26 3.
Modal Setiap kegiatan dalam pencapaian tujuan membutuhkan modal apalagi
kegiatan proses produksi komoditas pertanian. Dalam kegiatan tersebut modal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap fixed cost dan modal tidak tetap
variabel cost. Modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan pertanian dimana biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam
sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih, pupuk, pestisida, dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Eka 2013 yang berjudul Implikasi Kredit Pertanian Terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus: Program Kredit Ketahanan
Pangan dan Energi KKPE pada Petani Tebu di Kabupaten Malang menghasilkan bahwa kemitraan belum memberikan peran yang signifikan dalam menunjang tata
niaga petani tebu dan kredit pertanian dalam program KKPE belum memberikan implikasinyang signifikan terhadap pendapatan petani tebu di kabupaten Malang.
Putra dan Saskara 2011 dalam judulnya Efektifitas dan Dampak Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja
Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di kota Denpasar menunjukkan hasil yang efektif dan berdampak positif terhadap pendapatan dan peningkatan kesempatan
kerja. Dampak Pelaksanaan program Kredit kepada Koperasi Primer untuk
Anggotanya KKPA terhadap pendapatan usaha tani kelapa sawit Studi : PT Sinar
Universitas Sumatera Utara
27 Kencana Inti Perkasa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang di nyatakan
oleh Perdana 2014, menunjukan hasil Pelaksanaan program KKPA sangat efektif dalam meningkatkan pendapatan petani peserta KKPA. Widodo 2012, menyatakan
bahwa pengaruh pemberian kredit modal kerja terhadap penghasilan petani ikan berpanguh positif terhadap penghasilan petani ikan.
Keempat penelitian tersebut, baik yang dilakukan oleh Eka maupun Putra dan Sastra, Perdana serta Widodo memfokuskan perhatian kepada peranan Kredit
terhadap pendapatan sesuai dengan pekerjaan utama yang ada di daerah tersebut.
2.6 Kerangka Konseptual
Usaha tani adalah kombinasi dari faktor-faktor produksi lahan, tenaga kerja, dan modal yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Agar
usaha tani kelapa sawit dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya, maka diperlukan beberapa input produksi yang dapat menunjang kegiatan usaha tani tersebut seperti
Lahan, Tenaga kerja, dan modal. Ada beberapa masalah yang dihadapi petani kelapa sawit dalam penyediaan input produksi, salah satunya adalah kekurangan modal
dalam melaksanakan kegiatan usaha tani. Petani kita hanya mempunyai skala usaha dan modal yang kecil. Akibatnya produksi petani belum optimal dan pendapatan
petani kelapa sawit tidak dapat memberikan kontribusi yang besar kepada pendapatan keluarga. Akan tetapi Kredit merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih petani
kelapa sawit untuk menambah kekurangan modal yang dialaminya.
Universitas Sumatera Utara
28 Berdasarkan alternatif yang dipilih tersebut yaitu dengan memilih kredit
sebagai penambahan modal, dapat dijadikan tolak ukur bagi petani kelapa sawit tentang peran kredit terhadap pendapatan petani kelapa sawit.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari skema kerangka pemikiran berikut ini:
Skema 1: kerangka Pemikiran Analisis Usaha tani Kelapa Sawit 2.7
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi
objek penelitian, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji secara empiris.
Berdasarkan permasalahan, maka hipotesis penelitian ini yaitu Luas lahan, modal, tenaga kerja, hasil produksi dan KUR berpengaruh positif terhadap pendapatan
usahatani di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. Pendapatan
Tenaga Kerja
Kredit Usaha Rakyat KUR
Lahan Modal
Hasil Produksi
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Kecamatan Aek Kuasan di Kabupaten Asahan. Ruang lingkup penelitian ini yakni petani kelapa sawit di
Kecamatan Aek Kuasan di Kabupaten Asahan. Lokasi ini dipilih karena daerah ini merupakan wilayah petani kelapa sawit. Waktu penelitian ini berlangsung selama 3
bulan, yaitu di bulan Desember 2014 sampai bulan Februari 2015.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para petani kelapa sawit yang memiliki Kredit
Usaha Rakyat KUR di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan berjumlah 430 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling SRS
merupakan teknik pengambilan sampel probabilistik yang paling sederhana dimana satuan pengamatan mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel.
Teknik ini digunakan apabila variabel yang akan diteliti keadaannya relatif homogen dan tersebar merata di seluruh populasi Kuncoro, 2009.
Adapun karakteristik sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu: a.
Responden berdomisili di Kecamatan Aek Kuasan
Universitas Sumatera Utara