2.5 Hubungan Nilai Produktivitas Primer Dengan Faktor Fisik Kimia
Di air hidup bermacam-macam organisme, mulai dari yang berukuran kecil sampai besar. Kehidupan organisme air ini sangat bergantung pada faktor fisik kimia air Suin, 2002,
hlm: 40. Oleh karena itu selain melakukan pengamatan terhadap faktor biotik seperti plankton, perlu dilakukan pengamatan faktor-faktor abiotik perairan. Dengan mempelajari
saling ketergantungan antara organisme dengan faktor abiotiknya maka akan diperoleh gambaran tentang kualitas suatu perairan tersebut Barus, 1996, hlm: 24.
Hubungan nilai produktivitas primer dengan kualitas air adalah sebagai berikut:
2.5.1 Suhu
Pengukuran suhu merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai jenis gas di air serta semua aktifitas biologis-fisiologis di dalam
ekosistem akuatik sangat dipengaruhi oleh suhu. Menurut hokum Van’t Hoffs kenaikan suhu sebesar 10
C hanya pada isaran suhu yang masih dapat ditolerir akan meningkatkan aktifitas fisiologis misalnya respirasi dari organisme sebesar 2-3 kali
lipat. Pola suhu ekosistem akuatik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan juga
dipengaruhi oleh faktor kanopi penutupan vegetasi dari pepohonan yang tumbuh di tepi Brehm Meijering 1990 dalam Barus, 2004, hlm: 44-45.
2.5.2 Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya merupakan besar untuk mengetahui sampai kedalaman berapa cahaya matahari dapat menembus lapisan suatu ekosistem suatu perairan. Nilai ini sangat
penting kaitannya dengan laju fotosintesis. Penetrasi cahaya sering kali dihalangai oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesis dimana habitat aquatik dibatasi
oleh kedalaman. Bila kekeruhan disebabkan oleh lumpur dan partikel yang mengendap sering kali sebagai factor pembatas. Sebaliknya bila kekeruhan disebabkan ole organisme
ukuran kekeruhan merupakan indikasi dari produktivitas Odum, 1994, hlm: 370.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Intensitas Cahaya
Campbell et al, 2004, hlm: 393, berpendapat bahwa dalam ekosistem air tawar, seperti pada laut terbuka, intensitas cahaya dan variasi kedalam kelihatannya merupakan
penentu penting produktivitas. Produktivitas secara umum paling besar dekat permukaan dan menurun secara tajam dengan bertambahnya kedalaman, karena cahaya secara cepat
diserap oleh air dan plankton. Fotosintesis tidak langsung sebanding dengan intensitas. Pada kolam air 15-30 m ke atas, kecepatan fotosintesis dapat lebih rendah daripada
lapisan 15-30m, karena cahaya dipermukaan laut terlalu intensif untuk kebanyakan biota yang dapat dilukai oleh sinar ultraviolet. Fotosintesis terjadi sampai kedalaman 100m,
dimana intensitas cahaya 1 dari permukaan Romimohtarto Juwana, 2001, hlm: 312.
2.5.4 Potensial Hidrogen pH