39
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Nama Desa
Jumlah KK
Jumlah Penduduk Jumlah
penduduk L
P
1 Songon Sari
936 1.857
1.797 3.654
2. Lobu Jiur
326 637
630 1.267
3. Aek Loba Pekan
1.344 2.780
2.831 5.611
4. Aek Loba Afdeling
720 1.513
1.463 2.973
5. Alang Bombon
718 1.380
1.371 2.751
6. Rawa Sari
978 1.978
1.883 3.861
7 Aek Loba
744 1.533
1.523 3.056
Jumlah 5.766
11.678 11.498
23.176
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Aek Kuasan 2013
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Karakter Responden
4.2.1.1 Karakter Responden Berdasarkan Usia
Responden yang dibutuhkan di dalam penelitian ini yaitu petani kelapa sawit, dimana setiap responden atau petani tidak ada yang sama dalam satu keluarga.
Pengetahuan tentang penanaman kelapa sawit di butuhkan keahlian sehingga usia sangat mempengaruhi dalam pemilihan responden. Di bawah ini di sajikan tabel
karakter responden berdasarkan usia.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Tahun
Jumlah Responden Orang
Persentase
20 – 30
4 9,3
31 – 40
13 30,2
41 – 50
18 41,9
51 – 60
8 18,6
Jumlah
43 100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah kelompok usia antara 41
– 50 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 41,9. Untuk kelompok usia 31
– 40 tahun berjumlah 13 orang dengan persentase 30,2. Untuk kelompok usia 51
– 60 tahun berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 18,6. Serta untuk kelompok usia 20
– 30 tahun berjumlah 4 orang dengan jumlah persentase sebesar 9,3. Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa kelompok usia 31 – 50 tahun lebih mendominasi sebagai petani kelapa sawit.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di jelaskan melalui tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer Diolah
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sampel di dominasi oleh responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 37 orang atau 86,1. Sedangkan wanita
hanya 6 orang atau 13,9. Dalam hal ini, yang menjadi responden adalah kepala keluarga.
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakter responden berdasarkan pendidikan dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.
Jenis Kelamin Jumlah Responden
Orang Persentase
Pria 37
86,1 Wanita
6 13,9
Jumlah 43
100
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden
Orang Persentase
SD 0,0
SLTP 2
4,6 SLTA
27 62,8
Sarjana 14
32,6 Jumlah
43 43,0
Sumber : Data Primer Diolah
Sebagaimana hasil wawancara dengan responden bahwa tingkat pendidikan akhir dari responden pada umumnya adalah tingkat SLTA atau Sederajat dengan
jumlah responden sebanyak 27 orang dengan jumlah frekuensi sebesar 62,8. Disusul dengan tamatan sarjana atau setingkatnya dengan jumlah responden sebanyak
14 orang dengan frekuensi sebesar 32,6. Serta disusul dengan tamatan SLTP atau
sederajat dengan jumlah responden 2 orang dengan persentase 4,6. 4.2.1.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Berdasarkan penghasilan, responden di golongkan ke dalam 5 kelompok dengan interval Rp 2.000.000,-. Penghasilan terendah berada pada kisaran Rp
4.000.000 – Rp 6.000.000,- dan penghasilan tertinggi di atas Rp 10.000.000,-.
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan dijelaskan melalui tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki penghasilan antara Rp 6.000.000
– Rp 8.000.000 sebanyak 14 orang dengan jumlah persentase 32,55. Frekuensi kedua disusul oleh responden yang memiliki
penghasilan antara Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000, yaitu sebanyak 13 orang dengan
jumlah persentase sebesar 30,23. Disusul oleh responden yang memiliki penghasilan diatas Rp 10.000.000 berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar
23,25. Dan responden dengan penghasilan antara Rp 8.000.000 – Rp 10.000.000
dengan jumlah responden 6 orang dengan persentase sebesar 13,95.
4.2.2 Analisi Informasi Tentang Luas Lahan Dan Tenaga Kerja Dalam Produksi Usaha Tani Kelapa Sawit Di Kecamatan Aek Kuasan
Kabupaten Asahan
Informasi tentang tenaga kerja yang diperlukan dalam produksi kelapa sawit yaitu untuk memberikan penjelasan penggunaan tenaga kerja dalam produksi kelapa
Penghasilan Rp
Jumlah Responden Orang
Persentase
4.000.000 – 6.000.000
13 30,23
6.000.000 – 8.000.000
14 32,55
8.000.000 – 10.000.000
6 13,95
10.000.000 10
23,25
Jumlah 43
100
Universitas Sumatera Utara
44 sawit. Berikut di sajikan tabel tentang penggunaan tenaga kerja dalam produksi
kelapa sawit.
Tabel 4.7 Luas Lahan dan Tenaga Kerja Dalam Produksi Usahatani Kelapa Sawit Di
Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan Luas Lahan
Ha Tenaga Kerja
orang Responden
orang Persentase
1,5 2
3 6,9
2 2
12 27,9
2,5 3
9 20,9
3 3
12 27,9
3,5 4
2 4,6
4 4
5 11,6
Jumlah 43
100
Sumber : Data Primer Diolah
Melalui informasi yang diperoleh dari tabel 4.6, bahwa untuk luas lahan 1,5 Ha dibutuhkan tenaga kerja sebanyak dua orang. Responden yang mengatakan hal
tersebut sebanyak 3 orang dengan persentase 6,9. Untuk luas lahan 2 Ha dibutuhkan 2 orang tenaga kerja dengan jumlah responden sebanyak 12 orang dengan
persentase 27,9. Sebanyak 9 responden menyatakan membutuhkan 3 tenaga kerja untuk luas
lahan sebesar 2,5 Ha dengan persentase sebesar 20,9. Demikian halnya dengan luas lahan 3 Ha, dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 3 orang dengan jumlah responden
sebanyak 12 orang dengan persentase 27,9. Untuk luas lahan 3,5 Ha dibutuhkan tenaga kerja dengan jumlah 4 orang
dengan jumlah responden sebanyak 2 orang dengan persentase 4,6. Demikian
Universitas Sumatera Utara
45 halnya dengan luas lahan 4 Ha dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 4 orang dengan
jumlah responden sebanyak 5 orang dengan persentase 11,6.
4.2.3 Analisis Informasi Tentang Penggunaan Kredit Terhadap Usaha Tani Kelapa Sawit Di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan
Besar kecilnya skala usaha pertanian atau usahatani tergantung dari skala usahatani, macam komoditas, dan tersedianya kredit. Usaha perkebunan kelapa sawit
memerlukan biaya relatif besar. Tersedianya kredit sangat menentukan keberhasilan usahatani, walaupun produsen mengetahui bahwa usaha perkebunan kelapa sawit
memerlukan dana yang besar. Pengguanaan kredit sangat penting untuk menunjang peningkatan produksi usaha tani kelapa sawit. Informasi yang didapat dari penelitian
ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 Analisis Penggunaan Kredit Terhadap Usaha Tani Kelapa Sawit Di Kecamatan
Aek Kuasan Kabupaten Asahan Luas Lahan
Ha Kredit Yang di Pinjam
Rp Responden
orang Persentase
1,5 5.000.000
3 6,9
2 8.000.000
12 27,9
2,5 10.000.000
9 20,9
3 15.000.000
12 27,9
3,5 20.000.000
2 4,6
4 25.000.000
5 11,6
Jumlah 43
100
Sumber : Data Primer Diolah
Universitas Sumatera Utara
46 Berdasarkan dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 43 responden
yang menyatakan bahwa petani kelapa sawit mengalami kekurangan dana dalam produksi kelapa sawit. Oleh karena itu, petani kelapa sawit melakukan pinjaman
kepada Bank BRI. Sebanyak 3 responden dengan presentase 6,9 melakukan pinjaman sebanyak Rp 5.000.000 dengan luas lahan 1,5 Ha.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa dengan luas lahan seluas 2 Ha responden membutuhkan dana tambahan sebanyak Rp 8.000.000 dengan
persentase 27,9 dan responden yang membutuhkan dana sebesar Rp 10.000.000 untuk luas lahan 2,5 Ha yaitu berjumlah 9 orang responden dengan persentase
20,9. Demikian halnya dengan luas lahan 3 Ha, sebanyak 12 responden menyatakan bahwa responden membutuhkan dana tambahan sebesar Rp 15.000.000
dengan jumlah persentase sebesar 27,9. Dengan luas lahan 3,5 Ha, sebanyak 2 orang responden menyatakan bahwa
responden membutuhkan dana tambahan sebesar Rp 15.000.000 dengan jumlah persentase 4,6. Demikian halnya dengan luas lahan 4 Ha, sebanyak 5 responden
membutuhkan dana tambahan sebesar Rp 15.000.000 dengan jumlah persentase 11,6.
4.2.4 Analisis Biaya Untuk Usaha Tani Kelapa Sawit