Teori Belajar Humanisme PENDAHULUAN
✑ ✒
3. Peniruan tingkah laku modelbehavior production process: Pemerhatian harus berupaya melakukan semula tingkah laku yang ditirunya. Apabila seseorang
tahu bagaimana sesuatu tingkah laku ditunjukkan dan mengingat ciri-ciri atau langkah-langkah dia mungkin belum boleh melakukannya dengan lancar.
Seseorang itu memerlukan latihan yang banyak, mendapat maklum balas dan bimbingan tentang perkara-perkara penting sebelum boleh menghasilkan
tingkah laku model. Diperingkat penghasilan latihan menjadikan tingkah laku lebih lancar dan mahir.
4. Motivasi dan penguatan motivationand reinforcement process: Kita mungkin telah memperoleh satu kemahiran atau tingkah laku baru melalui pemerhatian,
tetapi kita mungkin tidak dapat melakukan tingkah laku itu sehingga ada sesuatu bentuk motivasi atau insentif untuk melakukannya. Peneguhan boleh
memainkan beberapa peranan dalam pembelajaran pemerhatian. Seandainya kita mengharapkan untuk mendapat peneguhan dengan meniru tindakan
seseorang model, kita mungkin menjadi lebih bermotivasi untuk menumpukan perhatian, mengingat dan menghasilkan semula tingkah laku. Selain itu,
peneguhan penting untuk mengekalkan pembelajaran. Seseorang yang mencoba menunjukkan tingkah laku baru tidak akan mengekalkanya tanpa
peneguhan.
Proses pembelajaran ada respon antara guru dan peserta didik. Setiap kali respon dibuat, akan diikuti dengan berbagai konsekuensi; ada yang konsekuensinya
menyenangkan, ada yang tidak menyenangkan, ada yang tidak masuk kekesadaran sehingga dampaknya sangat kecil. Penguatan – baik positif maupun negatif –
✓ ✔
dampaknya tidak otomastis sejalan dengan konsekuensi respon.Konsekuensi dari suatu respon menurut Salkind 2004:222 mempunyai tiga fungsi, yaitu.
1. Pemberi informasi Memberi informasi mengenai dampak dari tingkahlaku, informasi ini dapat
disimpan untuk dipakai membimbing tingkahlaku pada masa yang akan datang. 2. Memotivasi tingkahlaku yang akan datang
Menyajikan data sehingga orang dapat membayangkan secara simbolik hasil tingkahlaku yang akan dilakukannya, dan bertingkahlaku sesuai dengan
peramalan-peramalan yang dilakukannya. Dengan kata lain, tingkahlaku ditentukan atau dimotivasi oleh masa yang akan datang, di mana pemahaman
mengenai apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang itu diperoleh dari pemahaman mengenai konsekuensi suatu tingkahlaku.
3. Penguat tingkah laku Keberhasilan akan menjadi penguat sehingga tingkahlaku menjadi berpeluang
diulangi, sebaliknya kegagalan akan membuat tingkahlaku cenderung tidak diulang.Berdasarkan pemaparan tersebut inti dari teori sosial yang dikembangkan
oleh Bandura merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi proses-
proses kognitif belajar.Teori pembelajaran sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert
Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.
✕ ✖