B. Bidang Dakwah
Sudah menjadi tradisi pondok Pesantren ini setiap tahunnya menyelenggarakan pengajian kilatan yang diadakan pada setiap bulan
ramadhan dan sebagainya. Disamping agenda tahunan tersebut ada kegiatan bulanan yaitu bahtsul masail dan pengajian bulanan bagi wali
santri di minggu pertama. Selain itu semua, tentu saja ada aktivasi ritual harian santri yang diatur oleh pondok Pesantren selama 24jam, mulai dari
bangun tidur sampai malam kembali mengistirahatkan badan. Para santri melakukan berbagai kegiatan Agamis misalkan mengisi
berbagai macam pengajian dan majlis talim Ada beberapa santri yang ikut lomba dalam berdakwah salah satunya Abd. Gofur mengikuti lomba
dakwah di tingkat nasional dan mendapatkan juara 1, Ahsanul Bisri mengikuti lomba dakwah tingkat DKI Jakarta dan Sofhikul kholqi
mengikuti lomba dakwah tingkat Jakarta Barat dan masih banyak lagi santri yang berprestasi dalam bidang dakwah. Salah satu tema dakwah
yang mereka lombakan ialah Peran Pondok Pesantren dalam Penanggulangan Narkoba, serta Kesatuan Persatuan Indonesia, dan
masih banyak lagi tema yang mereka dakwahkan. Banyak prestasi yang mereka berikan membuat masyarakat sekitar
mempercayakan sepenuhnya anak-anak mereka untuk mengayom pendidikan di Pesantren Al-Hidayah Basmol untuk menjalankan visi, misi,
dan tujuan Pesantren Al-Hidayah Basmol. Kiprah para alumni Pesantren
Al-Hidayah Basmol ialah pendirian majlis talim yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar Basmol pada khususnya karena salah satu tujuan majlis
talim ialah menciptakan kerukunan dan menjalin silaturahmi antar tetangga masyarakat sekitar, dan menambah ilmu keagamaan yang di
sampaikan oleh ustad. Kegiatan majlis talim ialah membaca dan menjelaskan pelajaran fikih, menyampaikan ceramah, membaca tahlilan,
shalawat, dan doa.
C. Bidang Sosial keagamaan
KH. Masud dalam mengembangkan agama Islam di Basmol tidak terlepas dari perbuatannya mengembangkan dalam bidang sosial
keagamaan. Beliau tidak segan-segan menolong masyarakat yang
membutuhkan pertolongan, baik diminta ataupun tidak. KH.Masud tidak
segan-segan memberikan hartanya kepada orang yang membutuhkan seperti fakir miskin, anak yatim maupun para janda. Beliau juga suka
bergotong royong bersama masyarakat dalam pembangunan masjid, yang dipakai untuk kepentingan masyarakat.
Pesantren Al-Hidayah pada masa sekarang untuk mengembangkan Pesantren dalam bidang sosial tidaklah sama dengan yang dilakukan oleh
pendiri. Namun visi, misi dan peranannya tetap sama yaitu ingin memberikan bantuan moril ataupun materil kepada masyarakat yang
membutuhkan. Untuk lebih jelasnya, kegiatan sosial yang dilakukan pondok Pesantren Al-Hidayah meliputi :
1. Mengadakan penyembelihan hewan qurban.
Acara ini dilaksanakan pada hari raya qurban Idhul Adha, Pesantren memberikan daging qurban kepada yang berhak.
2. Menjadi badan Amil zakat Infak dan sodaqoh Baziz.
3. Menyediakan beasiswa untuk siswa yang berprestasi.
Dalam hal ini, tidak hanya menyalurkan zakat pada hari Raya Idul Fitri saja, tetapi menerima dan menyalurkan sagala macam sodaqoh
kepada orang yang berhak. Ini semua merupakan peranan pondok Pesantren Al Hidayah dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh pihak Pesantren dalam bidang kemasyarakatan berupa bimbingan keagamaan seperti pembentukan
majlis-majlis talim. Peranan pondok Pesantren Al-Hidayah sangat berpengaruh sekali
dalam masyarakat sekitar khususnya daerah Basmol. Banyak warga sekitar yang mengirimkan putra-putrinya dengan tujuan menjadikan anaknya
menjadi berbudi pekerti baik dan mempelajari kitab salafiah kitab kuning, serta memperdalam ilmu-ilmu Agama.
Meskipun di daerah sekitar Basmol ada sebuah Pesantren lain, tetapi Pesantren Al-Hidayah lebih familiar di pandangan masyarakat luas
khususnya daerah Basmol sehingga banyak masyarakat sekitar ataupun dari luar lebih memilih putra dan putrinya untuk menuntut ilmu di
Pesantren Al-Hidayah Hal tersebut di karenakan begitu terkenalnya pendiri Pesantren Al-Hidayah yaitu KH. Masud, karena namanya yang begitu
kharismatik di kalangan masyarakat. Itu terbukti dengan adanya suatu jalan yang di beri nama Jl.KH.Masud. Secara umum peran Pesantren
dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan dikatakan berhasil karena :
1. Banyak lulusan-lulusan Pesantren Al-Hidayah Basmol menjadi
guru Agama di sekolah-sekolah atau menjadi ustad. 2.
Tingkat melek huruf masyarakat semakin tinggi. 3.
Menurut beberapa orang yang tinggal di sekitar wilayah Basmol, bahwa Pesantren Al-Hidayah telah memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap pendidikan untuk anak-anak mereka. 4.
Tingkat kriminalitas rendah karena berdekatan dengan Pesantren. 5.
Nama pendiri Pesantren Al-Hidayah dijadikan nama jalan yaitu jl. KH.Masud karena beliau sangat berperan dalam masyarakat
khususnya sekitar Basmol.
Namun demikian Pesantren ini masih perlu meningkatkan beberapa hal diantaranya:
1. Pendidikan
a. Buku-buku dalam perpustakaan sekolah kurang lengkap, dan
fasilitas perpustakaan lebih ditingkatkan. 2.
Dakwah a.
Tidak hanya berdakwah di lingkungan Basmol saja, tetapi harus diperluas lagi ke beberapa daerah luar yang akan
mengharumkan nama Pesantren Al-Hidayah Basmol. 3.
Sosial keagamaan a.
Sosial keagamaan yang dilakukan Pesantren Al-Hidayah Basmol sangat berinteraksi dengan masyarakat sekitar Basmol
yang tidak mampu, dan sosialisasi pengurus yayasan Al- Hidayah Basmol sangat baik terhadap masyarakat sekitar itu
dibuktikan dengan dibuatkannya masjid dengan bantuan dana dari masyarakat dan pihak Pesantren. Tapi alangkah baiknya
bila Pesantren Al-Hidayah Basmol lebih memfokuskan untuk anak-anak yang tidak mampu bersekolah yang dirujuk oleh RT
untuk dapat menuntut ilmu di Pesantren Al-Hidayah Basmol sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada beberapa uraian dan penjelasan yang berkenaan dengan sejarah dan peranan pondok Pesantren Al-Hidayah dalam mengembangkan
Agama Islam di Basmol dari tahun 1983-2009 yaitu sebagai judul skripsi ini, penulis menyimpulkan
sebagai berikut : 1.
Pondok Pesantren A1-Hidayah berdiri pada tahun 1983 di Jakarta Barat, Kembangan Utara khususnya daerah Basmol yang didirikan oleh KH.
Masud. Pada awalnya Pesantren ini hanyalah sebuah bangunan yang berbentuk gubuk, karena keterbatasannya Pesantren Al-Hidayah belum
membuatkan tempat tinggal untuk santri putri bermukim. sehingga pada saat itu para santri putri bermukim di permukiman penduduk untuk
sementara. Sampai akhirnya di bangunlah tempat bermukim para santri putri.
2. Perkembangan pondok Pesantren Al-Hidayah pada awalnya menganut
sistem tradisional, dan sejak kepemimpinannya Kyai Masud, manajemen Pesantren Al-Hidayah mengalami perkembangan dengan didirikannya
yayasan Al-Hidayah dengan sistem pengajaran Pesantren yang sistematis, dan terorganisir dengan adanya pendidikan formal yaitu madrasah.
Keberadaan yayasan tersebut hanyalah sebuah organisasi pelaksana dari