48 skala kejenuhan belajar melalui pernyataan-pernyataan dengan alternatif atau
respon subjek berupa jawaban “ Ya” atau “ Tidak”. Untuk memperoleh informasi tambahan yang mendukung penelitian ini digunakan pula teknik
pengumpulan data yaitu self report.
H. Instrumen Penelitian
1. Skala Kejenuhan Belajar
Penelitian ini menggunakan skala kejenuhan belajar dengan model skala Guttman. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala pilihan jawaban berupa “YA” atau “TIDAK”. Skala kejenuhan belajar yang digunakan dalam penelitian ini dapat menghasilkan data mengenai
tingkat kejenuhan belajar siswa. Skala kejenuhan belajar tersebut disusun berdasarkan aspek-aspek yang memengaruhi kejenuhan belajar.
Dasar penyusunan skala kejenuhan belajar ini adalah variabel penelitian, dari variabel penelitian tersebut kemudian diberi definisi
operasional, selanjutnya ditentukan sub variabel yang akan diukur melalui indikator-indikator, dari indikator tersebut dibuat butir-butir pertanyaan
maupun pernyataan. Untuk mempermudah membuat dan mengkaji skala kejenuhan, maka dibuatlah pedoman skala kejenuhan belajar.
Adapun langkah-langkah penyusunan skala kejenuhan belajar adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi variabel penelitian dan membuat definisi operasional.
Variabel dalam penelitian ini adalah relaksasi otot dan kejenuhan belajar. Tetapi dalam penelitian ini hanya kejenuhan belajar yang dapat
49 diukur menggunakan skala . Variabel lainnya yakni, relaksasi
merupakan variabel bebas. Setelah mendapatkan variabelnya maka dibuat definisi operasional. Definisi operasional dari kejenuhan belajar
yaitu, ketidakmampuan individu memproses informasi dan menurunya prestasi diri dalam proses belajar yang ditandai dengan terjadinya
kelelahan emosi, kelelahan fisik, dan kelelahan kognitif serta hilangnya motivasi. Dari definisi operasional di atas, ditemukan sub variabel yang
dari kejenuhan belajar siswa, dengan aspek-aspeknya meliputi kelelahan emosi, kelelahan fisik, kelelahan kognitif dan hilangnyanya
motivasi. b.
Setiap sub variabel dideretkan menjadi indikator Dari sub variabel kejenuhan belajar kemudian ditemukan aspek-aspek
kejenuhan belajar maka indikatornya adalah sebagai berikut: 1 Kelelahan emosi
Merasa gagal dalam belajar, merasa bersalah dan menyalahkan, merasa dikejar-kejar waktu, mudah marah dan benci, mudah
cemas, mudah kehilangan kendali diri dalam belajar, dan mengalami ketakutan berlebih.
2 Kelelahan fisik Merasa lelah dan letih setiap hari, mudah sakit, sulit tidur,
mengalami gangguan makan, menggunakan obat-obatan dan jantung sering berdebar-debar dengan keras.
50 3 Kelelahan kognitif
Enggan membantu dalam kegiatan belajar, kehilangan makna dan harapan dalam belajar, kehilangan gairah dan kekuatan untuk
balajar, merasa terjebak dalam belajar, kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa dalam belajar, terbebani dengan banyak tugas
belajar, dan merasa rendah diri. 4 Kehilangan motivasi
Kehilangan idealisme dalam belajar, kehilangan semangat belajar, mudah menyerah, mangalami ketidakpuasan dalam belajar serta
kehilangan minat belajar. c.
Merumuskan setiap indikator menjadi butir-butir pernyataan Setelah menemukan deskriptor, maka langkah selanjutnya adalah
membuat pernyataan-pernyataan yang mewakili deskriptor dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa dalam
menjawab pernyataan yang akan mengungkap kejenuhan belajar. Subyek diminta untuk merespon pernyataan-pernyataan yang telah
dibuat dengan memilih dan memberi tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia disalah satu dari dua alternatif jawaban yang sudah
disediakan. d.
Melengkapi instrumen dengan instruksi, dan kata pengantar Tahap akhir dalam membuat instrumen adalah melengkapi pedoman
instrumen dengan cara: melengkapi data diri atau identitas subjek, bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami, pernyataan tidak
51 terlalu panjang, dan dilengkapi dengan contoh sehingga subyek paham
dalam mengerjakan instrumen penelitian ini. Adapun pedomankisi-kisi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.
2. Self report