pesan belajar siswa. Media pembelajaran bermanfaat sebagai
penyampaian materi, pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, serta mengubah peran
guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu
bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi
itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
B. Ragam Media
Untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat kenali terlebih dahulu ragam media pembelajaran. Heinich, dkk 1996 dalam
Suyanto, Eko 2011:3 membuat klasifikasi jenis media pembelajaran sebagai berikut:
1. Media yang tidak diproyeksikan non projected media. 2. Media yang diproyeksikan projected media.
3. Media audio audio. 4. Media video video.
5. Media berbasis komputer computer based media. 6. Multi media kit.
C. Media Berbasis Komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peek 1998 dalam Ruminiati
2007:2.18, potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang sangat tinggi antara
lain:
1. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran.
2. Proses pembelajaran juga dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa sehingga
potensi siswa dapat lebih tergali. 3. Media komputer juga mampu menampilkan unsur audio visual yang
bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa atau yang dikenal dengan program multi media.
4. Media komputer pun dapat memberi umpan balik bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
5. Mampu menciptakan
proses belajar
mengajar secara
berkesinambungan. Heinich, dkk 1996 dalam Eko Suyanto 2011:88 mengemukakan
enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran yang berbasis komputer, berupa:
1. Praktek dan latihan drill and practice 2. Tutorial
3. Permainan games 4. Simulasi simulation
5. Penemuan discovery 6. Pemecahan masalah problem solving
D. Pengertian Game dan Jenis-jenisnya
Antony Joe 2012 mengemukakan bahwa Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal
intellectual playability. Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi
pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh
mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Dengan kata
lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan
sebagai game. Game juga diartikan sebagai suatu aktivitas tersetruktur atau juga digunakan sebagai alat pembelajaran.
Game yang akan dibahas disini ini adalah game yang terdapat di komputer. Saat ini perkembangan games di komputer sangat cepat. Para
pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang
membuat perkembangan games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar permainan untuk mengisi waktu luang atau
sekedar hobi. Melainkan sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual para penggunanya.
Jadi, menurut Antony Joe 2012, bermain game adalah suatu proses atau penyamaan frekuensi dari logika berpikir anak-anak
kita dengan logika berpikir aplikasi komputer yang canggih tadi. Pada saat bersamaan, game juga secara nyata mempertajam daya analisis para
penggunanya untuk mengolah informasi dan mengambil keputusan cepat yang jitu. Namun, tentu saja kenyataan juga harus kita masukkan
kedalam perhitungan. Kenyataan itu diantaranya adalah kecanduan para pemain atau penggunanya yang akut terhadap permainan komputer
semacam ini. Mereka bisa lupa segala-galanya akan tugas mereka yang lain termasuk tugas menuntut ilmu.
Yusuf, Edi 2012 mengemukakan jenis-jenis game, adalah: 1. Edutainment game
Game jenis ini biasanya dibuat lebih sepesifik untuk tujuan tertentu pendidikanpembelajaran, misalnya untuk balita untuk sekedar
mengenal warna dan objek. Ada juga yang ditujukan ke anak sekolah, sebagai contoh game tentang pelajaran biologi dimana di
dalam game tersebut menyediakan konten misalnya tentang fungsi organ tubuh manusia.
2. First person shooter Jenis game ini menampilkan sudut pandang orang pertama, biasanya
yang nampak hanya tangan dan senjata player saja. Contoh game ini adalah CS Counter strike, Saurbatten, dan lain-lain.
3. Real time strategy Game ini lebih menekankan pada kehebatan strategi pemainya, dan
biasanya pemain tidak hanya memainkan satu karakter melainkan lebih dari satu karakter.
4. Fighting Game ini menuntut pemainya untuk lincah, cepat tanggap, respon
yang baik. Sedikit berbeda dari game fighting lainya yang hanya melawan AI atau komputer saja, melainkan game ini akan teruji jika
pemain sudah bisa mengalahkan pemain lainya atau dengan kata lain game ini merupakan game multi player.
5. Adventure Berbeda dengan game lain yang menuntut pemainya untuk lincah,
refleks, respon. Dalam game petualangan pemain dituntut kemampuan berfikirnya untuk menganalisa tempat secara visual,
memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa
dan percakapan karakter, menggunakan benda-benda yang tepat dan diletakan di tempat yang tepat.
Dalam sebuah game atau permainan pastilah memiliki komponen dasar yang membuat game tersebut menjadi user friendly, misalnya :
1. Collision detection, dimana dalam sebuah game dapat mendeteksi efek atau aksi yang perlu dalam sebuah game.
Misalnya, jika mobil menabrak maka mobil akan mengalami kerusakan pada body.
2. NPC, dimana dalam game tersebut player dapat berinteraksi dengan player lain.
3. Grafik 4. Suara
5. Artificial intelegent 6. Sekenario atau cerita.
Dari penjelasan tentang media pembelajaran tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan media Edutainment Game
pada mata pelajaran IPS khususnya tentang tokoh-tokoh perjuangan
masa penjajahan Belanda dan Jepang. Game ini terdiri dari dua macam, yaitu
game tentang tokoh-tokoh pejuang masa penjajahan Belanda dan Jepang. Masing-masing game terdiri dari dua level permainan. Level satu
memilih gambar-gambar pejuang dan level dua tentang perjuangan para tokoh pejuang. Game ini dibuat dengan sederhana menggunakan
program Microsoft Office Excel 2003. Gambaran sekilas tentang Edutainment Game tersebut adalah seperti pada gambar berikut.
Edutainment Game Masa Penjajahan Belanda
Level 1
Gambar 1. Tampilan Edutainment Game Masa Penjajahan Belanda Level 1
Langkah-langkahnya: 1. Menjodohkan gambar dengan cara menuliskan angka yang sesuai di
kotak yang berwarna merah. 2. Apabila jawaban benar akan muncul tulisan pada kotak di bawahnya
u seterusnya sampai semua kota warna merah terisi semua.
3. Untuk berpindah dari kotak merah satu ke kotak merah lainnya gunakan fungsi tombol panah atas, bawah, kanan, dan kiri. Bisa juga
menggunakan mouse. 4. Setelah terisi semua akan muncul skor pada kotak berwarna putih.
5. merah.
Level 2
Gambar 2. Tampilan Edutainment Game Masa Penjajahan Belanda Level 2
1. Pada level 2 langkah-langkahnya hampir sama pada level 1. 2. Level ini tingkat kesulitannya lebih tinggi dari pada level 2, karena
siswa harus menjawab pertanyaan mengenai sejarah perjuangan para tokoh pejuang.
3.
acungan jempol, jika jawaban tidak diisi atau salah akan muncul
warna merah terisi semua. 4. Untuk berpindah dari kotak merah satu ke kotak merah lainnya
gunakan fungsi tombol panah atas, bawah, kanan, dan kiri. Bisa juga menggunakan mouse.
5. Setelah terisi semua akan muncul skor pada kotak berwarna putih. Jika benar semua mendapat skor 100 akan muncul
6.
Edutainment Game Masa Penjajahan Jepang
Level 1
Langkah-langkahny
Gambar 3. Tampilan Edutainment Game Masa Penjajahan Jepang Level 1
Level 2
Gambar 4. Tampilan Edutainment Game Masa Penjajahan Jepang Level 2
Langkah-langkahnya sama seperti Edutainment Game Masa penjajahan Belanda, yang membedakan hanya isi atau materinya saja.
2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial