Uji Validitas Instrumen Uji Reliabilitas Instrumen

38 Tabel 3.1. Kisi-kisi variabel penelitian No. Variabel Indikator Nomor Pertanyaan 1. Pemanfaatan Taman Bacaan a. Frekuensi pemanfaatan 1, 2 b. Koleksi TBM 3, 4, 5, 6 c. Layanan TBM 7, 8, 9, 10 2. Peningkatan Minat Baca a. Intensitas membaca 11 b. Faktor-faktor peningkatan minat baca 12, 13, 14, 15, 16, 17 c. Pembinaan minat baca 18, 19, 20 Jumlah Soal 20

3.7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh data yang baik dalam penelitian, maka angket yang dijadikan sebagai instrumen dalam pengumpulan data diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.

3.7.1. Uji Validitas Instrumen

Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh pengukuran yang akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono 2009, 177, validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total “Product Moment Pearson”. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf a=0,03. Rumus korelasi Product Moment dari Karl’s Pearson dalam Arikunto 2009, 327 adalah: � = �∑ �� − ∑ � ∑ � �[� ∑ � 2 − ∑ �²][� ∑ � 2 − ∑ �²] 39 Dengan keterangan: r = Koefisien korelasi product moment n = Jumlah individu dalam sampel x = Angka mentah untuk variabel x y = Angka mentah untuk variabel y Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Adapun koefisien korelasi validitas ini yaitu: 1. Jika � ℎ����� � ����� , maka pernyataan dikatakan valid. 2. Jika � ℎ����� � ����� , maka pernyataan dikatakan tidak valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali 2005, 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuisioner pernyataan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan hanya sekali saja kuisioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban 40 pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Sunyoto 2013, 114.

3.8. Teknik Analisis Data