Ketahanan terhadap Penyakit Blas Isolat Rizobakteri yang Diperoleh

Tabel 4.1. Persentase bibit padi lokal Bali yang terinfeksi penyakit Blas setelah diinokulasi dengan spora jamur Pyricularia oryzae No. Varietas padi lokal Jumlah bibit yang diinokulasi Jumlah bibit yang terinfeksi mati Persentase bibit yang terinfeksi dan mati Rata-rata intensitas penyakit 1 Padi Merah 40 31 78 85,74 2 Ketan Medang Selem 40 10 25 47,26 3 Cicih Medang Putih 40 3 8 9,75 4 Cicih Medang Selem 40 5 13 21,37 5 Ketan Hitam Injin 40 10 25 42,56

4.3 Isolat Rizobakteri yang Diperoleh

Sebanyak 95 isolat rizobakteri berhasil diperoleh pada kegiatan penelitian ini. Isolat ini diisolasi dari rozosfer beberapa jenis tanaman di Bali. Daftar nama isolat yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Daftar nama isolat rizobakteri yang diisolasi dari rizosfer beberapa jenis tanaman di Bali No. Kode isolat Asal rizosfer tanaman 1 O3.9 Padi organik 2 O3.8 Padi organik 3 KtEB1 Kacang tanah 4 O3.3 Padi organik 5 KtE7 Kacang tanah 6 KtEB9 Kacang tanah 7 KtEB5 Kacang tanah 8 O3.4 Padi organik 9 O5.9 Padi organik 10 KtE9 Kacang tanah 11 KtEB4 Kacang tanah 12 O3.12 Padi organik 13 O3.1 Padi organik 14 KtE4 Kacang tanah 15 OR1 Orok-orok 16 Kt Kacang tanah 17 O3.6 Padi organik 18 KtE5 Kacang tanah 19 KtE8 Kacang tanah 20 OR.2 Orok-orok 21 KtEB2 Kacang tanah 22 O3.5 Padi organik 23 KtE2 Kacang tanah 24 KtEB3 Kacang tanah 25 KtEB8 Kacang tanah 26 KtE10 Kacang tanah 27 KtE6 Kacang tanah 28 O3.7 Padi organik 29 O5.5 Padi organik 30 OR.4 Orok-orok 31 KtEB6 Kacang tanah 32 KtE3 Kacang tanah 33 KtE1 Kacang tanah 34 O3.3 Padi organik 35 KtEB7 Kacang tanah 36 O3.10 Padi organik 37 Al7Kla Alang-alang 38 KdDDA2 Kedelai 39 PA19 Kedelai 40 KT6A3 Kacang tanah 41 KT6A1 Kacang tanah 43 KTBLT2 Kacang tanah 43 Bm5Sa Bambu 44 PaK1 Kedelai 45 GSA6 Sawi 46 KcBS Kacang tanah 47 Sr6GT Sereh 48 KTTA4 Kacang tanah 49 KTN2 Kacang tanah 50 KdJd3 Kedelai 51 GTA24 Tomat 52 KcT2GRA10 Kacang tanah 53 Paj Kedelai 54 TriDTi2 Turi 55 KdTbA1 Kedelai 56 BS2a Kedelai 57 Mimo Putri malu 58 Al2TT Alang-alang 59 Sr2Ta Sereh 60 OR5 Orok-orok 61 EdBx Edamame 62 C2.7 Padi konvensional 63 EdX2 Edamame 64 DKP2 Kacang panjang 65 C2.4 Padi konvensional 66 O1.4 Padi organik 67 O2.6 Padi organik 68 EdBX4 Edamame 69 C4.3 Padi konvensional 70 C2.6 Padi konvensional 71 C3.8 Padi konvensional 72 C2.5 Padi konvensional 73 C3.2 Padi konvensional 74 O1.4 Padi organik 75 O1.3 Padi organik 76 O1.1 Padi organik 77 O4.2 Padi organik 78 EdB3 Edamame 79 DKP4 Kacang panjang 80 DKP5 Kacang panjang 81 EdX1 Edamame 82 C3.9 Padi konvensional 83 C4.13 Padi konvensional 84 C4.8 Padi konvensional 85 C4.1 Padi konvensional 86 C1.4 Padi konvensional 87 C2.5 Padi konvensional 88 O2.5 Padi organik 89 O2.2 Padi organik 90 C1.7 Padi konvensional 91 C3.4 Padi konvensional 92 C4.12 Padi konvensional 93 C1.1 Padi konvensional 94 EdBx3 Edamame 95 Gl4 Gulma

4.4 Rizobakteri Sebagai PGPR

Semua isolat rizobakteri 95 isolat diuji kemampuannya untuk memacu pertumbuhan akar tanaman padi varietas Padi Merah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sebanyak 9 isolat menunjukkan kemampuan dalam memacu pertumbuhan bulu akar tanaman Padi Merah. Isolat ini berfungsi sebagai plant growth promoting rizobacteria PGPR. Daftar isolat rizobakteri yang bersifat sebagai PGPR disajikan pada Table 4.3. Tabel 4.3. Daftar nama isolat rizobakteri yang dapat memacu pertumbuhan akar tanaman Padi Merah No. Nama isolat Kemapuan memacu pertumbuhan akar 1 O3.8 + 2 O3.9 + 3 OR.3 + 4 Al7Kla + 5 Al2TT + 6 KtE7 + 7 KdDDA2 + 8 Bm5Sa + 9 Sr2Ta +

4.5 PGPR yang dapat Menginduksi Ketahanan

Semua 95 isolat rizobakteri diuji kemampuannya untuk memacu pertumbuhan dan menginduksi ketahanan terhadap penyakit blas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya 4 empat isolat yaitu Al7Kla, OR3, O3.8 dan KdDDA2 yang mampu memacu pertumbuhan sekaligus menginduksi ketahanan tanaman padi varietas Padi Merah terhadap penyakit blas. Sebanyak 91 isolat tidak mampu menginduksi ketahanan terhadap penyakit blas. Keempat isolat ini selanjutnya akan diidentifikasi untuk menentukan spesies.

4.6. Hasil Amplifikasi DNA

Amplifikasi DNA menggunakan 2 x Go Taq Green PCR Master Pomega, pasangan primer 16S 63F 5’- CAG GCC TAA CAC ATG CAA GTC-3 dan 1387R 5-GGG CGG WGT GTA CAA GGC-3 dalam mesin PCR SENSOQUEST Labcycler pada kondisi 94  C selama 5 menit, dilanjutkan