Latar Belakang Masalah Pengaruh Pemanfaatan Taman Bacaan Terhadap Peningkatan Minat Baca di Rumah Baca Lontung Samosir

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan taman bacaaan dan rumah baca pada masyarakat dapat melengkapi peran dan fungsi perpustakaan. Taman bacaan dan rumah baca merupakan fasilitas membaca yang berada di tengah-tengah masyarakat dan dikelola secara sederhana. Taman bacaan dan rumah baca biasanya dikelola oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat, yayasan, ataupun perorangan. Taman bacaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh bahan bacaan. Taman bacaan juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada masyarakat. Taman bacaan dapat dijadikan sebagai tempat atau sarana untuk membantu menumbuhkan minat baca, karena taman bacaan merupakan sarana yang bersifat edukatif, informatif, dan rekreatif. Minat baca merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat dilihat dari segi pendidikan. Dengan tumbuhnya minat baca, masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi yang lebih luas. Minat baca yang rendah tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua warga negara dalam menyediakan bahan bacaan yang berkualitas. Pemerintah melalui Badan Perpustakaan Daerah selalu menggalakkan budaya membaca pada masyarakat, bahkan mendorong pihak- pihak pemerhati pendidikan untuk membuka atau menyediakan taman bacaan. Hal 2 ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca dengan mengayomi masyarakat. Di Desa Pardomuan Kabupaten Samosir terdapat Rumah Baca Lontung yang telah berdiri sejak 20 April 2010. Rumah baca ini menempati sebuah sopo dalam bahasa batak, artinya rumah atau bangunan yang berusia sekitar 200 tahun. Sopo yang berlantai tiga ini dahulunya merupakan lumbung padi pada lantai yang paling atas, lantai yang ditengah merupakan tempat pertemuan atau musyawarah dan menenun ulos, sedangkan lantai dasarnya merupakan kandang kerbau. Lumbung yang bermetamorfosa dari lumbung padi menjadi lumbung ilmu. Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan, Rumah Baca Lontung memiliki koleksi buku teks sebanyak 1.081 judul dengan 3.595 eksemplar, koleksi tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat, yayasan dan lembaga, seperti Asian Foundation, Kick Andy Foundation. Sebagian dari jumlah koleksi yang dimiliki oleh rumah baca lontung disumbangkan ke sekolah-sekolah yang ada di desa tersebut. Jumlah pengguna yang terdaftar sebagai anggota sebanyak 397 orang, yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA dan orang dewasa. Dari data statistik pengunjung diketahui bahwa pengguna aktif yang memanfaatkan rumah baca lontung mencapai 9 oranghari. Ada tiga desa yang masyarakatnya memanfaatkan rumah baca lontung, yaitu Desa Pardomuan, Desa Parbalohan dan Desa Parmonangan. Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari kepala desa, jumlah penduduk Desa Pardomuan sebanyak 567 jiwa, jumlah penduduk Desa 3 Parbalohan sebanyak 541 jiwa, dan jumlah penduduk Desa Parmonangan sebanyak 709 jiwa. Rendahnya minat baca masyarakat di desa bukan semata-mata karena kebiasaan membaca yang rendah, akan tetapi juga karena terbatasnya bahan bacaan dan keadaan masyarakat dengan sosial ekonomi yang rendah. Seperti masyarakat yang tinggal di sekitar rumah baca lontung yang rata-rata masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Berdasarkan data yang diperoleh dari kepala desa, sebanyak 84,26 dari jumlah penduduk berprofesi sebagai petani. Perekonomian masyarakat yang rendah mengakibatkan masyarakat kurang memiliki waktu senggang untuk membaca. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Taman Bacaan Terhadap Peningkatan Minat Baca di Rumah Baca Lontung Samosir”.

1.2 Rumusan Masalah