknya strategi pemasaran mempengaruhi pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Karena tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri 3 . Sebagai industri yang sedang berkembang, tentunya perusahaan asuransi harus mempunyai strategi untuk memasarkan produk mereka agar dapat menarik perhatian masyarakat. Hal ini juga terjadi pada asuransi jiwa syariah. Ada beberapa cara yang digunakan perusahaan untuk memasarkan produk asuransi yang mereka miliki. Salah satunya melalui teknik pemasaran keagenan atau agency. Menurut UU perasuransian No. 2 Tahun 1992 definisi dari agen asuransi adalah seorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung. 2 ibid 3 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, cet. I, h. 6. Di Indonesia sendiri, jumlah agen asuransi terus mengalami peningkatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh AAJI, pertumbuhan rata-rata tenaga pemasaran sebesar 13,9 per tahun. Untuk tahun 2015 ini sendiri AAJI menargetkan jumlah agen sebanyak 447. 249 agen 4 . Dalam melakukan pemasaran produk asuransi jiwa dikenal sistem keagenan ordinary agency system atau agency distribution system, sistem ini dibedakan menjadi dua, yakni sistem kantor cabang branch office system dan sistem keagenan umum general agency sytem 5 . Perusahaan yang menerapkan branch office system salah satunya ialah AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah sedangkan perusahaan yang menerapkan Agency Office System salah satunya ialah PT Prudential Life Assurance Unit Syariah. Banyak perusahaan asuransi jiwa syariah yang lebih memilih sistem keagenan umum general agency system untuk memasarkan produk mereka. Karena dengan general agency system perusahaan tidak direpotkan untuk mengurus agen, karena agen yang dimiliki perusahaan agency umumnya sudah memiliki kemampuan dalam memasarkan produk. Mitra asuransi ini tetap menjadi primadona bagi perusahaan asuransi karena kanal distribusi tersebut masih menjadi penyumbang utama pendapatan premi bagi bisnis asuransi. Menghadapi 4 “AAJI Kejar Target 500.000 Agen” diakses pada tanggal 14 Januari 2015 dari http:bisniskeuangan.kompas.comread2013052302594740AAJI.Kejar.Target.500.000 .Agen 5 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah Jakarta: PT Grasindo, 2007, h. 94. hal itu, sejumlah perusahaan asuransi lebih memilih bekerjasama dengan pemilik usaha agen secara khusus untuk menyediakan agen asuransi profesional 6 . Namun, di tengah maraknya perusahaan yang menggunakan agency office system, AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah lebih memilih saluran distribusi keagenan branch office system dalam memasarkan produknya. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah sebagai sebuah divisi dari perusahaan asuransi yang sudah sangat dikenal masyarakat juga mengandalkan agen sebagai sumber utama pemasukan premi. Para agen yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah pun bukan sembarang agen, agen yang tergabung dengan perusahaan haruslah agen yang memiliki lisensi serta memiliki kemampuan personal selling yang baik Pertumbuhan perusahaan asuransi syariah yang terus mengalami peningkatan mendorong perusahaan asuransi berlomba-lomba dalam memasarkan produknya. Entah melalui agency office system atau branch office system, kemampuan penjualan melalui personal selling sangat dituntut kepada agen atau tenaga pemasar agar calon nasabah tertarik dan akhirnya bergabung dengan perusahaan tersebut. Melihat fenomena keagenan yang dilakukan perusahaan asuransi syariah, penulis merasa perlu diteliti lebih lanjut tentang sistem pemasaran melalui keagenan branch office system yang diterapkan AJB Bumiputera 1912 Divisi 6 Widiastuti, “Rekrut Agen dari Perusahaan Keagenan Perkecil Resiko”, artikel diakses pada 5 Oktober 2015 dari http:www.mediaasuransinews.comindex.php?option=com_contentview=articleid=1597:rekr ut-agen-dari-perusahaan-keagenan-perkecil-risikocatid=27Itemid=485