Sarana dan prasarana PENUTUP

4. Pedoman Dasar Organisasi Pesantren

H. Sarana dan prasarana

I. Manajemen Pendidikan dan system komputerisasi

Manajemen pendidikan di Pondok Pesantren al-Hidayah Basmol berprinsip pada kaidah “memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik”. Berdasarkan kaidah tersebut, Pesantren Al- Hidayah Basmol, seperti juga pesantren lainnya tetap memelihara system manajemen pendidikan pondok pesantren tradisional dengan tetap memelihara system pengajian sorogan tutorial, bandongan, pendalaman kitab-kitab klasik seniorisasi dan lain sebagainya. Upaya mengembangkan system pendidikan ini nampak dengan adanya system pendidikan formal, system komputerisasi, pelatihan komputer, dan lain-lain. DRAF PROGRAM KERJA PENGURUS PELAKSANA TEKNIS PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH BASMOL JAKARTA BARAT Periode 20062007 Pendahuluan Pengurus pelaksana teknis adalah pengatur pengatur pesantren di bawah pengurus harian pondok pesantren, yang terjun langsung dengan kegiatan keseharian santri. Sehinga seluruh kegiatan diarahkan langsung kepada kepentingan santri dalam kegiatan sehari-hari demi kelancaran aktivitas dan kreatifitas yang mereka lambangkan. Pengurus pelaksana teknis mempunyai posisi yang begitu penting, karena merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan masyarakat santri yang fungsinya sebagai wadah konsultasi, informasi dan pemecahan masalah problem solving yang langsung menyangkut dan menjembatani antara santri dan lembaga pesantren. Didasari atas kesadaran akan tanggung jawab kelangsungan pengurus pelaksana harian dalam keberadaannya eksistensinya, posisi serta fungsinya. Maka sangat perlu disusun suatu program kerja pengurus pelaksana teknis untuk mengarah kepada tujuan. Pola umum program kerja pengurus harian dituangkan dalam kerangka kebijaksanaan program. Sedangkan operasional nya terdiri dari program umum dan program khusus per-unit yang merupakan satu kesatuan terpadu. Pelaksana program kerjja pengurus harian ditempuh melalui strategi dan pengembangan. Langkah strategi tersebut bersifat terpadu, terarah, terencana dan fleksibel sesuai dengan lingkup tujuan, sasaran, prioritas serta usaha yang tercantum dalam pelaksanaan program. Dengan strategi ini diharapkan dapat mencapai sasaran, baik secara personal maupun institusional yang tepat. Sasaran personal ditekankan pada aspek manusianya, sedangkan sasaran institusional ditekankan pada aspek kepengurusannya. Asapun prioritas program diarahkan pada pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang Hanif sebagai pengembangan tugas pengabdian Kepada Allah ‘Abdullah dan wakil Allah di muka bumi Kholifah fil ‘Ardh dengan dzikir sebagai landasan moral, dan fikir intelektual sebagai nalar untuk mennstrukturisasikan dirinya dalam berfikir dan berperilaku. Penataan Kepengurusan 1. Penataan Pengurus 1.1. melaksanakan regenerasi kepengurusan, training kepengurusan dan rapat kerja pengurus bagi pengurus yang terbentuk untuk penyatuan wawasan, pemahaman program dan noperasionalnya dengan maksimal setelah terbentuknya kepengurusan. 1.2. melaksanakan tata kerja pengurus sesuia dengan ketentuan yang berlaku guna meningkatkan kreatifitas dan gerak kepengurusan 1.3. mengaktifkan peran serta ketua kamar dan pembimbing kamar sebagai sebagian dari pengurus pelaksana teknis dan mengusahakan pembentukan ketua kamar yang belum terbentuk. 1.4. meningkatkan prilaku dan kepribadian akhlakul karimah pengurus untuk menumbuhkan kepengurusanyang berwibawa. 2. Penataan Administrasi 2.1. melaksanakan tata tertib kesekretariatan sesuia dengan pedoman administrasi. 2.2. meningkatkan pelayanan kesantrian 2.3. menertibkan pendataan, pengarsipan konsep-konsep serta keputusan kepengurusan. 2.4. mendata dan membuat nomor induk santri 2.5. memfungsikan dan merealisasikan tata tertib kepesantrenan. Koordinasi Kepengurusan 1. Koordinasi Internal 1.1. komunikasi aktif antar pengurus untuk membina ukhuwah islamiyah penyamaan wawasan dan kesatuan gerak dalam kepengurusan serta kegiatan. 1.2. mengadakan rapat berkala setiap satu bulan dan insiden jika diperlukan. 1.3. koordinasi dan komunikasi yang aktif dengan pengurus pesantren lembaga pesantren dan pengurus lainnya yang berkompenten. 1.4. kerjasama seluruh pengurus dalam melaksankan tugas, sehingga setiap pelaksana program merupakan tanggungawab bersama untuk dikerjakan bersama. 2. Koordinasi Eksternal 2.1. meningkatkan hubungan yang baik antara pengurus dan tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. 2.2. mengadakan kerjasama dengan instansi yang lainnya yang tidak mengikat. Hal ini dilakukan jika ada program yang melibatkan pihak tersebut. Program Kerja Per-Bagian PON-PES AL-HIDAYAH BASMOL

A. Ketua Pondok Lurah