f. Pemegang prosedur standar : manajer yang selalu berpegang pada
standar yang ada dan menolak aktifitas yang kurang atau tidak
memenuhi kriteria standar
g. Teacher-coach : manajer yang mengajarkan kemampuan interpersonal
atau cara berpolitik yang penting bagi pengembanngan diri stafnya
h. Feedback giver : manajer yang memberikan umpan balik, baik secara
tulus positif atau negatif dalam pengembangan diri
i. Eye-opener : manajer yang selalu memberikan wawasan pandangan
yang luas tentang situasi terbaru yang terjadi
j. Door-opener : manajer yang selalu membuka diri dan memberikan
kesempatan kepada staf untuk berkonsultasi
k. Idea bouncer : manajer yang bisa selalu mendengar dan berdiskusi
mengenai pendapat stafnya
l. Problem solver : manajer yang akan membantu staf dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
m. Career counselor : manajer yang membantu staf dalam pengembangan
karier cepat atau lambat
n. Challenger : manajer yang mendorong staf untuk menghadapi
perubahantantangan secara kritis dan pantang menyerah
3.3 Self Motivation untuk Manajer
Universitas Sumatera Utara
Motivasi diri sendiri dari manajer merupakan variabel yang menentukan motivasi pada semua tingkatan, khususnya kepuasan kerja bagi staf, sehingga
menimbulkan keinginan untuk tetap bertahan pada institusi tersebut. Sikap yang positif, bersemangat, produktif dan melaksanakan kegiatan dengan baik merupakan
faktor utama yang harus dimiliki oleh manajer. Terjadinya burn-out salah satunya disebabkan oleh sikap manajer yang kurang positif. Oleh karena itu secara kontinyu
manajer selalu memantau tingkat motivasinya dan menjadikan motivasinya sebagai panutan bagi staf.
Hal penting yang harus dilaksanakan oleh manajer keperawatan adalah perawatan diri. Untuk mempertahankan self care ini ada beberapa strategi Summers,
1994, yaitu: 3.3.1 Mencari masukan dari kelompok pendukung yang memungkinkan
manajer untuk selalu memperhatikan dan mendengarkan keinginan staf 3.3.2
Mempertahankan diet dan aktifitas 3.3.3
Mencari aktifitas yang membantu manajer untuk dapat merasa santai 3.3.4
Memisahkan urusan pekerjaan dan kehidupan dirumah 3.3.5
Menurunkan harapan yang terlalu tinggi dari diri sendiri dan orang lain 3.3.6
Mengenali keterbatasankelemahan diri sendiri
Universitas Sumatera Utara
3.3.7 Menyadari bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang dapat
menyelesaikan semua pekerjaan, tetapi berusaha dan belajar untuk menghargai kemampuan staf
3.3.8 Berani mengatakan tidak kalau memang merasa tidak dapat
melaksanakan 3.3.9
Bersantai, tertawa dan berkumpul dengan teman-temannya
3.4 Faktor yang Mempengaruhi kinerja dan Kepuasan Kerja
Menurut Suarli dan Bahtiar 2009, dua faktor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja, yaitu motivasi dan lingkungan.
3.4.1 Motivasi
Menurut Rowland 1997, dalam Suarli dan Bahtiar, 2009 fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf didasarkan pada faktor-faktor motivasi,
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi:
a. Keinginan akan adanya peningkatan
b. Rasa percaya bahwa gaji yang didapatkan sudah mencukupi c.
Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilam dan nilai-nilai yang
diperlukan
d. Adanya umpan balik
e. Adanya kesempatan untuk mencoba pendekatan baru dalam melakukan
pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
f. Adanya instrumen kinerja promosi, kerja sama dan peningkatan penghasilan
Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi merupakan kunci dalam motivasi dan kepuasan kerja. Jika seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan, pencapaian
prestasi tersebut bisa berubah, biasanya sebagai dampak dari berbagai faktor dalam organisasi, misalnya program pelatihan, pembagian dan jenis tugas yang dberikan,
tipe supervisi yang dilakukan dan perubahan pola motivasi Suarli dan Bahtiar, 2009.
Seseorang memilih suatu pekerjaan didasarkan pada kemampuan dan ketrampilan yang dimilliki tidak dimanfaatkan dan dikembangkan dalam melaksakan
tugasnya. Dalam keadaan ini, persepsi seseorang memegang peranan penting sebelum melaksakan atau memilih pekerjaan. Motivasi seseorang akan timbul apabila mereka
diberi kesempatan untuk mencoba cara baru dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan. Oleh karena itu penghargaan psikis dalam hal ini sangat di perlukan
agar seeseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala melakukan suatu kesalahan Suarli dan Bahtiar, 2009.
3.4.2 Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam motivasi, faktor lingkungan tersebut meliputi:
a. Komunikasi
Penghargaan terhadap usaha yang telah dilakukan, pengetahuan tentang kegiatan organisasi, rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Potensi pengembangan
Kesempatan untuk berkembang, meningkatkan karier dan mendapatkan
promosi, dukungan untuk tumbuh dan berkembang seperti pelatihan, beasiswa dan
melanjutkan pendidikan, pelatihan manajemen bagi staf yang di promosikan, kebijakan individual yaitu tindakan untuk mengakomodasi kebutuhan individu seperti
jadwal kerja, liburan, cuti sakit, serta pembiayaannya, ketenangan dalam bekerja,
loyalitas organisasi terhadap staf, penghargaan staf sesuai dengan agama dan latar belakang nya, keputusan organisasi yang adil dan konsisten, upah atau gaji yang bisa
mencukupi kebutuhan hidup, kondisi kerja yang kondusif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian tinjauan kepustakaan dalam penelitian ini maka yang ingin dilihat adalah faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat ruang
rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten aceh Tamiang. Penulis menggunakan teori kebutuhan need dari Abraham Maslow sebagai bahan untuk
mengembangkan data dari variabel motivasi. Teori Hierarki kebutuhan dikembangkan oleh psikolog Abraham Maslow pada tahun 1935, Abraham Maslow
meneliti bahwa motivasi manusia itu berasal dari dalam diri seseorang dan sifatnya tidak dapat dipaksakan, teori ini menekankan bahwa manusia terdorong untuk
melakukan usaha untuk memuaskan lima kebutuhan yang belum terpuaskan yang melekat pada diri manusia itu sendiri diantaranya kebutuhan fisiologikal, kebutuhan
akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Konsep motivasi pada penelitian ini menggunakan konsep motivasi menurut Mangkunegara 2000, ada beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai yaitu:
prinsip partisipasi, prinsip komunikasi, prinsip pengakuan, prinsip pendelegasian wewenang, dan prinsip perhatian.
Universitas Sumatera Utara