Pengaturan Penerbangan Sipil Menurut International civil aviation

jurisdiksi Negara pun memiliki hak, bahkan berkewajiban untuk menghukumnya. 47 e. Prinsip jurisdiksi yang berkenaan dengan pengguanan pesawat udara. Masalah jurisdiksi Negara terhadap tindak pidana atau kejahatan yang dilakukan berkenaan dengan pesawat udara telah menarik perhatian hukum internasional untuk mengaturnya.

E. Pengaturan Penerbangan Sipil Menurut International civil aviation

organization ICAO 1. International civil aviation organization ICAO Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai ICAO digariskan dari konvensi Chicago, yaitu: 48 a. Menjamin pertumbuhan yang teratur dan aman bagi penerbangan sipil internasional. b. Mendorong agar perekayasaan pembuatan pesawat udara serta pengoperasiannya dimaksudkan untuk tujuan damai. c. Mendorong dan membangun dan mengembangkan jalur-jalur penerbangan, Bandar udara dan navigasi udara untuk penerbangan sipil internasional d. Memenuhi kebutuhan rakyat dunia dalam pelayanan angkutan udara dapat diandalkan keamanan, keefisiennya dan keekonomisannya. 47 Shaw, Op.Cit., hal 304 48 Ibid., hal 15 Universitas Sumatera Utara e. Mencegah pemborosan ekonomis yang disebabkan oleh persaingan yang tidak sehat. f. Menjamin dihormatinya secara penuh hak dari negara anggota, dan bahwa setiap negara anggota diberi kesempatan yang wajar untuk mengoperasikan perusahaan penerbangan internasional g. Mencegah adanya diskriminasi diantara negara-negara anggota h. Mendorong dibangunnya fasilitas bantuan navigasi udara secara internasional bagi keselamatan penerbangan i. Secara umum mendorong pembangunan dan pengembangan semua aspek dari penerbangan sipil internasional ICAO mempunyai fungsi, yaitu: 49 a. Menjamin pertumbuhan yang teratur dan aman bagi penerbangan sipil intenasional. b. Mendorong agar perekayasan pembuatan pesawat udara serta pengoperasiannya dimaksudkan untuk tujuan damai. c. Mendorong dan membangun serta pengembangan jalur-jalur penerbangan, Bandar udara dan navigasi udara untuk penerbangan sipil internasional. d. Memenuhi kebutuhan rakyat dunia dalam pelayanan angkutan udara dapat diandalkan keamanan, keefisiennya dan keekonomisannya e. Mencegah pemborosan ekonomis yang disebabkan oleh persaingan yang tidak sehat. 49 Ibid., hal 16 Universitas Sumatera Utara f. Menjamin dihormatinya secara penuh hak dari negara anggota, dan bahwa setiap negara anggota diberi kesempatan yang wajar untuk mengoperasikan perusahaan penerbangan internasional. g. Mencegah adanya diskriminasi diantara negara-negara anggota. h. Mendorong dibangunnya fasilitas bantuan navigasi udara secara internasikonal bagi kesemalatan penerbangan i. Secara umum mendorong pembangunan dan pengembangan semua aspek dari penerbangan sipil internasional. ICAO mempunyai fungsi, yaitu: 50 a. Legislatif, menetapkan standar teknis penerbangan sipil internasional b. Yudikatif, menetapkan keputusan dalam perselisihan antara Negara anggota, menyangkut penafsiran dan aplikasi dari konvensi yang berlaku. c. Administrasi, mengangkut sekretaris jendral ICAO dan para anggota dari berbagai komite dan komisi. ICAO dalam tugasnya lebih menjurus pada aspek teknis penerbangan sipil, IATA lebih mendominasikan bidang ekonomisnya. Pada dunia penerbangan, terdapat tiga hal yang saling berkaitan, yaitu keamanan, keselamatan dan kecelakaan atau bencana penerbangan. Menurunnya tingkat keamanan dan keselamatan ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana penerbangan, sehingga keamanan dan keselamatan penerbangan saling terkait dan sulit untuk dipisahkan, untuk itu penggunaan rumusan mengenai keselamatan 50 Ibid., hal 16 Universitas Sumatera Utara penerbangan relatif sering diikuti dengan “keamanan” juga. 51 Sementara itu menurut E. Suherman, ada berbagai faktor yang akhirnya berkombinasi menentukan ada atau tidaknya keselamatan penerbangan, yaitu pesawat udara, personel, prasarana penerbangan, operasi penerbangan dan badan-badan pengatur. 52 2. International air transport association IATA Oleh karena tiga hal tersebut, maka dibentuklah badan-badan internasional yang mengatur mengenai keselamatan, keamanan dan kecelakaan dan membuat suatu standar yang harus dilakukan oleh maskapai penerbangan yang membuat suatu standar yang harus dilakukan oleh maskapai penerbangan sipil. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1945 untuk menangani masalah akibat cepatnya perkembangan penerbangan sipil setelah perang dunia II. Tujuan berdirinya asosiasi ini tercantum dalam peraturan disebut article of associtioan 53 a. Mempromosikan tentang keselamatan penerbangan dan penumpangnya; ketepatan waktu pelayanan atau perjakanan penerbangan. b. Menyediakan sarana untuk bekerjasama dengan perusahaan- perusahaan penerbangan c. Bekerjasama dengan ICAO dan organisasi internasional lainnya 51 Artikel, Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Penerbangn dalam http:frelists.org diakses tanggal 21 Desember 2013 52 E. Suherman, Wilayah Udara dan Wilayah Dirgantara, Bandung: Alumni, 1994, hal 169 53 Hartono, MSTR, Diktat Keselamatan Penerbangan, Yogyakarta: STT Adisutjipto. 1999 Universitas Sumatera Utara Fungsi IATA dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 54 a Fungsi untuk perusahaan penerbangan i. Menyediakan cara untuk memecahkan masalah airline yang dihadapi perusahaan penerbangan karena perbedaan bahasa, adat istiadat, mata uang. ii. IATA menyusun rute penerbangan dan mengatur jadwal iii. IATA mengumpulkan pengalaman dan informasi perusahaan yang sudah maju dan membagikan kepada perusahaan b Fungsi untuk pemerintah dan Negara IATA menyiapkan cara untuk menyesuaikan harga dan tarif internasional, memberikan pengalaman praktis dari perusahaan penerbanganairline, memberikan keyakinan bahwa keselamatan dan kenyamanan merupakan pelayanan yang diutamakan. c Fungsi untuk masyarakat Memberikan kepastian adanya standar operasional yang tinggi dimana pun, memberikan kepastian adanya praktek bisnis yang wajar dari penerbangan yang ditetapkan merupakan adalah tarif yang terjangkau masyarakat.

F. Pengaturan Tentang Kedaulatan Negara Menurut Konvensi Chicago 1944