30
2.2.4. Pembinaan Minat Baca
Kegiatan membaca merupakan kegiatan terbesar dalam suatu proses belajar mengajar. Mengingat besarnya peranan membaca dalam kegiatan belajar,
maka upaya meningkatkan kemampuan membaca dan kebiasaan membaca harus dijadikan budaya di masyarakat.
Dalam Buku Pedoman Pembinaan Minat Baca 2002, 7 dinyatakan bahwa:
Pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan
kebiasaan membaca, sehingga akan mengubah pola pikir dan menambah wawasan.
Sedangkan menurut Siregar 2004: 139 menyatakan bahwa: Lingkungan keluarga merupakan tempat yang pertama sekali memulai
pembinaan minat baca karena lingkungan inilah yang pertama dikenal oleh anak. Anak-anak tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga.
Pengaruh pertama diperoleh anak berasal dari orang tua atau pengasuhnya.
Dalam Buku Pedoman Pembinaan Minat Baca 2002, 7, tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan Umum Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan
masyarakat membaca reading society, menuju masyarakat belajar learning society dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
untuk menciptakan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkembangkan minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Menyelenggarakan program untuk menumbuhkembangkan minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
c. Menggerakkan dan menumbuhkembangkan minat baca semua lapisan masyarakat.
31
d. Mengusahakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan
Masyarakat.
Sehubungan di atas Siregar 2004, 138 menyatakan bahwa: Tujuan pembinaan minat baca adalah untuk mengembangkan masyarakat
membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga. Secara lebih
khusus, pembinaan minat baca pada anak bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem penumbuhkembangan minat baca dengan menyediakan
fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Perkembangan minat baca pada anak tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan. Banyak faktor yang
mempengaruhi, baik itu di dalam diri anak maupun di luar diri anak. Faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi proses pembinaan minat baca pada anak.
Menurut Siregar 2004, 139, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembinaan minat baca pada anak, yaitu:
1. Faktor Pendukung a. Tersedianya fasilitas untuk membaca baik di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat seperti adanya perpustakaan keluarga, sekolah, desa, umum dan sebagainya.
b. Adanya berbagai penerbit dan lembaga media massa yang ikut mendorong tumbuhnya minat baca melalui berbagai terbitan, juga
sangat membantu. 2. Faktor Penghambat
a. Derasnya arus hiburan melalui peralatan pandang-dengar, misalnya televisi dan film dalam taraf tertentu persaingan keras
terhadap minat baca anak. b. Kurangnya keteladanan orangtua dalam pemanfaatan waktu
senggang untuk membaca dalam keluarga, juga memberi dampak terhadap minat baca sejak masa kanak-kanak.
c. Rendahnya pendapatan masyarakat juga mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan
kebutuhan utama.
Upaya pembinaan minat baca sudah seharusnya menjadi agenda utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa selain usaha-usaha yang telah dilakukan
32
pemerintah dalam dunia pendidikan. Tanpa campur tangan yang serius dari pemerintah, maka peningkatan minat baca dan pemenuhan bahan bacaan akan
terhambat.
Sintesis:
Yang dimaksud dengan peningkatan minat baca adalah suatu proses dalam meningkatkan kegiatan membaca secara maksimal, dengan indikator 1
Intensitas membaca 2 Faktor-faktor peningkatan minat baca 3 Pembinaan minat baca
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian