Analisis Informasi Tentang Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit

47 dikeluarkan oleh petani kelapa sawit karena terkait dengan harga yang berlaku dipasar lokal. Tabel 4.9 Analisis Biaya Per Bulan Untuk Usaha Tani Kelapa Sawit Per Hektar Pada Tanaman Menghasilkan Di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan, Tahun 2015 Pengeluaran Usaha Tani Biaya Pengeluaran Rp Persentase 1. Biaya Pupuk 375.000 27,43 2. Biaya Pestisida 750.000 54,87 3. Biaya Tenaga Kerja T.K panen per Orang 200.000 14,63 T.K pemupukan dan Penyemprotan per orang 41.700 3,05 Total Biaya Tenaga Kerja 241.700 17,68 4. Total Biaya 1.366.700 100 Sumber : Data Primer Diolah Pada usahatani kelapa sawit ini total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp 241.700 dengan jumlah persentase 17,68. Dimana biaya tenaga kerja panen kelapa sawit perorang dikeluarkan sebesar Rp 200.000 dengan jumlah persentase 14,63 perbulannya. Dan biaya yang di keluarkan perbulan untuk tenaga kerja pada saat penyemprotan dan pemupukan adalah sebesar Rp 41.700 dengan jumlah persentase 3,05.

4.2.1.5 Analisis Informasi Tentang Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit

Pendapatan petani kelapa sawit sangat bergantung kepada jumlah produksi usaha tani. Jumlah produksi itu sendiri tergantung pada penggunaan faktor-faktor Universitas Sumatera Utara 48 produksi secara efektif dan efisien, dan juga pada metode budi daya dan langkah- langkah petani dalam mengerjakan usaha taninya Produksi pertanian itu terjadi karena adanya perpaduan antara faktor-faktor alam lahan, tenaga kerja, dan modal dibawah pengelolaan manusia petani. Jumlah produksi yang diperoleh akan menghasilkan nilai produksi dalam bentuk pendapatan. Berikut disajikan tabel pendapatan usahatani kelapa sawit di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. Tabel 4.10 Pendapatan Perbulan Hasil Usahatani Kelapa Sawit Di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan No Luas Lahan Ha Produksi TBS KgHa Harga TBS per Kg Rp Penghasilan Rp Total Biaya Rp Pendapatan Rp 1 1,5 1.962 1.280 3.767.040 2.539.522 1.227.518 2 1,5 2.300 1.280 4.416.000 2.539.522 1.876.478 3 1,5 2.420 1.280 4.646.400 2.401.377 2.245.023 4 2 1.834 1.280 4.695.040 3.102.022 1.593.018 5 2 2.300 1.280 5.888.000 3.102.022 2.785.978 6 2 2420 1.280 6.195.200 3.102.022 3.093.178 7 2,5 2.300 1.280 7.360.000 3.998.377 3.361.623 8 2,5 2.420 1.280 7.744.000 3.998.377 3.745.623 9 3 1.962 1.280 7.534.080 4.791.266 2.742.814 10 3 2.300 1.280 8.832.000 4.791.266 4.040.734 11 3 2.420 1.280 9.239.800 4.791.266 4.501.534 12 3 2.640 1.280 10.137.600 4.791.266 5.346.334 13 3,5 2.300 1.280 10.304.000 5.825.855 4.478.145 14 3,5 2.640 1.280 10.304.000 5.803.800 4.500.200 15 4 2.300 1.280 11.776.000 6.618.744 5.157.256 16 4 2.420 1.280 12.390.400 6.618.744 5.771.656 Sumber : Data Primer Diolah Universitas Sumatera Utara 49 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi usahatani kelapa sawit berbeda-beda di setiap luas lahannya. Untuk luas lahan 1,5 Ha, terdapat 3 hasil produksi yang berbeda – beda. Yang pertama, yaitu sebanyak 1.962 kgHa dengan harga jual Rp 1.280kg sehingga menghasilkan penghasilan sebanyak Rp 3.767.040 dan dengan total biaya sebesar Rp 2.539.522 sehingga memperoleh pendapatan sebanyak Rp 1.227.518. Yang kedua hasil produksinya yaitu sebanyak 2.300 kgHa dengan harga jual Rp 1.280kg dan memiliki penghasilan Rp 4.416.000 dengan total biaya Rp 2.539.522 sehingga memperoleh pendapatan sebanyak Rp 1.876.478. Yang ketiga hasil produksinya yaitu sebanyak 2.420 kgHa dengan harga jual Rp 1.280kg dan memiliki penghasilan sebanyak Rp 4.646.400 dengan total biaya Rp 2.401.377 sehingga memperoleh penghasilan sebanyak Rp 2.245.023. Untuk luas lahan 2 Ha juga memiliki hasil produksi yang berbeda – beda. Yang pertama dengan hasil produksi 1.834 kgHa dengan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebanyak Rp 4.695.040 dengan total biaya Rp 3.102.022 sehingga memperoleh pendapatan sebanyak Rp 1.593.018. Untuk yang kedua memiliki penghasilan sebanyak Rp 5.888.000 dengan hasil produksi sebanyak 2.300 kgHa dan harga jual Rp 1.280, serta total biaya sebesar Rp 3.102,022 sehingga menghasilkan pendapatan sebanyak Rp 2.785.978. Untuk yang ketiga, hasil produksi sebesar 2.420 kgHa dan harga jual Rp 1.280 dengan penghasilan Rp 6.195.200 dan total biaya Rp 3.102.022 sehingga memperoleh pendapatan sebanyak Rp 3.093.178. Untuk luas lahan 2,5 Ha terbagi atas dua hasil produksi yaitu 2.300 kgHa dan 2.420 KgHa. Untuk hasil produksi 2.300 KgHa dengan harga jual Rp 1.280kg dan Universitas Sumatera Utara 50 memperoleh penghasila sebanyak Rp 7.360.000 dengan total biaya Rp 3.998.377 sehingga memperoleh pendapatan sebanyak Rp 3.361.623. Untuk hasil produksi sebesar 2.420 KgHa dengan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebanyak Rp 7.744.000 dan total biaya sebesar Rp 3.998.377 sehingga memperoleh penghasilan sebesar Rp 3.745.623. Untuk luas lahan 3 Ha terbagi 4 jenis hasil produksi, yang pertama dengan hasil produksi 1.962 KgHa dengan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebesar Rp 7.534.080 dan total biaya Rp 4.971.266 sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp 2.742.814. Untuk yang kedua dengan hasil produksi 2.300 KgHa dan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebanyak Rp 8.832.000 dan total biaya Rp 4.791.266 sehingga memperoleh penghasilan sebesar Rp 4.040.734. Untuk yang ketiga dengan hasil produksi 2.420 KgHa dan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebesar Rp 9.791.266 dan total biaya Rp 4.791.266 sehingga memperoleh penghasilan sebesar Rp 4.501.534. Untuk yang ke empat dengan hsail produksi 2.640 KgHa dan harga jual Rp 1.280 memperoleh Penghasilan sebesar Rp 10.137.600 dengan total biaya 4.791.266 sehingga memperoleh pendapatan 5.346.334. Demikian halnya dengan luas lahan 3,5 Ha memiliki hasil produksi yang berbeda pula, yaitu 2.300 KgHa dan 2.640 KgHa. Untuk hasil produksi 2.300 KgHa dan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebesar Rp 10.304.000 dengan total biaya Rp 5.825.855 sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp 4.478.145. Untuk hasil produksi 2.640 KgHa dan harga jual Rp. 1.280 memperoleh Universitas Sumatera Utara 51 penghasilan sebesar Rp 11.827.200 dengan total biaya Rp 5.825.855 sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp 6.001.345. Untuk luas lahan 4 Ha terdapat 2 jenis hasil produksi yaitu 2.300 KgHa dan 2.420 KgHa. Untuk hasil produksi 2.300 KgHa dan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebesar Rp 11.776.000 dan total biaya sebesar Rp 6.618.744 sehingga memperolah pendapatan Rp 5.157.256. Demikian halnya dengan hasil produksi 2.420 KgHa dengan harga jual Rp 1.280 memperoleh penghasilan sebesar Rp 12.390.400 dan total biaya sebesar Rp 6.618.744 sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp 5.771.656. 4.2.5 Informasi Hubungan Antara Luas Lahan, Modal Tenaga Kerja, Hasil Produksi dan KUR Terhadap Pendapatan Untuk mengetahui hubungan antara luas lahan, modal, tenaga kerja dan KUR terhadap pendapatan hasil usaha tani kelapa sawit maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS yang menggunakan alat bantu Program Eviews 5.0. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil persamaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.11 Hasil Estimasi Atas Pendapatan Hasil Usahatani Kelapa Sawit Sumber : Lampiran 3 Dari hasil estimasi pada tabel 4.9 diatas dari hasil regresi berganda diperoleh: Y= -4.5705 - 0.9468X 1 + 0.0002X 2 - 0.1795X 3 + 2.3533X 4 – 1983X 5 Hasil estimasi diatas dapat dijelaskan pengaruh masing –masing variable bebas yakni luas lahan, modal, tenaga kerja, hasil produksi dan KUR terhadap variabel terikat terhadap pendapatan hasil usaha tani kelapa sawit di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan sebagai berikut: Koefisien luas lahan X 1 bernilai negatif yaitu 0.9468 menunjukkan jika luas lahan usaha tani kelapa sawit meningkat 1 maka pendapatan hasil usahatani kelapa sawit menurun 0.9468, ceteris paribus. Hal ini dikarenakan luas lahan tidak bertambah dan analisis yang dilakukan dalam jangka pendek. Koefisien modal X 2 bernilai positif yaitu sebesar 0.0002 menunjukkan jika modal usaha tani kelapa sawit meningkat 1 maka pendapatan usahatani kelapa sawit meningkat 0.0002, ceteris paribus. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -4.570595 0.854195 -5.350761 0.0000 X1 -0.946870 0.067947 -13.93540 0.0000 X2 0.000258 0.051542 0.005001 0.9960 X3 -0.179595 0.025148 -7.141389 0.0000 X4 2.353315 0.026689 88.17673 0.0000 X5 -0.198323 0.018793 -10.55307 0.0000 R-squared 0.998682 Mean dependent var 17.49287 Universitas Sumatera Utara 53 Koefisien tenaga kerja X 3 bernilai negatif yaitu sebesar 0.1795 menunjukkan jikatenaga kerja usaha tani kelapa sawit meningkat 1 maka pendapatan usahatani kelapa sawit menurun 0.1795, ceteris paribus, karena luas lahan tidak bertambah. Koefisien X 4 hasil produksi bernilai positif yaitu sebesar 2.3533 menunjukkan jika hasil produksi usaha tani kelapa sawit meningkat 1 maka pendapatan usahatani kelapa sawit meningkat 2.3533, ceteris paribus. Koefisien X 5 bernilai negatif yaitu sebesar 0.1983 menunjukkan jika KUR usaha tani kelapa sawit meningkat 1 maka pendapatan usahatani kelapa sawit menurun 0.1983, ceteris paribus. Hal ini bertentangan dengan hipotesis karena KUR mengurangi pendapatan disebabkan adanya pembayaran angsuran. Hal ini dikarenakan analisis yang dilakukan dalan jangka pendek.

4.2.6 Uji Kesesuaian