diharapakn untuk cepat mencapai jenjang yang lebih tinggi disbanding dengan yang berlatar belakang pendidikan sarjana. Dan seperti kita telah lihat pada tabel
sebelumnya, mayoritas responden adalah lulusan SMU yang ditempatkan dibagian Operasi Produksi, otomatis mengakibatkan responden banyak berada pada golongan
II dilihat dari latar belakang pendidikan SMU tersebut. Selanjutnya responden yang berada pada golongan III dan IV dibagian Keuangan dan mereka adalah lulusan
diploma dan sarjana.
2. Variabel Bebas
Data tentang variabel bebas dalam penelitian ini meliputi data tentang variable keselamatan dan kesehatan kerja. Variabel keselamatan kerja diukur dengan lima
indicator yaitu training K3, penyediaan dan pemakaian alat pelindung diri, penempatan yang tepat pada jenis pekerjaan, kesediaan mematuhi ketentuan K3 dan
variabel kesehatan kerja diukur dengan lima indikator juga yaitu beban kerja, lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan secara berkala, pengobatan bagi pegawai
yang sakit dan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh perusahaan.
2.1 Keselamatan Kerja
Tabel 6 : Frekwensi Responden mengikuti training Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3.
No Kategori
Jumlah Persentase
1 6 kali
7 11,67
2 5 – 6 kali
24 40,00
3 3 – 4 kali
16 26,67
4 1 – 2 kali
9 15,00
5 1 kali
4 6,66
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden, sebagian besar responden telah sering mengikuti training K3, yaitu 24 orang di
antaranya sudah mengikuti taraining sebanyak 5 – 6 kali, dan 7 orang mengatakan sudah mengikuti training lebih dari 6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa
PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU memandang perlu memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya
sehingga sering mengikutsertakan karyawannya dalam training K3.
Tabel 7 : Tanggapan Responden Tentang Manfaat Training K3 Bagi Pekerjanya
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Sangat Bermanfaat
14 23,33
2 Bermanfaat
26 43,33
3 Biasa-Biasa Saja
14 23,33
4 Kurang Bermanfaat
4 6,68
5 Tidak Bermanfaat
2 3,33
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel diatas menunjukkan bahwa 26 Orang atau sekitar 43,33 mengatakan bahwa training K3 yang mereka ikuti bermanfaat bagi pekerjannya ada 14 orang
mengatakan sangat bermanfaat. Training K3 yang mereka ikuti memberikan pengetahuan dan masukan-masukan baru yang berguna dan menunjang bagi
pekerjaannya untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Responden yang menanggapi bahwa training K3 yang diikuti bermanfaat bagi pekerjaannya adalah
mereka yang mana sebelum mengikuti training tersebut kurang atau tidak mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan K3, akan tetapi setelah mengikuti training tersebut,
mereka mendapatkan pengetahuan baru, terutama di operasi produksi, sehingga
Universitas Sumatera Utara
melalui pengetahuan yang mereka dapatkan dari pelaksanaan training tersebut, mereka dapat mengantisipasi atau mengurangi keadaan bahaya kecelakaan sewaktu
bekerja. Responden yang mengatakan tidak bermanfaat adalah hanya 2 orang yaitu bagian pemasaran, dimana bagian ini kurang berisiko bahaya, sehingga pengetahuan
yang mereka dapatkan tidak begitu bermanfaat bagi pekerjaannya. Tabel 8 : Tanggapan Responden Tentang Jaminan Keselamatan Kerja oleh
Perusahaan
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Sangat Menjamin
9 15,00
2 Menjamin
25 41,67
3 Biasa-Biasa Saja
18 30,00
4 Kurang Menjamin
8 13,33
5 Tidak Menjamin
- -
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 60 responden,25 diantaranya mengatakan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja menjamin keselamatan kerja. Dan tidak
seorang pun mereka yang mengatakan kalau perusahan tidak menjamin keselamtan kerja karyawan. Dengan dijaminnya keselamatan kerja ini akan menimbulkan
perasaan tenang dalam bekerja bagi para karyawan. Karena tiodak ada seorang pun yang mau bekerja disuatu tempat jika dia tahu keselamatan kerjanya tidak dijamin
atau malah terancam bahaya. Keselamatan kerja di PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU tersebut dijamin dengan berbagai cara
diantaranya pengadaan training K3 bagi karyawan, pemberian peralatan K3 seperti pemadam kebakaran, pakaian pelindung dan bahkan PT.PERTAMINA EP REGION
SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU sudah dibentuk suatu Panitia khusus
Universitas Sumatera Utara
menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang disebut dengan Organisasi Panitia Pembina Keselamatan Dan Keselamatan Kerja P2K3.
Tabel 9 : Tanggapan Responden Tentang Persediaan Perlengkapan Kesehatan Kerja No
Kategori Jumlah
Persentase 1
Ada Sangat Cukup 9
15,00 2
Ada Cukup 28
46,67 3
Ada Tidak Cukup 18
30,00 4
Ada Sangat Tidak Cukup 5
8,33 5
Tidak Ada -
- Total
60 100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengaku
perusahaan ada menyediakan perlengkapan unit perusahaan seperti alat pemadam kebakaran, kotak P3K yang mana hal ini sangat menunjang terjaminnya keselamtan
kerja. Sebagian besar responden mengatakan persediaan perlengkapan tersebut adalah sangat cukup, walaupun juga ada sebagian kecil mengatakan belum cukup adalah
pegawai dibagian Operasi Produksi, karena memang perlengkapan tersebut lebih banyak disediakan di bagian ini mengingat munculnya bahaya kecelakaan lebih
besar. Adapun persediaan perlengkapan unit perusahaan sangat diperlukan untuk mengantisipasi jika nantinya ada bahaya atau kecelakaan mendadak dapat digunakan
untuk menanggulangi bahaya tersebut.
Tabel 10 : Tanggapan Responden Tentang Persediaan Alat Pelindung Diri
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Ada Sangat Cukup
6 10,00
2 Ada Cukup
26 43,33
3 Ada Tidak Cukup
21 35,00
4 Ada Sangat Tidak Cukup
4 6,67
5 Tidak Ada
3 5,00
Total 60
100
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Kuesioner 2009 Disediakannya alat pelindung diri seperti masker, penutup kepala topi
pelindung , pakaian pelindung adalah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk dapat tetap menjalankan usahanya, karena peralatan tersebut sangat diperlukan dalam
prose produksi, dimana topi dan pakaian pelindung tersebut digunakan untuk melindungi diri dari mesin-mesin, sedangkan masker digunakan untuk menghindari
penyakit khususnya yang berkaitan dengan saluran pernafasan akibat gas-gas beracun yang muncul selama proses produksi. Dari tabel diatas terlihat bahwa perbandinagan
responden yang mengatakan bahwa persedian alat pelindung tersebut sudah cukup adalah seimbang dengan yang mengatakan tidak cukup. Dan yang mengatakan tidak
adalah responden dibagian Keuangan dan bagian Sumber Daya Manusia yang memang tidak memerlukan peralatan tersebut.
Tabel 11 : Tanggapan Responden Tentang Kesediaan Memakai alat Pelindung Diri.
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Selalu Memakainya
12 20,00
2 Kadang-kadang
25 41,67
3 Jarang Memakainya
13 21,67
4 Dengan Berat Hati Memakainya
5 8,33
5 Tidak Pernah Memakainya
5 8,33
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memakai alat pelindung diri karena hal ini memang dituntut pekerjaan. Dan dari responden 5 orang
mengatakan tidak pernah memakainya karena mereka ini kebetulan tetap bekerja dibagian Keuangan dan Sumber Daya Manusia dan tidak pernah dibagian Operasi
Produksi. Sementara yang sangat membutuhkan alat pelindung diri tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
karyawan yang berada dibagian Operasi Produksi dan tentu saja bagian Keuangan dan Sumber Daya Manusia tidak memerlukan perlengkapan tersebut.
Tabel 12 : Tanggapan Responden tentang Ketaatan Mematuhi Ketentuan-Ketentuan Keselamatan Kerja.
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Selalu Taat
6 10,00
2 Taat
25 41,67
3 Kadang-kadang Taat
24 40,00
4 Kurang Taat
5 8,33
5 Tidak Pernah Taat
- -
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel diatas merupakan gambaran tentang sikap responden dalam mematuhi ketentuan-ketentuan keselamatan kerja yang diberlakukan oleh perusahaan. Dari tabel
tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden menaati ketentuan-ketentuan tersebut yaitu 6 orang mengaku selalu taat, 25 orang mengaku taat dan 24 orang
mengatakan kadang-kadang taat. Responden yang kadang-kadang tidak menaati ketentuan keselamatan kerja tersebut adalah mereka yang ada dibidang Keuangan
danSumber Daya Manusia, karena resiko untuk mendapat kecelakaan sangat kecil. Dan responden yang taat tersebut adalah mereka dibagian Operasi Produksi karena
mereka menyadari bahaya yang mengancam keselamatan dirinya sangat besar. Dengan adanya sikap responden yang menaati keselamatan kerja akan sangat
mempengaruhi tingkat keselamatan kerja diperusahaan tersebut. Sikap seperti ini akan menunjang atau membantu perusahaan didalam meningkatkan keselamatan
kerja karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13 : Tanggapan Responden Tentang Ketenangan Dalam Bekerja No
Kategori Jumlah
Persentase 1
Ya, Sangat Tenang 9
15,00 2
Tenang 20
33,33 3
Kadang-Kadang Tenang 24
40,00 4
Kurang Tenang 6
10,00 5
Tidak Tenang 1
1,67 Total
60 100
Sumber : Kuesioner 2009
Dari 60 responden, 24 orang mengatakan bahwa petugas keamanan yang bertugas di PT. PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN
SUSU telah membuat perasaan mereka kadang-kadang tenang dalam bekerja, 20 orang mengatakan tenang, 9 orang mengatakan sangat tenang dan hanya 1 orang
mengatakan tidak tenang. Dengan keadaan yang demikian ini, yaitu masih ada bahkan tidak sedikit responden yang belum merasakan benar-benar tenang dalam
bekerja, maka peran petugas keamanan sangat perlu ditingkatkan lagi sampai seluruh pegawai yang bekerja benar-benar merasa tenang. Akan tetapi mayoritas responden
mengatakan merasa tenang dalam bekerja. Hal ini berarti petugas keamanan yang ada telah mampu bekerja untuk mengatasi pencurian, perkelahian dan lain-lain.
Tabel 14 : Tanggapan Responden Tentang Jaminan atau Tunjangan Bila Terjadi Kecelakaan Pada Jam Kerja
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Selalu Ada
27 45,00
2 Kadang-kadang Ada
22 36,67
3 Tidak Tahu
6 10,00
4 Jarang Ada
5 8,33
5 Tidak Ada
- -
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari jawaban responden seperti terlihat dalam tabel di atas yaitu sebagian besar responden mengaku kalu perusahaan ada memberikan jaminan atau tunjangan
bila terjadi kecelakaan pada jam kerja. Dapat dikatakan bahwa PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU bertanggung jawab atas
keselamatan kerja karyawannya terutama pada jam kerja karyawannya. Dari tabel juga kita lihat tak seorang pun yang mengatakan kalau PT.PERTAMINA EP
REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU tidak memberikan jaminan kecelakaan kerja.
Tabel 15 : Tanggapan Responden Tentang Pemberian Fasilitas Perumahan Oleh Perusahaan
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Ada Untuk Semua Pegawai
1 1,67
2 Ada Sebagian Besar Pegawai
6 10,00
3 Ada Sebagian Kecil Pegawai
18 30,00
4 Tidak Tahu
13 21,67
5 Tidak Ada
22 36,66
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel di atas menunjukkan bahwa memang perusahaan tidak ada memberikan menyediakan fasilitas perumahan, responden yang menyatakan ada hanya sebagian
kecil saja. Dalam hal ini, karyawan bebas menentukan rumahnya, perusahaan tidak turut campur tangan, akan tetapi perusahaan membantu dalam hal penyediaan dana
yang nantinya akan dipotong lagi dari gaji setiap bulannya. Pemotongan gaji tersebut jumlahnya sangat kecil setiap bulan sehingga tidak memberatkan bagi karyawan,
akan tetapi sangat ,membantu, karena pemotongan gaji tersebut tidak terasa berat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16 : Tanggapan Responden Tentang Pemberian Fasilitas Kendaraan Oleh Perusahaan
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Ada Untuk Semua Pegawai
- -
2 Ada Sebagian Besar Pegawai
8 13,33
3 Ada Sebagian Kecil Pegawai
36 60,00
4 Tidak Tahu
8 13,34
5 Tidak Ada
8 13,33
Total 60
100 Sumber : Kuesioner 2009
Dan mengenai fasilitas kendaraan, 36 orang responden yang mengatakan atau sekitar 60,00 mengatakan bahwa perusahaan ada menberikan fasilitas kendaraan
untuk sebagian kecil pegawai. Akan tetapi untuk keperluan perusahaan, PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PANGKALAN SUSU ada
menyediakan kendaraan yang dipakai untuk kepentingan bersama. Untuk kepentingan tugas dinas ada supir pribadi yang mengantar jemput dan hal ini berlaku
bagi semua pegawai yang tugas. Dan kadang ada kendaraan tersebut digunakan untuk menjemput karyawannya disekitar kawasan industru. Responden yang mengatakan
bahwa perusahaan tidak ada menyediakan fasilitas kendaraan adalah responden yang belum menggunakan mobil dinas tersebut, sehingga dia tidak mengetahui adanya
persediaan kendaraan untuk tugas-tugas tertentu.
2.2. Kesehatan Kerja