24 Tujuan program KUR adalah mengakselerasi pengembangan kegiatan
perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Selain itu menurut PBI Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah selama ini telah menunjukkan peran strategis terutama dalam memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia termasuk dalam mempertahankan dan memulihkan perekonomian pada kondisi krisis. Oleh karena itu, meskipun masih menghadapi
berbagai hambatan baik yang bersifat internal maupun eksternal seperti aspek permodalan, sumber daya manusia, dan pemasaran. Perbankan nasional masih perlu
terus didorong untuk meningkatkan penyediaan Kredit atau Pembiayaan UMKM sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam menghasilkan barang danatau jasa.
2.4 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian
Ekonomi pertanian merupakan bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
pertanian baik mikro maupun makro. Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya di anggap pasif dan bahkan hanya dianggap sebagai
unsure penunjang saja. Berdasarkan pengalaman sejarah yang di jalani oleh Negara- negara barat, apa yang di sebut sebagai pembangunan ekonomi diidentikkan dengan
transformasi struktural terhadap perekonomian secara cepat, yakni dari perekonomian yang bertumpuh pada kegiatan pertanian menjadi perekonomian industri modern dan
jasa-jasa yang serba lebih kompleks. Dengan demikian peranan utama pertanian di anggap hanya sebatas sebagai sumber tenaga kerja dan bahan-bahan pangan yang
Universitas Sumatera Utara
25 murah demi berkembangnya sektor-sektor industri
yang dinobatkan sebagai “sektor unggulan” dinamis dalam strategi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
Menurut Rahim dan Hastuti 2008 dalam buku Ekonomika Pertanian menyatakan bahwa ekonomi pertanian dapat di definisikan sebagai ilmu yang
berurusan dengan azas yang mendasari keputusan petani dalam menghadapi masalah yang diproduksi, bagaimana memproduksi, apa yang dijual dan bagaimana menjual
agar petani memperoleh keuntungan terbesar sesuai dengan kepentingan masyarakat keseluruhan Widodo, 1993:3.
Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi pertanian dijelaskan sebagai berikut:
1. Lahan pertanian
Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi komoditas pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan, semakin besar jumlah
produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. 2.
Tenaga kerja Tenaga kerja dalam hal ini merupakan faktor penting dan perlu
diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian. Penggunaan tenaga kerja dapat di nyatakan sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah
besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Usaha tani yang mempunyai ukuran lahan berskala kecil biasanya menggunakan tenaga kerja keluarga. Lain halnya dengan
usahatani berskala besar. Selain menggunakan tenaga kerja luar keluarga, juga memiliki tenaga kerja ahli.
Universitas Sumatera Utara
26 3.
Modal Setiap kegiatan dalam pencapaian tujuan membutuhkan modal apalagi
kegiatan proses produksi komoditas pertanian. Dalam kegiatan tersebut modal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap fixed cost dan modal tidak tetap
variabel cost. Modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan pertanian dimana biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam
sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih, pupuk, pestisida, dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
2.5 Penelitian Terdahulu