Teori Vygotsky tentang Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa terhadap kemampuan kognitif

❅ 9

2.1.5. Metode Brainstorming dalam Pembelajaran

1. Konsep Metode dalam Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan peserta didik di dalam kelas untuk menyampaikan materi pelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode dalam sebuah pembelajaran dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran, apabila pemilihan metode dilakukan secara tepat. Sejalan dengan yang diungkapkan Sudjana 2008:8 berpendapat bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang sesuai dan serasi, Untuk menyajikan sesuatu hal, sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan apa yang diharapkan. Metode pembelajaran yang baik akan tersusun melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku. Tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui metode yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran antara lain 1 ceramah, 2 demonstrasi, 3 diskusi, 4 simulasi, 5 laboratorium, 6 pengalaman lapangan, 7 brainstorming, 8 debat, dan 9 simposium. Beberapa macam metode seperti, diskusi, pemecahan masalah, debat, bermain peran, dan metode seminar merupakan metode yang sering digunakan pada saatpenerapan model pembelajaran kooperatif, di mana pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 60 Hal ini senada dengan pendapat Rusman 2011:203 yang menyatakan bahwa Cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Metode pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pembelajaran cooperative mewadahi bagaimana siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Situasi kooperatif merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok, siswa harus merasakan bahwa mereka akan mencapai tujuan, maka siswa lain dalam kelompoknya memiliki kebersamaan, artinya tiap anggota kelompok bersikap kooperatif dengan sesama anggota kelompoknya. Metode pembelajaran kooperatif merupakan metode yang digunakan dalam menyelesaikan suatu tugas pembelajaran melalui kelompok siswa yang telah dibentuk Siegel, 2005:98. Metode pembelajaran ini dapat dikatakan metode yang cukup rumit mengingat dilibatkannya interaksi antar siswa maupun kelompok dalam proses pembelajaran. Johnson dkk 2001: 43 menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode belajar berupa kelompok- kelompok kecil dimana siswa belajar bersama-sama untuk meningkatkan pembelajaran dirinya. Sementara menurut Baer 2003:51 menyebutkan bahwa metode pembelajaran koperatif merupakan metode yang identik dengan kondisi siswa yang heterogen dalam hal prestasi akademik. Dari pernyataan para pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan metode 61 pembelajaran yang menekankan pada interaksi dan kolaboratif siswa untuk mencapai prestasi akademik maupun keterampilan sosial, dimana siswa yang memiliki kemampuan beragam dapat diakomodasi melalui pembelajaran yang sifatnya kooperatif. Hasil studi Johnson 2001: 56-60 menyebutkan ada lima elemen yang mendukung proses pembelajaran kooperatif sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal. Kelima elemen tersebut antara lain. 1. Rasa saling membutuhkan. Dalam metode pembelajaran yang kooperatif diharapkan setiap siswa memiliki rasa saling membutuhkan satu sama lain. Pembelajaran yang dilakukan tidak sekedar berupa kelompok, namun merupakan sebuah tim yang mengharapakan keberhasilan dari kegiatan di kelas. Situasi di atas akan merubah pandangan siswa bahwa metode belajar kooperatif tidak hanya menguntungkan kelompok saja, melainkan juga masing-masing anggota kelompok hubungan timbal balik. 2. Interaksi tatap muka. Interaksi tatap muka terjadi pada saat siswa menghidupkan dan memfasilitasi suasana diskusi dengan kelompok lain agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam hal ini setiap siswa atau kelompok dapat memberi masukan terhadap hal-hal yang menjadi kekurangan pada kelompok lain demikian sebaliknya. 3. Tanggung jawab individu. Masukan maupun kritik dari siswa atau kelompok lain harus dipertanggungjawabkan oleh siswa yang bersangkutan dengan harapan terjadi peningkatan kualitas diri terhadap tugas yang diberikan. Dalam metode 62 pembelajaran ini sikap apatis dan tidak peduli harus dihindari.Para siswa harus berperan aktif dan memberikan kontibusi terhadap kelompok.Hal ini juga untuk meminimalkan potensi social loafing yang terjadi pada situasi pembelajaran. Tanggung jawab individu dapat ditingkatkan melalui cara berikut. 1. Membuat kelompok dengan anggota yang terbatas kelompok kecil. 2. Memberikan tes individu terhadap para siswa. 3. Mempresentasikan tugas kelompok dengan urutan yang acak. 4. Mengamati peran anggota di dalam kelompok. 5. Saling memberikan tugas antar kelompok. 6. Meminta setiap siswa mengajarkan apayang ia kuasai kepada siswa yang lain. 4. Keterampilan sosial. Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal bahwa keterampilan sosial memainkan peranan penting dalam pembelajaran kooperatif. Keterampilan sosial merupakan landasan fundamental terhadap proses pembelajaran kooperatif. Keterampilan sosial pada metode pembelajaran ini sangat diperlukan ketika para siswa memberikan masukan dan kritik kepada kelompok lain dengan tujuan agar tugas-tugas yang diberikan dapat tercapai dengan optimal. 5. Proses di dalam kelompok. Proses dalam grup merupakan penilaian terhadap bagaimana gaya para siswa pada saat mereka berinteraksi dalam proses pembelajarn kooperatif apakah efektif atau tidak. Apabila dirasa tidak efektif, pendidik dapat segera melakukan tindakan, apakah memodifikasi atau mengganti gaya interaksi siswa agar hasil pembelajaran dapat tercapai. Proses di dalam kelompok sangat dipengaruhi oleh karakteristik 63 siswa dalam kelas tersebut.Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut, 1 pembelajaran secara tim, 2 didasarkan pada manajemen kooperatif, 3 kemauan untuk bekerja sama dan 4 keterampilan bekerja sama.Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan langkah kerja yang bersifat prosedural guna mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui metode yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran.

b. Konsep Metode Brainstorming

Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination.Brainstorming berarti to storm a problem with ideas menyerbu suatu masalah dengan ide-ide.Brainstorming atau penyerbuan dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam suatu pertemuan.Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkandiadakannya suatu sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah.Pada pembelajaran dengan teknik brainstorming, setiap siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat. Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri.Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap 64 pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terjadap sesuatu ide yang dilontarkan. Osborn dalam Gie 1995: 67 mensyaratkan 4 ketentuan dalam melaksanakan brainstormingyaitu: 1. kritik tidak diperkenankan 2. pengaliran ide secara bebas dianjurkan 3. kualitas lebih diharapkan 4. penggabungan dan penyampuran dicari Selain menyumbangkan gagasan sendiri, setiap peserta diharapkan menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu lagi ide. Metode brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan banyakberbagai ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat Aqib, 2013: 118. Metode yang dipopulerkan oleh Osborn dalam bukunya Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran.Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode brainstorming sumbang saran merupakan suatu bentuk metode diskusi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OBSERVASI DAN PENGUASAAN KONSEP KOLOID SISWA XI IPA SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG (Kuasi Eksperimen pada kelas XI IPA SMA Persada Bandar Lampung TP 2011-2012)

0 5 49

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

1 21 108

PENGARUH METODE LATIHAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR MENGGIRING DALAM BOLATANGAN PADA SISWA KELAS XI SMA PERSADA BANDAR LAMPUNG

3 27 67

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 79

IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN Implementasi Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Man 2 Surakarta Tahun

0 3 16

IMPLEMENTASI METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN Implementasi Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Man 2 Surakarta Tahun

0 1 14

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA ... 1 SM

0 4 6

BAB II METODE BRAINSTORMING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH A. DESKRIPSI PUSTAKA 1. Metode Brainstorming a. Pengertian - IMPLEMENTASI METODE BRAINSTORMING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJA

0 0 23