Pengertian Kejenuhan Burnout Belajar

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kejenuhan Burnout Belajar

1. Pengertian Kejenuhan Burnout Belajar

Maslach Jackson 1981 mendefinisikan “ Burnout is a syndrome of emotional exhaustion and cynism that occurs frequently among individuals who do ‘people work’ of some kind” , kejenuhan merupakan sebuah sindrom kelelahan emosi dan sinisme yang kerap terjadi pada individu yang bekerja pada bidang sosial. Demerouti dkk 2002: 428 mendefinisikan fenomena burnout yakni : “...burnout as a syndrome of work-related negative experiences, including feelings of exhaustion and disengagement from work. Exhaustion is defined as a consequence of prolonged and intense physical, affective and cognitive strain, as the result of prolonged exposure to specific working conditions or stressors” Burnout adalah sindrom dari pengalaman negatif dalam bekerja, termasuk rasa kelelahan dan terlepas dari pekerjaan. Kelelahan didefinisikan sebagai konsekuensi dari aktivitas fisik, emosi, dan ketegangan kognitif yang berkepanjangan, sebagai hasil dari suatu kondisi pekerjaan tertentu atau stressor yang berkepanjangan. Menurut Muhibbin Syah 2008: 180-181, secara harfiah jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Siswa yang sedang mengalami kejenuhan sistem akalnya tidak bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam 11 memproses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan- akan “jalan ditempat”. Sedangkan menurut IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum WMP. Ni. Kt. Suarni 2014, burnout adalah reaksi negatif dari individu terhadap tugas- tugas belajar baik sikap, emosional, dan keadaan fisik yang ditunjukan melalui aspek kelelahan baik secara emosional maupun fisik, sinisme dan ketidakefektifan atau menurunya prestasi diri. Selain itu, Suwarjo Diana Septi Purnama 2014: 12 mengartikan burnout sebagai suatu keadaan keletihan exhaustion fisik emosional dan mental, keletihan tersebut dicirikan dengan perasaan tidak berdaya dan putus harapan, keringnya perasaan, konsep diri yang negatif dan sikap negatif. Keadaan seperti yang dicirikan disebut physical depletion. Jika dikaitkan dengan belajar, menurut IPt. Edi Sutarjo, Dewi Arum WMP. Ni. Kt. Suarni 2014, kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar tetapi tidak mendatangkan hasil. Thursan Hakim 2000 Zuni Eka K. Elisabeth Christiana C, 2014: 2, mendefinisikan kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, tidak bersemangat melakukan aktifitas belajar atau menurunya motivasi. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi kelelahan emosi, kelelahan fisik, dan kelelahan kognitif serta hilangnyanya motivasi yang mengakibatkan 12 tidak mampunya individu memproses informasi dan menurunya prestasi diri dalam proses belajar.

2. Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar