Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

promoting rhizobacteria PGPR terbukti bisa meningkatkan jumlah bulu akar tanaman, meningkatkan hasil dan menginduksi ketahanan terhadap penyakit tertentu Wei, 1991; Press et al ., 1997; Palukaitis et al ., 1992; Sherata et al ., 2008; Khalimi, 2009; Suprapta et al ., 2014b. Berdasarkan fakta di atas, maka perlu dilakukan upaya intensif untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi lokal Bali agar jenis padi ini menguntungkan untuk dibudidayakan dan mencegah kepunahannya.

1.2. Tujuan Khusus

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk : 1 Mengkoleksi padi lokal Bali yang masih dibudidayakan di berbagai daerah di Bali. 2 Melakukan karakterisiasi morfologi padi varietas lokal Bali yang masih dibudidayakan sampai saat ini. 3 Menguji ketahanan padi lokal Bali terhadap penyakit blas 4 Mendapatkan agen hayati berupa plant growth promoting rhizobacteria PGPR yang dapat meningkatkan jumlah bulu akar, meningkatkan hasil dan menginduksi ketahanan padi lokal Bali terhadap penyakit blas. 5 Menghasilkan formula PGPR yang berfungsi meningkatkan jumlah bulu akar, meningkatkan hasil dan menginduksi ketahanan padi lokal Bali terhadap penyakit blas. 6 Menghasilkan publikasi ilmiah pada jurnal internasional. 7 Menghasilkan hak paten formula PGPR yang sudah teruji pada skala lapangan untuk meningkatkan produktivitas padi lokal Bali.

1.3. Urgensi Keutamaan Penelitian

Padi lokal, atau varietas padi lokal atau sering disebut landrace , adalah jenis tanaman padi yang telah ditanam di suatu daerah dan lingkungan tertentu selama bertahun-tahun sehingga telah beradaptasi dengan lingkungan setempat seperti tingkat kesuburan tanah, iklim, cara budidaya serta hama dan penyakit setempat. Jenis padi lokal dapat digunakan sebagai sumber gen untuk sifat-sifat tertentu yang diinginkan dalam upaya pemuliaan tanaman padi. Tanaman padi lokal Bali merupakan bagian dari sumber plasma nuftah sumber daya genetik padi nasional yang sangat diperlukan untuk menghasilkan varietas padi unggul baru. Pada tahun 1970 telah dapat dikoleksi sebanyak 11.690 varietas padi lokal nusantara Khush, 1996. Sebagian dari jenis padi lokal ini telah mengalami kepunahan akibat introduksi besar-besaran varietas padi unggul dan hibrida yang berumur pendek dan dengan daya hasil yang tinggi. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan November sampai Desember 2014 di Kabupaten Tabanan, Gianyar, Buleleng dan Karangasem ditemukan sebanyak 5 lima jenis padi lokal Bali yaitu Cicih Medang Selem, Cicih Medang Putih, Beras Merah, Ketan Hitam Injin, dan Ketan. Beberapa varietas yang sebelumnya pernah dibudidayakan dan cukup popular di kalangan petani Bali seperti varietas Ijo Gading dan Cicih Gundil belum diperoleh. Diketahui bahwa berbagai sifat yang dimiliki oleh varietas padi unggul dan padi hibrida sesungguhnya berasal dari sifat-sifat yang dimiliki oleh padi lokal. Oleh karena itu, bila padi lokal mengalami kepunahan maka akan terjadi kepunahan kekayaan sumber daya genetik bagi pengembangan varietas padi unggul. Perlu ada upaya secara terus menerus untuk mengidentifikasi masalah serta dirumuskan pemecahan masalah untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan padi lokal Bali secara berkelanjutan. Ada dua masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui penelitian ini yaitu masalah sifat padi lokal Bali yang kurang responsif terhadap pemupukan karena terbatasnya jumlah bulu akar, dan masalah kepekaan terhadap penyakit blas. Beberapa peneliti sebelumnya telah berhasil menemukan rizobakteri yang yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah bulu akar, meningkatkan hasil dan menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit tertentu Wei, 1991; Press et al ., 1997; Palukaitis et al ., 1992; Sherata et al ., 2008; Khalimi, 2009; Suprapta et al ., 2014b. Penggunaan PGPR memiliki beberapa keunggulan, diantarannya: pertama, dapat menghasilkan ketahanan tanaman terinduksi induced-resistance . Ketahanan penyakit terinduksi adalah proses aktivasi ketahanan tanaman secara