Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian

penyerapan energi radiasi dan karbon dioksida serta pelepasan oksigen. Produktivitas dibatasi oleh jumlah klorofil yang tersedia. Komunitas-komunitas dapat dibandingkan berdasarkan klorofil yang ada pada saat tertentu Michael, 1984, hlm: 366-371. Kualitas kehidupan di dalam air sangat dipengaruhi oleh kualitas perairan itu sendiri sebagai media hidup organisme air. Makin buruk kualitas suatu perairan, makin buruk pula kualitas kehidupan di dalam perairan tersebut. Ini berarti bahwa komunitas organisme yang hidup di perairan jernih berbeda dengan yang hidup di perairan yang tercemar. Pencemaran air, pada tahun-tahun terahkir ini telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh berbagi daerah di Indonesia. Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan, khususnya di bidang industri, nampaknya pencemaran air ini akan terus menjadi masalah bagi umat manusia di masa yang akan datang. Miller 1985, dalam Soegianto 2004, hlm: 1 menjelaskan bahwa suatu perairan dikatakan telah tercemar, bila ada suatu bahan atau keadaan misalnya panas yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan badan air sampai suatu tingkat tertentu, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Permasalahan yang utama yang dialami ekosistem Danau Toba terutama adalah penurunan kualitas air sebagai akibat dari berbagai limbah yang dibuang secara langsung ke badan perairan seperti halnya pada staiun I yang berada di pantai Hotel Dharma Agung terdapat pembuangan limbah domestik perhotelan, limbah pertanian dan limbah minyak yang berasal dari dari aktivitas transpotrasi air. Sedangkan pada pertambakan ikankeramba ikan masyarakat stasiun II terdapat limbah dari budidaya perikanan di dalam jaring apung yang menyebabkan pertumbuhan vegetasi tumbuhan air semakin meningkat dan bila hal ini terjadi dapat menyebabkan badan air akan tertutupi yang pada ahkirnya dapat merusak keseimbangan ekosistem aquatik. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian ”Hubungan Nilai Produktivitas Primer Fitoplankton Dengan Faktor Fisik Kimia Perairan Parapat, Danau Toba.

1.2 Permasalahan

Pemanfaatan air Danau Toba yang sangat beragam yaitu sebagai kebutuhan bagi masyarakat sekitar, sebagai tempat kegiatan penangkapan ikan dan budidaya ikan dalam keramba jaring apung, kegiatan transportasi air, pariwisata, pembuangan berbagai jenis limbah baik pertanian, domestik maupun perhotelan. Namun sejauh ini belum ada Universitas Sumatera Utara informasi mengenangi hubungan laju produktivitas primer fitoplankton dengan faktor fisik kimia perairan Parapat, Danau Toba.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton dengan faktor fisik kimia perairan Parapat, Danau Toba.

1.4 Hipotesis

a. Nilai produktivitas primer berbeda pada setiap lokasi penelitian dan kedalaman di perairan Parapat, Danau Toba. b. Terdapat hubungan nilai produktivitas primer dengan kelimpahan fitoplankton, klorofil a dan faktor fisik kimia di perairan Parapat, Danau Toba.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Memberi informasi bagi instansi atau pihak terkait mengenai hubungan nilai produktivitas primer fitoplankton dengan faktor fisik kimia Parapat, Danau Toba. b. Memberi informasi tentang keanekaragaman hayati khususnya fitoplankton serta berbagai parameter lingkungan biotik yang selanjutnya dapat digunakan sebagai data awal dalam pemantauan kualitas dan pengolahan ekosistem Danau Toba secara umum dan perairan Parapat secara khusus. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA