Reliabilitas Tes Tingkat Kesukaran TK Daya Pembeda DP

25 dengan menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan di ukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku pada populasi, menyusun kisi- kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih, menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menjamin validitas isi soal tes yang diujikan. Validitas tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika kelas VIII MTs-PSA Nurul Qodiri, dengan asumsi bahwa guru mengetahui dengan benar kurikulum SMPMTs. Penilaian guru menyatakan bahwa butir-butir tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur maka tes tersebut dikategorikan valid. Setelah tes dinyatakan valid, tes tersebut diuji coba di luar sampel tetapi masih dalam populasi, uji coba tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran tes.

1. Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan instrumen dalam menilai apa yang dinilai. Untuk menentukan reliabilitas instrumen tes digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha dalam Sudijono 2003 adalah sebagai berikut: r = n n 1 1 S S Keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas tes n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 2 = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item 26 2 = Varian total Menurut Sudijono, tes dikatakan reliabilitas jika r 11 lebih dari 0,70.

2. Tingkat Kesukaran TK

Berdasarkan pendapat, Safari 2004 menyatakan tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut: maks i i i S S TK Keterangan: TK i = Tingkat kesukaran butir tes ke-i S = Rataan skor siswa pada butir ke-i S i maks = Skor maksimum butir ke-i Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Witherington dalam Sudijono, 2003 berikut: Tabel 3.2. Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes Besar TK i Interprestasi 0,25 0,25 s.d 0,75 0,75 Terlalu Sukar Cukup Sedang Terlalu Mudah Dalam penelitian ini butir soal yang akan digunakan adalah soal yang mempunyai derajat kesukran cukup sedang.

3. Daya Pembeda DP

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 27 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 27 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah. Daya pembeda ditentukan dengan rumus: DP = JA JB IA Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA = Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = Skor maksimum butir soal yang diolah Penafsiran interpretasi nilai daya pembeda butir tes digunakan kriteria menurut Sudijono 2003 dalam tabel 3.3. Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 20 , DP negatif Lemah SekaliJelek 40 , 20 , DP CukupSedang 70 , 40 , DP Baik 00 , 1 70 , DP Baik Sekali Dari perhitungan uji coba tes yang telah dilakukan pada Lampiran C.1 dan C.2, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.4. Data Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika No Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Reliabilitas 1 a 0,79 Baik Sekali 0,50 Sedang b 0,43 Baik 0,54 Sedang 2 a 0,29 Sedang 0,46 Sedang 28 b 0,36 Sedang 0,54 Sedang 0,74 3 0,71Baik Sekali 0,54 Sedang 4 0,39 Sedang 0,36 Sedang 5 0,79 Baik Sekali 0,48 Sedang Uji coba tes dilakukan pada salah satu kelas yang masih dalam populasi yaitu kelas VIII D. Berdasarkan Tabel 3.4 diperoleh reliabilitas sebesar 0,74 dan mempunyai derajat kesukaran yang sedang pada setiap butir soalnya. Instrumen tes pemahan konsep ini reliable, karena memiliki koefesien reliabilitas tes lebih dari 0,70. Setiap butir soal tes tersebut memiliki derajat kesukaran yang sedang ini sesuai dengan kriteria soal yang akan digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, instrumen tes pemahaman konsep ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 2 49

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII MTs-PSA Nurul Qodiri Way Pengubuan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 49

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/201

0 4 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 38

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 10 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Raman Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 51

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44