Koleksi Benih Padi Lokal Bali Uji Ketahanan terhadap Penyakit Blas

mengamati seluruh daun yang sudah membuka sempurna. Penentuan ketahanan terhadap penyakit blas ditentukan berdasarkan sistem evaluasi standar untuk penyakit blas daun yang dikembangkan IRRI 1996 dengan ketentuan : - Skala 0-2 = tahan - Skala 3 = moderat tahan - Skala 4-6 moderat rentan - Skala 7-9 = rentan Penentuan intensitas penyakit dilakukan dengan rumus : IP = 100 x V x N v x ni Σ Keterangan: IP: intensitas penyakit ni : banyak sampel dengan skala i N : banyak semua daun sampel V : skala keparahan tertinggi v : skala keparahan penyakit 0-9 Tabel.1 Skor penilaian tingkat serangan jamur P.oryzae IRRI, 1996 - Skor Skala Kerusakan Tidak ada bercak 1 Bercak sebesar ujung daun 2 Bercak lebih besar dari ujung daun 3 Bercak nekrotik, abu-abu, bundar, sedikit memanjang, ukuran 1-2 mm, tepi coklat 4 Bercak khas blas belah ketupat, luas daun terserang kurang 2 5 Bercak khas blas, luas daun terserang 2 – 10 6 Bercak khas blas, luas daun terserang 11 – 25 7 Bercak khas blas, luas daun terserang 26 – 50 8 Bercak khas blas, luas daun terserang 51 – 75 , beberapa daun mulai mati 9 Semua daun mati

3.3. Isolasi Rizobakteri

Isolasi rizobakteri dilakukan dari rizosfir tanaman padi dan serealia lainnya seperti jagung, rumput gajah, alang-alang dll. Pengambilan sampel rizosfir tanaman padi dan serealia lainnya dilakukan di beberapa daerah di Bali. Pengambilan sampel dari rizosfir tanaman padi dilakukan untuk aneka jenis padi lokal dan padi unggul yang dibudidayakan pada saat sampling dilakukan. Pada setiap lokasi pengambilan sampel diambil sebanyak 3 titik sampel untuk tanaman padi dan 3 titik sampel untuk tanaman serealia lainnya. Berat masing-masing sampel sekitar 20 gram tanah rizosfir akar dan tanah yang melekat pada akar. Sebanyak 10 gram sampel dimaserasi pada mortal kemudian diencerkan dengan 100 ml bufer posfat salin PBS. Selanjutnya dibuat seri pengenceran dengan PBS sampai pengenceran 10 -7 . Media yang digunakan untuk mengisolasi rizobakteri adalah media tryptic soy agar TSA, dengan komposisi per liter : 3,0 g ekstrak daging; 3,0 g ekstrak yeast; 15,0 g pepton dari casein; 5,0 g pepton dari daging; 10 g laktose; 1,0 g glukose; 10 g sukrose; 0,5 g NH3 + Fe 3+ citrat; 5 g NaCl; 0,5 g sodium thiosulfat; 0,024 g phenol red; 12 g agar dan air dengan total volume media 1.000 ml. Ph media diatur 7,4. Media ini ditambahkan benomyl 20 mgml atau Nystatin 50 mgliter untuk mengurangi pertumbuhan jamur Basham et al ., 1993.

3.4. Uji Kemampuan Rizobakteri untuk Memacu Pertumbuhan Bibit Padi Lokal Bali

Semua isolat rizobakteri yang diperoleh diuji kemampuannya untuk meningkatkan jumlah bulu akar dan memacu pertumbuhan bibit padi. Padi varietas Cicih Medang Putih digunakan pada pengujian ini karena mudah didapat dan pertumbuhannya relatif cepat umurnya genjah. Benih padi direndam terlebih dahulu dengan air steril selama 24 jam, kemudian ditiriskan dan ditempatkan pada cawan Petri yang diberi kertas saring Whatman No.2 yang dibasahi dengan air steril. Permukaan benih ditutup dengan kertas saring Whatman No. 2 basah dan dibiarkan selama 24 jam. Benih yang sudah mulai berkecambah selanjutnya direndam dengan suspensi rizobakteri mengandung 10 7 CFUml dan dikeringanginkan selama 1 jam di dalam Laminar Flow. Benih kemudian ditumbuhkan di dalam tabung reaksi yang berisi air steril dan KNO 3 sebanyak