Pemahaman Konsep Matematika Kajian Teori 1.

15 c. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis. d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi. Burrowes dalam Juliantara, 2009 menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang telah dipresentasikan, kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau meng- aplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. Pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri, yaitu: 1 pembelajaran berpusat pada guru, 2 terjadi passive learning, 3 interaksi di antara siswa kurang, 4 tidak ada kelompok-kelompok kooperatif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang menggunakan metode ceramah atau memberi penjelasan materi secara lisan kepada siswa, dan pembelajaran ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Dalam penelitian ini pembelajaran konvensional yang di- maksud adalah pembelajaran melalui ceramah atau memberikan langsung penjelasan materi kepada siswa, memberikan beberapa pertanyaan, latihan soal serta pemberian tugas.

5. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep adalah kemampuan dalam memahami konsep yang dipelajari. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan pembelajaran. Ranah kognitif ini meliputi berbagai tingkah laku dari tingkatan terendah sampai tertinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, 16 sintesis, dan penilaian evaluasi. Pemahaman konsep akan memberikan suatu pemahaman dan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang telah dikuasai. Matematika merupakan disiplin ilmu yang meliputi fakta, konsep, operasi atau relasi dan prinsip. Menurut pendapat Soedjadi 2000 terdapat beberapa definisi matematika yaitu: 1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. 2. Matematika adalah pengetahun tentang bilangan dan kalkulasi. 3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubung- an dengan bilangan. 4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Matematika memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Soedjadi 2000 mengemukakan karakteristik matematika, yakni: 1. Memiliki objek kajian abstrak. 2. Bertumpu pada kesepakatan. 3. Berpola pikir deduktif. 4. Memiliki simbol yang kosong dari arti. 5. Memperhatikan semesta pembicaraan. 6. Konsisten dalam sistemnya. Pemahaman akan karakteristik-karakteristik matematika dapat membantu siswa dalam mempelajari matematika yang sedang dipelajari. Pemahaman ini di- maksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan. Pembentukan konsep menurut Gagne dalam Suherman, 2003 disebut juga tipe belajar mengelompokan, yaitu belajar melihat sifat bersama benda-benda konkrit atau peristiwa untuk dijadikan suatu kelompok. Tipe belajar ini mengharapkan siswa untuk mampu memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan. Sedangkan Dienes Suherman, 2003 mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit akan dapat di- 17 pahami dengan baik. Pemahaman konsep berpengaruh terhadap tercapainya hasil belajar. Berkenaan dengan hal tersebut, Keller dalam Hamalik, 2004 menyata- sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi, sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. Menurut Depdiknas dalam Jannah , 2007 Untuk menilai pemahaman konsep matematika dapat dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator dari pemahaman konsep matematika. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyatakan ulang suatu konsep. b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep. d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika. e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang terlihat dari hasil belajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar tersebut berupa nilai yang diperoleh siswa berdasarkan hasil tes berbentuk uraian yang dibuat sesuai indikator pemahaman konsep yang diteliti yaitu menyatakan ulang konsep, menggunakan, memanfaatkan atau memilih prosedur operasi tertentu dan mengaplikasikan konsep. Kriteria penilaian pemahaman konsep, disajikan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Skoring Tes Pemahaman Konsep No. Indikator Jawaban Skor 1. Menyatakan ulang suatu konsep Tidak menjawab Menyatakan ulang suatu konsep tetapi salah 1 Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 2 2. Mengklarifikasikan Tidak menjawab 18 objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu tetapi salah. 1 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dengan benar. 2 3. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep. Tidak menjawab. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep tetapi salah. 1 Memberi contoh dan non-contoh dari konsep dengan benar. 2 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika. Tidak menjawab Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika tetapi salah. 1 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika dengan benar. 2 5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. Tidak menjawab. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep tetapi salah. 1 Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep dengan benar. 2 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Tidak menjawab. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu tetapi salah. 1 Menggunakan, memanfaatkan dan memilih Prosedur atau operasi tertentu dengan benr. 2 7. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah. Tidak menjawab. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah tetapi salah. 1 Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah dengan benar. 2 Noer, 2010

B. Penelitian Relevan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 2 49

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII MTs-PSA Nurul Qodiri Way Pengubuan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 49

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/201

0 4 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 38

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 10 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Raman Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 51

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44