yang kemudian menceritakan pengalaman pribadi yang dialaminya, memberikan satu pembelajaran bagi setiap orang yang mendengarkannya. Keterbatasan yang
dimiliki oleh seseorang tidak membatasi dirinya untuk kemudian berprestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Pengalaman yang diceritakan oleh narasumber dalam tayangan tersebut kemudian memberikan efek bagi para penonton yang menyaksikan tayangan
tersebut. Dalam penelitian ini, penonton atau komunikan yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Psikologi satambuk 2006-2008. Sedangkan efek yang
ditimbulkan tayangan Kick Andy tersebut yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah adanya motivasi pengembangan diri yang dirasakan oleh komunikan.
II.4 Motivasi Pengembangan Diri
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Banyak psikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu
yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi motivation atau motif, kebutuhan need, desakan urge, keinginan wish, dan
dorongan drive. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu
kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi Rismawaty,2008:49.
Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam sendiri. Energi
Universitas Sumatera Utara
pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak
ada, motivasi pun tidak akan timbul http:www.sumpahpalapa.comblog?p=86
. Pada dasarnya segala sesuatu itu mesti tumbuh dan berkembang. Jika tidak
maka ia akan layu dan mati. Demikian juga dengan manusia. Kita perlu dan harus terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri agar bisa tetap bertahan hidup,
tumbuh dan berkembang di tengah dunia yang makin hari makin cepat perubahan dan perkembangannya ini
http:motivasi-arif.blogspot.com .
Bagi kebanyakan orang pengembangan diri masih merupakan kata yang abstrak. Dari sekian banyak pengertian mengenai pengembangan diri, dapat
disimpulkan bahwa pengembangan diri dimulai dari pengetahuan tentang: 1.
Siapa diri kita 2.
Apa yang kita mau dan tujuan kita 3.
Apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu Tiga hal ini menjadi peta dasar untuk pengembangan diri. Untuk mencapai
apa yang kita mau kita harus tahu siapa diri kita dan apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu. Dari sana kita bisa menyiapkan diri dengan belajar, berusaha,
dan bekerja http:www.pengembangandiri.comblogs15Pengembangan-Diri---
Dimulai-dari-mana.html .
Pengembangan diri adalah pengembangan keseluruhan potensi diri yang mencakup aspekranah Rismawaty, 2008:37-38:
a. Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita
menjadi ‘melek’ berpikir, ‘melek’ teknologi yang merupakan kemampuan substansial dalam kehidupan kita kini dan masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
b. Afektif, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir
kreatif, motivasi, disiplin, kepercayaan diri, meminimalkanmengendalikan rasa takut dan kuatir, mengelola stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri,
tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna.
c. Psikomotorik, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan,
keterampilan motorik. d.
Interaktif, yang merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi
yang amat dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi yang terletak di Jalan Dr.Mansyur No.7 Medan. Berbagai data mengenai Fakultas Psikologi peneliti
dapatkan dari buku “1 Tahun Psikologi USU”, diskusi dengan mahasiswa Psikologi USU, dan informasi dari bagian kemahasiswaan. Ada pun data-data
yang peneliti dapatkan adalah sebagai berikut :
III.1.1 Sejarah Fakultas Psikologi
Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang baru berdiri di Universitas Sumatera Utara. Sebelumnya, Psikologi merupakan sebuah program
studi berada di bawah naungan fakultas Kedokteran. Program studi Psikologi di Universitas Sumatera Utara pertama sekali
berdiri pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan No. 116DIKTIKep1999 tentang Pembentukan Program Studi Psikologi di Universitas Sumatera Utara.
Setelah dikeluarkannya surat keputusan oleh DIKTI Dinas Pendidikan Tingkat Tinggi, maka maka rector Universitas Sumatera Utara pun mengeluarkan Surat
Keputusan No. 588JO5SKKP1999 untuk membentuk Tim Persiapan Program Studi Psikologi yang berada di bawah koordinasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Pada tahun ajaran 19992000, Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara menerima mahasiswa angkatan pertama untuk Program Pendidikan Sarjana Strata-1 melalui Ujian Masuk Perguruan
Universitas Sumatera Utara
Tinggi Negeri UMPTN. Angkatan 1999 merupakan angkatan pertama di Psikologi USU dan pada tahun akademik 20032004 mulai menghasilkan lulusan
sarjana psikologi yang pertama sekali. Pada tahun 2005 program studi Psikologi mendapatkan akreditasi. Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi mengeluarkan Sertifikat Akreditasi Nomor: 07088Ak-VIII-S1-001USUCZII2005 yang menyatakan bahwa program studi
Psikologi Fakultas Kedokteran USU terakreditasi dengan Peringkat B baik. Maret 2007 merupakan langkah awal dari usaha untuk mendirikan
Fakultas Psikologi USU. Hal ini ditandai dengan diajukannya proposal pendirian Fakultas Psikologi kepada Rektor USU. Usaha ini membuahkan hasil dengan
dikeluarkannya surat keputusan rektor USU tentang pembentukan Fakultas Psikologi USU. Hingga akhirnya pada tanggal 17 November 2007, Fakultas
Psikologi resmi dibuka.
III.1.2 Visi dan Misi Fakultas Psikologi
Selayaknya sebuah instansi pada umumnya, secara khusus lembaga dalam bidang pendidikan Fakultas Psikologi juga memiliki Visi dan Misi, yaitu:
Visi
Pusat pengembangan Ilmu Psikologi di Sumatera.
Misi
Menghasilkan ilmuwan dan praktisi di bidang psikologi yang kompeten di dalam penanganan masalah-masalah psikologi dan penelitian kajian psikologi untuk
pengembangan ilmu.
Universitas Sumatera Utara
III.1.3 Fasilitas Fakultas Psikologi
Adapun fasilitas yang dimiliki adalah: a
Tahun 1999-2002 Bergabung di Fakultas Kedokteran USU lantai 3 jalan Dr. Mansyur No.5
Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan fasilitas: 1
Dua ruangan kuliah 2
Satu ruangan administrasi merangkap ruang dosen dan ruang rapat 3
Satu ruang unit pelayanan Psikologi. b
Tahun 2002-sekarang Memiliki areal kampus sendiri eks Rumah Sakit Mata Pirngadi Medan
jalan Dr. Mansyur No.7A USU Medan, dengan fasilitas: 1
Tujuh ruangan pejabat dekanat dan administrasi 2
Enam ruangan departemen 3
Empat ruangan unit pelayanan Psikologi 4
Satu ruangan redaksi jurnal 5
Satu ruangan sistem informasi 6
Satu ruangan perpustakaan 7
Enam ruangan kuliah 8
Enam ruangan praktikum 9
Satu ruangan sidang skripsi 10
Kantin 11
Mushola 12
Ruangan pengurus kemahasiswaan 13
Dapur
Universitas Sumatera Utara
14 Gudang
15 Lobbi
III.1.4 Jajaran Struktural Fakultas Psikologi
Jajaran struktural Fakultas Psikologi USU tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Tabel III.1
Jajaran struktural Fakultas Psikologi USU tahun 2009
1. Prof. dr. Chairul Yoel, Sp.AK
Dekan 2.
Prof. Dr. Irmawati, psikolog Pembantu Dekan I
3. Lili Garliah, M.Si, psikolog
Pembantu Dekan II 4.
Ferry Novliadi, M.Si Pembantu Dekan III
5. Sri Supriyantini, M.Si, psikolog
Ketua Program Studi Sarjana 6.
Gustiarti Leila, M.Psi., psikolog Ketua Departemen Psikologi
Industri dan Organisasi 7.
Siti Zahreni, M.Psi., psikolog Sekretaris Departemen Psikologi
Industri dan Organisasi 8.
Josetta MRT, M.Si., psikolog Ketua Departemen Psikologi
Klinis 9.
Juliana Irmajanti Saragih, M.Psi., psikolog
Sekretaris Departemen Psikologi Klinis
10. Desvi Yanti Mukhtar, M.Si., psikolog Ketua Departemen Psikologi
Pendidikan 11. Filia Dina Anggaraeni, M.Pd
Sekretaris Departemen Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan 12. Eka Ervika, M.Si., psikolog
Ketua Departemen Psikologi Perkembangan
13. Ade Rahmawati, M.Psi., psikolog Sekretaris Departemen Psikologi
Perkembangan 14. Rika Eliana, M.Si., psikolog
Ketua Departemen Psikologi Sosial
15. Ridhoi Meilona, M.Si Sekretaris Departemen Psikologi
Sosial 16. Lili Garliah, M.Si
Ketua Departemen Psikologi Umum dan Eksperimen
17. Etti Rahmawati, M.Si Sekretaris Departemen Psikologi
Umum dan Eksperimen 18. Prof. Dr. Irmawati, psikolog
Koordinator Program Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang
Megister P4JM 19. Fasti Rola, M.Psi., psikolog
Sekretaris Program Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang
Megister P4JM 20. Gustiarti Leila, M.Psi., psikolog
Ketua Program P4JM Kekhususan Psikologi Industri
dan Organisasi 21. Eka Ervika, M.Si., psikolog
Ketua Program P4JM Kekhususan Psikologi Klinis
Universitas Sumatera Utara
Anak 22. Rodiatul Hasanah, M.Si., psikolog
Ketua Program P4JM Kekhususan Psikologi Klinis
Dewasa 23. Sri Supriyantini, M.Si., psikolog
Ketua Program P4JM Kekhususan Psikologi Pendidikan
24. Ari Widiyanta, M.Si., psikolog Koordinator Umum pada Pusat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat P3M
25. Arliza Juairiani, M.Si., psikolog Ketua Bidang Penelitian,
Pengadaan Buku dan Alat Tes Psikologi pada P3M
26. Wiwiek Sulistyaningsih, M.Si., psikolog
Ketua Bidang Pengabdian Pada Masyarakat pada P3M
27. Dr. Namora Lumongga Lubis Kepala Perpustakaan
28. Filia Dina Anggaraeni, M.Pd Kepala Sistem Informasi
29. Raras Sutatminingsih, M.Si., psikolog Kepala Penerbitan dan Jurnal
30. Elvi Andriani, M.Si., psikolog Wakil Kepala Penerbitan dan
Jurnal 31. Etti Rahmwati, M.Si
Kepala Laboratorium 32. Drs. Iskandar Muda
Pelaksanaan Tugas Bagian Administrasi Kepegawaian
33. Aswan, SE Pelaksanaan
Tugas Bagian Administrasi Akademik
Universitas Sumatera Utara
34. Suhanto Pelaksanaan Tugas Bagian
Administrasi KeuanganPUMC 35. Titiek Herijati, S.Sos
Pelaksanaan Tugas Administrasi Keuangan P4JM
36. Arie Hariani, Amd Staf Subbagian Administrasi
Akademik 37. Rubini Sari Nasution, M.Pd
Staf Subbagian Perlengkapan 38. Devi Maya Fita Sari, SH
Staf Subbagian Administrasi Kemahasiswaan
39. Ronal, Amd Staf pada Unit Sistem Informasi
40. Adhaini Aritha, MS Staf pada Unit Perpustakaan
41. Gozali Achmad, Amd Staf Sekretaris P4JM
42. Harsono Petugas Piket Administrasi
Perkuliahan 43. Rahmat Eko Syahputra
Petugas Piket Administrasi Perkuliahan
44. Hendra Petugas KurirPengantar Surat
45. Juliana Petugas Pantry
46. Muhammad Fatoni Petugas Kebersihan Kebun
47. Syahrial Siregar Petugas Jaga MalamKeamanan
48. Endang Azhari Petugas Jaga MalamKeamanan
49. Hari Samudra Petugas Jaga MalamKeamanan
50 Mujiono Petugas Jaga MalamKeamanan
Sumber : Anggraeni, 2009: 63-64
Universitas Sumatera Utara
III.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam
penjelasan antara dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan
berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
III.3 Populasi dan Sampel Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda, tumbuh-tumbuhan, gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber
data yang lebih memiliki karakteristik tertentu dalam suatu peristiwa Nawawi, 1991:141.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi stambuk 2006-2008 yang sedang aktif kuliah, yaitu sebanyak 369 orang. Adapun
rinciannya adalah: Tabel III.2
Populasi No.
Keterangan Jumlah
1. Stambuk 2006
110 2.
Stambuk 2007 129
3. Stambuk 2008
130 Total
369
Sumber: bagian kemahasiswaan Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
b. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-
cara tertentu Nawawi 1991: 144. Berdasarkan data populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus Slovin
dengan prepesisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut: =
n
2
1 Ne N
+
n =
2
1 .
369 1
369 +
n =
01 ,
369 1
369 +
n =
69 ,
3 1
369 +
n =
69 ,
4 369
n = 79 orang
III.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel
yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1.
Sampel Stratifikasi Proporsional Proportional Stratified Sampling Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori
yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen Kriyantono, 2006:151. Populasi yang heterogen
dikelompokkan ke dalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu
Universitas Sumatera Utara
sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel stratifikasi proporsional ini, jumlah sampel yang diambil dari
setiap strata harus proporsional. Oleh karena itu, proportional sampling memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil
untuk tetap dipilih menjadi sampel. Rumus pengambilan sampelnya adalah: N =
N xn
n1
Keterangan: n1 = jumlah jiwa n = jumlah sampel
N = populasi Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang dipilih di setiap
stambuk adalah:
Tabel III.3 Penarikan Sampel
No. Stambuk
Populasi Penarikan sampel
Sampel
1. 2006
110
369 79
110x
23
2. 2007
129 369
79 129x
28
3. 2008
130
369 79
130x
28
Jumlah
79
2. Purposif Sampling
Yaitu teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono,2006:154. Kriteria
Universitas Sumatera Utara
sampel adalah responden angkatan 2006-2008 dan pernah menonton tayangan Kick Andy minimal lima kali.
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah: 1.
Penelitian lapangan Field Research, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun ke lapangan untuk melakukan survei di lokasi
penelitian. Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dan wawancara dengan smpel.
2. Penelitian kepustakaan Library Research, yaitu pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data-data melalui literatur dan bacaan yang mendukung dan relevan dengan penelitian yang
dilakukan.
III.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan 3 tahap analisis, yaitu:
a Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995:266.
Universitas Sumatera Utara
b Analisis Tabel Silang
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya,
sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995:273.
c Uji Hipotesa
Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan antara kedua
variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi Spearman’s Rho Rank-Order Correlations Kriyantono,2006:174.
1 6
1
2 2
− Σ
− =
N N
d rho
Keterangan: rho
= koefisien korelasi rank-order d
= perbedaan antara pasangan jenjang N
= jumlah individu dalan sampel
Σ
= sigma atau jumlah 1
= bilangan konstan 6
= bilangan konstan
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika
rho
, maka hipotesis ditolak Jika
rho
, maka hipotesis diterima
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, maka digunakan rumus
test
t pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut:
2
1 2
r n
t −
− =
Keterangan: t
= nilai
hitung
t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Jika
tabel hitung
t t
, maka hubungan signifikan. Jika
tabel hitung
t t
, maka hubungan tidak signifikan. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai
koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2006:168-169: 0,20
: hubungan rendah sekali; lemas sekali 0,20-0,39
: hubungan rendah tapi pasti 0,40-0,70
: hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90
: hubungan yang tinggi; kuat 0,90
: hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data di Lapangan