Profil Komnas Perlindungan Anak

37 DEWAN KOMISIONER WILAYAH Wilayah Sumatera Utara : Amsal Amri Wilayah NTT, NTB dan Bali : H. Badaruddin Noor Wilayah Kalimantan : RA. Setio Hidayati Wilayah Sulawesi : Fendy E.W. Parengkuan Wilayah Maluku dan Papua : Gunawan Mansur

C. Tujuan Berdirinya Komnas Perlindungan Anak

Untuk mengatasi sering terjadinya permasalahan hak anak yang membutuhkan perhatian yang sangat serius untuk di tanggani dari semua elemen yang terkait dengan permasalahan hak anak ini sendiri, dibentuk lah pada tanggal 28 Oktober 1998 sebuah lembaga swadaya masyarakat yakni Komisi Nasional Perlindungan Anak. Dengan dibentuknya Komisi Nasional Perlindungan Anak ini, forum nasional memberikan mandat kepada KOMNAS PA untuk melaksanakan serangkaian kegiatan perlindungan anak termasuk juga memperkuat mekanisme nasional untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik 3 Ada pun tujuan berdirinya Komisi Nasional Perlindungan Anak ini sebagai berikut: 1. Terwujudnya kondisi perlindungan anak yang optimum dalam mewujudkan anak yang handal, berkualitas dan berwawasan menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri. 3 Ipung, Wawancara Pribadi, Pasar Rebo, Jakarta, 11 September 2015. 38 2. Melindungi anak dari setiap orang danatau lembaga yang melanggar hak anak, serta mengupayakan pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar mampu mencegah terjadinya pelanggaran hak anak. 3. Mewujudkan tatanan kehidupan yang mampu memajukan dan melindungi anak dan hak-haknya serta mencegah pelanggaran terhadap anak sendiri. 4. Meningkatkan upaya perlindungan anak melalui peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan masyarakat serta meningkatkan kualitas lingkungan yang memberi peluang, dukungan dan kebebasan terhadap mekanisme perlindungan anak. 5. Melakukan pemantauan dan pengembangan perlindungan anak. 6. Melakukan advokasi dan pendampingan pelaksanaan hak-hak anak. 7. Menerima pengaduan pelanggaran hak-hak anak. 8. Melakukan kajian strategis terhadap berbagai kebijakan yang menyangkut kepentingan terbaik bagi anak. 9. Melakukan koordinasi antar lembaga, baik tingkat regional, nasional maupun international. 10. Memberikan pelayanan bantuan hukum untuk beracara di pengadilan mewakili kepentingan anak 11. Melakukan rujukan untuk pemulihan dan penyatuan kembali anak. 12. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, pengenalan dan penyebarluasan informasi tentang hak anak. 13. Melakukan pengumpulan data, informasi dan investigasi terhadap pelanggaran hak anak. 39 14. Melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang tidak memihak pada kepentingan terbaik anak. 15. Memberikan penilaian dan pendapat kepada pemerintah dalam rangka mengintegrasikan hak-hak anak dalam setiap kebjijakan. 16. Memberikan pendapat dan laporan independen tentang hukum dan kebijakan berkaitan dengan anak. 17. Menyebasluaskan, publikasi dan sosialisasi tentang hak-hak anak dan situasi anak di Indonesia. 18. Menyampaikan pendapat dan usulan tentang pemantauan pemajuan dan kemajuan, dan perlindungan hak anak kepada parlemen, pemerintah dan lembaga terkait. 19. Mempunyai mandat untuk membuat laporan alternatif kemajuan perlindungan anak di tingkat nasional. 20. Melakukan perlindungan khusus 4 4 Ipung, Wawancara Pribadi, Pasar Rebo, Jakarta, 11 September 2015.