Proses terjadinya persepsi PERSEPSI TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3

perseptual, karena hal tersebut dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil akhir proses persepsual. Proses terjadinya persepsi digambarkan oleh Duncan dalam Indrawijaya, 2000:49 dalam kerangka sebagai berikut : Proses persepsual Sumber rangsangan Selektivitas Proses penutupan perseptual Gambar 2.2 Proses terjadinya persepsi Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa proses persepsi diawali dengan tahap penerimaan rangsang yaitu stimulus mengenai alat indera. Kemudian stimulus diteruskan ke otak untuk diberi arti sehingga individu mengerti dan memahami apa yang ia rasakan tersebut akan mempengaruhi tindakan atau perilaku individu. Menurut Mar’at 1981:22 berpendapat mengenai proses terjadinya persepsi adalah pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognitif. Proses terjadinya persepsi dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuan. Berbeda dengan sikap dimana proses terjadinya melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif, proses terjadinya persepsi hanya melibatkan aspek kognitif saja Proses terjadinya persepsi dijelaskan oleh Marat sebagai berikut. Proses terjadinya persepsi Proses terjadinya sikap Gambar 2.3 Proses terjadinya persepsi Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya persepsi dipengaruhi oleh proses belajar, cakrawala, keyakinan, dan pengetahuan. Proses terjadinya persepsi hanya melibatkan aspek kognitif saja, sedangkan proses terjadinya sikap melibatkan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Proses belajar sosialisasi Pengetahuan Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh. Persepsi Objek sikap Cakrawala Keyakinan Kognitif Afektif Konatif Kepribadian

4. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Suma’mur, 1989:1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dalam Budiono, 2003:171 menerangkan bahwa keselamatan kerja yang mempunyai ruang lingkup yang berhubungan dengan mesin, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja, serta cara mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memberikan perlindungan sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Menurut Suma’mur 1996:1, berpendapat bahwa kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi- tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum. Menurut Felton 1990:20 dalam Budiono dkk, 2003:220-221 mengemukakan tentang pengertian kesehatan kerja adalah Maksud pendapat Felton diatas adalah kesehatan kerja ialah pengembangan prinsip-prinsip dan praktek dari mesin kerja, untuk memadukan kegiatan-kegiatan pengembangan prinsip-prinsip dan praktik dari kedokteran kerja, untuk memadukan kegiatan-kegiatan yang bersifat mencegah atau membangun dari seluruh anggota tim kesehatan kerja. “Occupational Health is the extension of the principles and practice of occupational medicine, to include the conjoint preventive or constructive activities of all members of the occupational health team”. Melihat beberapa uraian diatas mengenai pengertian keselamatan dan pengertian kesehatan kerja diatas, maka dapat disimpulkan mengenai pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah suatu bentuk usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam melakukan pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut dapat mengancam dirinya yang berasal dari individu sendiri dan lingkungan kerjanya. Pada hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan suatu keilmuan multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap resiko bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau pencemaran lingkungan kerja.

5. Indikator-indikator dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Budiono dkk 2003 mengemukakan indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, meliputi : a. Faktor manusiapribadi personal factor Faktor manusia disini meliputi, antara lain kurangnya kemampuan fisik, mental dan psikologi, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan keahlian, dan stres serta motivasi yang tidak cukup.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan -Bawahan terhadap Stres Kerja

6 63 220

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

8 53 85

Hubungan Persepsi terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Produktivitas.

14 71 130

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

Hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan PT Toyotetsu Corporation

4 20 131

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

HUBUNGAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN Hubungan Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Jalur 3 Dan 4 Pt Wijaya Karya Be

1 2 18

HUBUNGAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN Hubungan Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Jalur 3 Dan 4 Pt Wijaya Karya Be

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN STRES KERJA.

0 0 47

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA KERJA (K3) PADA PT SOELISTYOWATI KUSUMA TEXTILE.

0 0 13