32 f.
Penilaian setelah latihan Guru BK menanyakan kepada siswa tentang sesi latihan relaksasi,
mendiskusikan masalah-masalah
jika selama
latihan siswa
mengalaminya. g.
Pekerjaan rumah dan tindak lanjut Guru BK menugaskan pekerjaan rumah yaitu agar siswa secara mandiri
mempraktikan relaksasi yang telah dilakukan dirumah. Di samping itu guru BK juga mengatur sesi tindak lanjut.
D. Kerangka Fikir
Proses belajar merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Agar proses belajar mencapai hasil yang sesuai dengan
tujuan pendidikan maka disusunlah kurikulum pendidikan yang memuat berbagai tuntutan yang harus dicapai siswa. Tuntutan yang sering muncul
adalah keaktifan siswa pada banyak kegiatan baik disekolah maupun luar sekolah, serta tuntutan untuk mencapai nilai kognitif yang tinggi sehingga tak
jarang orang tua memberi jam tambahan belajar les di luar kegiatan belajar disekolah. Pada beberapa siswa hal tersebut dapat menyebabkan siswa
mengalami kelelahan baik secara emosional, fisik, kognitif, dan kehilangan motivasi atau disebut juga dengan kejenuhan belajar.
Kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi kelelahan emosi, kelelahan fisik, dan kelelahan kognitif serta hilangnyanya motivasi yang
mengakibatkan tidak mampunya individu memproses informasi dan menurunya prestasi diri dalam proses belajar. Kejenuhan belajar disebabkan
33 oleh banyak hal seperti terlalu banyaknya tugas sekolah, kurang adanya
partisipasi dari siswa dalam proses belajar sehingga proses belajar monoton, kurang adanya penghargaan atas prestasi yang diraih siswa, adanya ketidak
harmonisan pada hubungan interpersonal dan sosial antar siswa dengan siswa maupun dengan guru, serta kesenjangan nilai norma aturan di sekolah
dengan lingkungan rumah. Relaksasi otot mampu mengatasi berbagai gangguan seperti sakit
kepala, penyakit gastrointestinal, tekanan darah tinggi, ketegangan otot, dan keletihan yang terus menerus bahkan siswa terjerumus dalam obat-obatan dan
minuman terlarang serta depresi akan muncul apabila kejenuhan belajar siswa tidak segera ditangan. Penelitian IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum WMP Ni.
Kt. Suarni pada tahun 2014 menunjukan hasil bahwa konseling behavioral teknik relaksasi dan brain gym efektif untuk menurunkan kejenuhan belajar
pada siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian serupa mengenai penanganan kejenuhan belajar dilakukan oleh Zuni Eka K.
Elisabeth Christiana Cristiana, 2014 menunjukan hasil kejenuhan belajar pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas dapat diturunkan dengan
menerapkan kombinasi antara teknik relaksasi dan self-intruction. Berdasarkan penelitian sebelumnya teknik relaksasi dikombinasikan
dengan teknik lain dapat dijadikan alternatif solusi dalam menangani kejenuhan belajar siswa. Akan tetapi teknik relaksasi sendiri belum terbukti
keefektifanya, dan berdasarkan wawancara singkat dengan guru BK SMA N 6 Yogyakarta siswa kelas XI di SMA N 6 Yogyakarta mengalami kejenuhan
34 belajar sehingga penelitian ini ingin mengetahui apakah teknik relaksasi
efektif untuk menurunkan kejenuhan belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis relaksasi otot, relaksasi otot dipandang lebih relevan
dalam menangani kejenuhan belajar dilihat dari dampak yang ditimbulkan dari kejenuhan belajar dan manfaat serta prinsip kerja dari relaksasi otot.
Setelah siswa mempraktikan relaksasi otot diharapkan gejala-gejala dan kejenuhan belajar yang dialami siswa akan berkurang dan dapat diatasi.
E. Hipotesis