Ekosistem Danau TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Danau

Setiap organisme hidup dalam lingkungannya masing-masing, lingkungan biotik yaitu semua dan lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik yaitu semua organisme yang terdapat di sekelilingnya dan lingkungan abiotik yaitu faktor-faktor seperti iklim suhu, kelembaban, cahaya, garam-garam yang terlarut dan medium tempat hidupnya tanah, air, udara. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Dengan demikian komunitas dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Di dalam sistem arus energi dan materi disebut sebagai ekosistem Soemarwoto et al, 1992, hlm: 72-73. Berdasarkan pada proses terjadinya, danau dikenal dua jenis yaitu danau tektonik danau yang terjadi akibat gempa dan danau vulkanik akibat aktivitas gunung berapi. Danau tektonik umumnya sangat dalam sedangkan danau vulkanik umumnya memiliki sumber air atau gas panas Barus, 2004, hlm: 100. Menurut topografi luas Danau Toba ± 1. 100 Km 2 ± yang berbentuk oval dan ditengahnya terdapat pulau Samosir yang berbentuk kura-kura dengan luas 640 Km 2 ± . Kedalaman danau bervariasi sesuai dengan kondisi fotografinya dimana di beberapa tempat kedalamannya melebihi 500 m. permukaan air danau terletak pada ketinggian 900 m dari permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian, sumber air yang mengisi Danau Toba hanyalah air yang berasal dari curah hujan dan sungai yang mengeluarkan air danau adalau sungai Asahan, yang keluar di desa Porsea. Air hujan yang jatuh di daerah tadah hujan ini tentunya membentuk sungai-sungai kecil yang jumlahnya mencapai ± 202 buah sungai Loebis, 1999, hlm: 2-3. Ekositem air yang menutupi bagian terbesar dari permukaan bumi dibagi menjadi air tawar, air laut dan air payau. Ekosistem air di daratan dibagi menjadi 2 jenis yaitu air Universitas Sumatera Utara diam seperti misalnya kolam, danau, waduk, serta air yang mengalir seperti sungai Barus, 2004 hlm: 11. Danau memiliki air yang tenang. Air yang tenang sebenarnya juga bergerak namun dengan kecepatan atau gerakan yang sangat lambat. Kondisi ini sangat mempengaruhi makhluk hidup yang terdapat didalamnya Kathryn et al, 2000, hlm: 175. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari disebut afotik Damanik et al, 1984. Danau merupakan genangan air yang luasnya dapat mencapai ribuan kilometer persegi. Dwidjoseputro 1990, hlm: 39 menjelaskan bahwa danau dapat dibagi menjadi tiga zona yaitu: a. zona pinggiran litoral zone yaitu daerah tepi danau yang paling kaya akan penghuni. Tumbuhannya berupa tumbuhan tingkat tinggi yang akarnya menjangkau dasar danau. Faunanya berupa siput, hewan berkaki buku-buku, larva nyamuk, cacing, katak dan ular yang merupakan komunitas pelengkap ekosistem danau. b. Zona tengah limnetic zone yaitu zona luas terbuka yang ditumbuhi fitoplankton terdiri atas bangsa ikan, sedangkan predatornya dapat berupa ikan karnivora atau ular. c. Zona dasar profundal zone yaitu zona yang berada di bawah zona tengah sampai ke dasar danau. Pada zona ini tidak memiliki penghuni berupa tumbuhan, jamur dan bakteri pengurai. Ekosistem danau merupakan sumberdaya air yang paling kritis dan murah untuk kepentingan domestik maupun industri. Selain itu ekosistem danau menawarkan sistem pembuangan berbagai jenis limbah yang memadai dan yang paling murah yang sering disalahgunakan manusia dengan membuang segala limbah ke sistem alami tersebut, demikian tanap harus pengolahan terlebih dahulu Barus, 2004, hlm: 20-21.

2.2 Produktivitas Primer