Hasil Perhitungan Jumlah Pelanggan Rata-rata dalam sistem L Hasil Perhitungan Waktu Rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem W

Jadi persentase waktu menganggur pelayan pada hari Rabu tanggal 05 Agustus 2009 pukul 08.30 – 10.30 adalah 15,7.

4.2 Pembahasan

Antrian pada Bank Jateng Cabang Rembang menggunakan sistem antrian tunggal dengan saluran ganda. Pola kedatangan pelanggan berdistribusi Poisson sedangkan waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial. Waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi eksponensial karena waktu pelayanan pelanggan pada Bank Jateng Cabang Rembang tidak tergantung pada jumlah pelanggan yang ada dalam sistem tetapi waktu pelayanannya tergantung pada transaksi semakin besar transaksi semakin lama waktu pelayanannya dan juga tergantung pada banyaknya transaksi semakin banyak transaksi semakin lama waktu pelayanannya. Pada teller Bank Jateng Cabang Rembang ditempatkan beberapa pelayan, yaitu antara tiga sampai empat pelayan. Menggunakan peraturan pelayanan FIFO, yaitu pertama datang akan dilayani terlebih dahulu. Jumlah pelanggan dalam sistem dan dalam antrian serta sumber kedatangan tidak terbatas. Jadi sistem antrian pada teller Bank Jateng Cabang Rembang mengikuti model antrian MMs.

4.2.1 Hasil Perhitungan Jumlah Pelanggan Rata-rata dalam sistem L

s dan dalam antrian L q Hasil perhitungan disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan P , L s , dan L q Tanggal Pukul P L s L q 03 Agustus 2009 08.30 – 10.30 0,0132 8,82 5,276 11.00 – 13.00 0,0195 7,046 3,66 04 Agustus 2009 08.30 – 10.30 0,0396 6,686 4,134 11.00 – 13.00 0,0353 7,419 4,828 05 Agustus 2009 08.30 – 10.30 0.0159 8,171 4,703 11.00 – 13.00 0,0197 7,001 3,627 Melihat tabel 4.4 di atas diperoleh peluang tidak ada pelanggan dalam sistem P yang kecil. Jadi peluang tidak ada pelanggan dalam sistem hampir tidak ada atau minimal ada satu pelanggan dalam sistem dalam selang waktu tertentu. Jumlah pelanggan dalam antrian L q tidak ada hasil yang nol atau mendekati nol, ada 4 sampai 5 pelanggan dalam antrian menunggu untuk dilayani. Jumlah pelanggan dalam sistem L s adalah 7 sampai 9 pelanggan berarti jumlah pelanggan yang sedang dilayani dihitung dengan mengurangi jumlah pelanggan dalam sistem L s dengan jumlah pelanggan dalam antrian L q diperoleh 2 sampai 4 pelanggan.

4.2.2 Hasil Perhitungan Waktu Rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem W

s dan dalam antrian W q Hasil perhitungan disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan W s dan W q Tanggal Pukul W s W q 03 Agustus 2009 08.30 – 10.30 9,047 5,411 11.00 – 13.00 7,355 3,821 04 Agustus 2009 08.30 – 10.30 7,866 4,863 11.00 – 13.00 8,648 5,627 05 Agustus 2009 08.30 – 10.30 8,601 4,951 11.00 – 13.00 7,180 3,72 Hasil perhitungan diperoleh waktu menunggu dalam antrian W q yang cukup besar, pelanggan harus menunggu sekitar 3 sampai 5 menit atau lebih. Waktu menunggu dalam sistem W s sebesar 7 sampai 9 menit atau lebih. Hal ini bisa disebabkan karena salah satu pelayan teller sewaktu-waktu tutup untuk beberapa saat.

4.2.3 Persentase semua pemberi pelayanan teller tidak sedang melayani nasabah menganggur