Uji t secara parsial
b. Pengaruh Investment Opportunity Set IOS terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil statistik uji t untuk variabel Investment Opportunity Set IOS
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari toleransi kesalahan
=0,05. Oleh karena nilai signifikansi pada variabel Investment Opportunity Set IOS lebih kecil dari 0,05 dan koefisien
regresi bernilai positif sebesar 0,151, hal ini berarti penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan “Investment
Opportunity Set berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio”. Investment opportunity set merupakan nilai kesempatan
investasi dan merupakan pilihan untuk membuat investasi dimasa yang akan datang. Investment opportunity set berkaitan dengan
peluang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan perusahaan seperti adanya kesempatan untuk melakukan
investasi dimasa yang akan datang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, sehingga dengan memaksimalkan
kemampuan perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan untuk memperoleh keuntungan perusahaan kedepannya. Dengan demikian
Investment Opportunity Set berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
c. Pengaruh Pertumbuhan terhadap Dividend Payout Ratio Hasil statistik uji t untuk variabel pertumbuhan diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,271 lebih besar dari toleransi kesalahan =0,05.
Oleh karena nilai signifikansi dari variabel pertumbuhan lebih besar
dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,001; hal ini berarti penelitian ini belum mampu membuktikan hipotesis ketiga yang
menyatakan “Pertumbuhan berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio”.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa growth tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Tidak adanya pengaruh growth terhadap
kebijakan dividen dikarenakan pertumbuhan perusahaan merupakan sinyal tentang kondisi perusahaan di masa mendatang. Pertumbuhan
perusahaan yang semakin tinggi membutuhkan dana yang besar pula dimasa mendatang dengan demikian manajer akan lebih memilih untuk
menahan laba menjadi dana internal perusahaan dibanding membagikan dalam bentuk dividen. Selain itu, fluktuasi perubahan data terlalu besar
dan terlalu jauh yaitu dengan membandingkan antara data minimal sebesar -89,25 dan nilai terbesar sebesar 164,17, sehingga data tidak
dapat menjelaskan pengaruh growth terhadap kebijakan inisiasi dividen. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Lopulusi 2013 yang berjudul Pengaruh Likuiditas, ukuran utang, pertumbuhan perusahaan dan free cash flow terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel pertumbuhan perusahaan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.