Siklus II Tahap perencanaan Siklus II

sehingga banyak menyita waktu yang berakibat ada beberapa siswa yang tidak bisa memainkan game karena waktunya habis. 5 Siswa kurang antusias dalam pembelajaran, terutama pada saat mempelajari bahan ajar, menanggapi pertanyaan, dan mencatat hal-hal yang penting dengan kegiatan belajar mengajar. Revisi dan Rekomendasi perbaikan rencana tindakan siklus II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus II, antara lain: 1. Mempertahankan kinerja yang baik yang telah dilaksanakan peneliti pada siklus I. 2. Guru harus lebih terampil dalam mempersiapkan siswa untuk belajar dengan cara memberikan petunjuk yang lebih jelas dan dimengerti oleh siswa sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaat sebaik mungkin dan tidak mengganggu aktivitas yang lain yang sudah direncanakan. 3. Guru harus merencanakan dengan matang aktivitas yang sudah direncanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. 4. Guru harus lebih terampil dalam membimbing siswa dalam melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. 5. Sebaiknya siswa berpasangan pada saat bermain game. Siswa yang terampil dipasangkan dengan siswa yang kurang terampil, sehingga waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan seefisien mungkin. 6. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

b. Siklus II Tahap perencanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana perbaikan pembelajaran 2, bahan ajar IPS tentang tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang, soal tes formatif, media pembelajaran, dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Tahap pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan dalam tiga kali. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, siswa yang hadir berjumlah 17 orang, yang difokuskan pada pemahaman konsep IPS tentang tokoh-tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang menggunakan strategi LSQ. Pada kegiatan awal guru memulai dengan mengucapkan salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa, absensi, mengkondisikan siswa menjadi tiga kelompok, dan memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru mengkondisikan siswa dengan membagi kelompok menjadi tiga. Pada saat menyusun meja belajarnya siswa sudah bisa melaksanakan sesuai petunjuk guru. Kegiatan inti, guru menggunakan strategi LSQ dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa tentang tokoh-tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, 2. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari bahan ajar dan menandai bagian-bagian yang belum dimengerti dengan garis bawah. 3. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan bagian yang sudah digarisbawahi. Pada tahap ini terlihat diskusi sudah berjalan dengan efektif. Siswa sudah tidak canggung lagi dalam menyampaikan pertanyaan maupun dalam menanggapi pertanyaan dari siswa lain dalam kelompoknya. 4. Guru meminta bagian yang belum terpecahkan akan didiskusikan antarkelompok. Guru memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyampaikan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan secara bergiliran. Masing-masing kelompok sudah menunjuk juru bicaranya. 5. Guru membimbing dan memotivasi siswa dengan mendatangi tiap- tiap kelompok. 6. Guru menjelaskan pertanyaan yang belum terjawab dalam diskusi antarkelompok. 7. Bersama-sama siswa guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan memberikan tugas pengayaan, dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Mei 2012, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, siswa yang hadir berjumlah 17 orang, yang difokuskan pada penggunaan media Edutainment Game tentang tokoh-tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang. Siswa dibagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing disediakan satu unit laptop untuk bermain game. Guru menjelaskan cara bermain game dan fungsi tombol-tombol dalam komputerlaptop. Setiap siswa dalam kelompok berpasangan memainkan game tersebut mulai dari level 1 sampai level 2. Game terdiri dari dua macam yaitu tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan tokoh pejuang masa penjajahan Jepang. Tiap game terdiri dari dua level permainan. Setiap siswa diberi kesempatan memainkan game tidak lebih dari 10 menit. Guru memberikan bintang prestasi kepada siswa yang mampu mencapai skor tertinggi tiap levelnya. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, siswa yang hadir berjumlah 17 orang, yang difokuskan pada tes formatif untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal-soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dan uraian 5 butir soal dalam waktu 45 menit.

1. Hasil Tes Siswa Siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai pada tes formatif pada pertemuan ke-3. Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes belajar siswa seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 13. Hasil tes siswa dan ketuntasan siklus II Jml 1 2 3 4 5 Skor HB 1 Muhammad Lutfi 22 3 5 5 3 4 42 93 93 Amat baik T 2 Sartika 24 1 5 4 3 4 41 91 91 Amat baik T 3 Novi Aulia Pratiwi 25 3 5 5 3 4 45 100 100 Amat baik T 4 Hajiah Refpani 22 1 5 5 3 4 40 89 89 Amat baik T 5 Nazim Perdana 22 1 5 5 3 4 40 89 89 Amat baik T 6 Safik Ramadani 19 1 5 1 3 3 32 71 71 Baik T 7 Ahmad Rivaldi 18 1 5 1 3 4 32 71 71 Baik T 8 Asadillah Sakti 19 1 3 1 3 4 31 69 69 Baik T 9 Rizky Nurmansyah 25 1 5 5 3 4 43 96 96 Amat baik T 10 Rezki Alam 25 1 5 5 3 4 43 96 96 Amat baik T 11 Feni Yunida 25 1 5 5 3 4 43 96 96 Amat baik T 12 Khoiril Anwar 25 1 5 5 3 4 43 96 96 Amat baik T 13 Balqis Salsabila 21 1 5 1 3 4 35 78 78 Baik T 14 Rahmad Hidayat 20 1 5 1 3 4 34 76 76 Baik T 15 Abdan Falaha 19 1 5 1 3 3 32 71 71 Baik T 16 Melyyana Andina 18 1 4 1 3 2 29 64 64 Sedang TT 17 Fatiah Umiyana 19 1 5 5 3 4 37 82 82 Amat baik T 100 64 84 16 1 94 Keterangan Rata-rata kelas Jumlah Siswa yang tuntas Jumlah Siswa yang belum tuntas Persentase Ketuntasan No Keterangan: PG Pilihan Ganda; HB Hasil Belajar; T Tuntas; TT Tidak tuntas Uraian Nilai Nilai Tertinggi Nama Siswa PG Nilai Terendah TUNTAS TTT Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi LSQ dengan media Edutainment Game diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 84. Dari 17 siswa, yang telah tuntas sebanyak 16 siswa dan 1 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 94 termasuk dalam kategori tuntas. Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran LSQ dengan media Edutainment Game. Peningkatan kemampuan guru menjadikan siswa lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini dan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Hasil pada siklus II ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, karena penelitian ini hanya sampai pada siklus II.

2. Hasil Pengamatan Siklus II

Peneliti bertindak sebagai guru dan proses belajar mengajar mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Dari pelaksanaan penelitian pada siklus II diperoleh data aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Berikut ini diuraikan masing-masing data yang diperoleh.

a. Aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

0 13 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PADANGRATU KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 51

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 2 GEDUNG GUMANTI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013/2014

0 7 129

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SDN 2 GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN 1 MADA JAYA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

0 7 33

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 BUMI AGUNG KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN

0 3 97

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI SISWA KELAS V SDN 4 CIMANUK KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN

1 11 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUIMETODE NARATIF EKSPERIENSIAL SISWA KELAS V SDN Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Naratif Eksperiensial Siswa Kelas V Sdn Ngepungrojo 01 Pati Tahun 2012/2013.

0 2 18

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUIMETODE NARATIF EKSPERIENSIAL SISWA KELAS V SDN Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Naratif Eksperiensial Siswa Kelas V Sdn Ngepungrojo 01 Pati Tahun 2012/2013.

0 1 18