Hak-hak Anak Di dalam Keluarga

34 a. Menurut pasal 1 konvensi hak anak, anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 Tahun, kecuali berdasarkan UU. Yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. b. Pasal 1 Angka 1 UU. No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan anak mengatakan anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 Tahun dan belum pernah kawin. c. Pasal 1 Angka 5 UU. No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia menyatakan anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 Tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. d. Pasal 1 angka 5 UU. No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan tindak Pidana perdagangan orang yang menyatakan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 Tahun, termasuk anak yang ada dalam kandungan. e. Anak adalah tunas, potensi, dan generasi penerus cita-cita bangsa, mereka memiliki peran strategis dalam menjamin eksistensi bangsa dan negara pada masa yang akan datang. Anak f. agara kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka mereka perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual. Mereka perlu mendapatkan hak-haknya, perlu dilindungi dan 35 disejahterakan. Karenanya, segala bentuk tindakkan kekerasan terhadap anak perlu dicegah dan diatasi. g. Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya. 15 h. Anak jalanan adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian atau seluruh waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan guna mendapatkan uang atau mempertahankan hidupnya. 26 i. Anak jalanan adalah yang berusia di bawah 18 tahun yang sebagian besar waktu dan aktivitasnya dihabiskan di jalanan. 27 j. Anak Jalanan adalah anak yang sebagian waktunya berada dijalanan atau tempat umum minimal 4 empat jam sehari dalam kurun waktu satu bulan yang lalu. Pasal 1 Angka 23 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Anak jalanan adalah laki-laki atau perempuan yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja dan hidup dijalanan dan di tempat-tempat umum seperti pasar, terminal, stasiun, dan taman kota. 28 26 M. Ibnu Sumarno, Anak Jalanan dan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, Jakarta : 2011, Prenada. h. 24. 27 M.Ibnu Sumarno, Anak Jalanan dan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, h. 30. 28 Tommy, Penanganan Anak Jalanan melalui pendekatan komprehensif, www.sdc.depsos.go.id. diakses tanggal 25 September 2015 36

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK

A. Profil Komnas Perlindungan Anak

Sebelum menjelaskan profil Komisi Nasional Perlindungan Anak penulis ingin terlebih dahulu menjelaskan apa komisi itu sendiri. Komisi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia itu sendiri adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau diberi wewenang oleh pemerintah untuk menjalankan sebuah tugas tertentu. 1 Sejarah mencatat dan membuktikan bahwa anak adalah pewaris dan pembentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, pemajuan,pemenuhan dan penjamin perlindungan hak anak, serta untuk memegang hak teguh non diskriminasi, kepentingan terbaik untuk anak itu sendiri. Melindungi kelangsungan anak hidup dan tumbuh seorang orang, serta untuk menghormati pandangan dan pendapat anak dalam setiap hal yang menyangkut dirinya. Ini merupakan syarat mutlak dalam upaya perlindungan anak yang harus efektif untuk membentuk karakteristik seorang anak. Komisi Nasional Perlindungan Anak disingkat Komnas PA adalah organisasi di Indonesia dengan tujuan memantau, memajukan, dan melindungi hak anak, serta mencegah berbagai kemungkinan pelanggaran hak anak yang dilakukan oleh Negara, perorangan, atau lembaga. Komnas PA didirikan pada tanggal 26 Oktober 1998 di Jakarta. Pencanangan 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Akses Pada: http:artikata.comarti- 335802-komisi.html Tanggal 20 oktober 2015 . Pukul 17.45 WIB 34 35 Gerakan Nasional Perlindungan Anak 23 Juli 1987 merupakan kebijakan negara untuk menjadikan upaya perlindungan terhadap anak sebagai sebuah gerakan bersama, dimana keluarga dan masyarakat menjadi basis utama dan terdepan demi terjaminnya kualitas perlindungan dan kesejahteraan anak anak-anak Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti dengan kebijakan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 81HUK1997 tentang Pembentukan Lembaga Perlindungan Anak Pusat yang tidak lain menjadi cikal bakal lahirnya sebuah Komisi khusus yang mengurus upaya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan anak secara independen. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta prakarsa Departemen Sosial RI, Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi, Organisasi Non-Pemerintah dan Pemerintah, Media Massa dan kalangan Profesi serta dukungan Badan Dunia urusan anak-anak UNICEF melalui Forum Nasional Perlindungan Anak yang Pertama I tanggal 26 Oktober 1998, dibentuklah Komisi Nasional Perlindungan Anak yang selanjutnya disebut KOMNAS ANAK sebagai wahana masyarakat yang independen guna ikut memperkuat mekanisme nasional dan internasional dalam mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pemantauan, pemajuan dan perlindungan hak anak dan solusi bagi permasalahan anak yang timbul 2 Forum Nasional Perlindungan Anak Forum Nasional, merupakan badan pemegang kekuasaan tertinggi dan pengambil keputusan tertinggi 2 Ipung, Wawancara Pribadi, Pasar Rebo, Jakarta, 11 September. 36 dalam Komisi Nasional Perlindungan Anak, diselenggarakan berdasarkan ketentuan dan aturan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta aturan lainnya yang ditetapkan dalam pertemuan Forum Nasional Perlindungan Anak. Forum Nasional Perlindungan Anak diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.

B. Susunan Pengurus Komnas Perlindungan Anak

Komisi Nasional Perlindungan Anak Komisi Nasional, dengan anggota sebanyak 11-21 orang yang dipilih oleh Forum Nasional. Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak saat ini adalah Arist Merdeka Sirait, sedangkan Seto Mulyadi sebagai Ketua Dewan Konsultatif Nasional. Adapun susunan struktur dari Komisi Nasional Perlindungan Anak sebagai berikut : DEWAN KONSULTATIF NASIONALDEWAN PEMBINA Ketua : Dr. Seto Mulyadi DEWAN KOMISIONER Ketua Umum : Arist Merdeka Sirait Sekretaris Jenderal : Syamsul Ridwan Ketua Komisi Penggalangan Dana : Henni Hermanoe Ketua Komisi Advokasi dan Reformasi Hukum : Wanda Hamidah Ketua Komisi Pemantauan Hak anak, Kajian dan analisis standar pelayanan sosial anak : Beny Sujanto Ketua Promosi dan sosialisasi hak anak : Nining Diahmaharita 37 DEWAN KOMISIONER WILAYAH Wilayah Sumatera Utara : Amsal Amri Wilayah NTT, NTB dan Bali : H. Badaruddin Noor Wilayah Kalimantan : RA. Setio Hidayati Wilayah Sulawesi : Fendy E.W. Parengkuan Wilayah Maluku dan Papua : Gunawan Mansur

C. Tujuan Berdirinya Komnas Perlindungan Anak

Untuk mengatasi sering terjadinya permasalahan hak anak yang membutuhkan perhatian yang sangat serius untuk di tanggani dari semua elemen yang terkait dengan permasalahan hak anak ini sendiri, dibentuk lah pada tanggal 28 Oktober 1998 sebuah lembaga swadaya masyarakat yakni Komisi Nasional Perlindungan Anak. Dengan dibentuknya Komisi Nasional Perlindungan Anak ini, forum nasional memberikan mandat kepada KOMNAS PA untuk melaksanakan serangkaian kegiatan perlindungan anak termasuk juga memperkuat mekanisme nasional untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik 3 Ada pun tujuan berdirinya Komisi Nasional Perlindungan Anak ini sebagai berikut: 1. Terwujudnya kondisi perlindungan anak yang optimum dalam mewujudkan anak yang handal, berkualitas dan berwawasan menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri. 3 Ipung, Wawancara Pribadi, Pasar Rebo, Jakarta, 11 September 2015.