20 e.
Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan Penghapusan adalah kegiatan memindahkan barang-barang milik lembaga
dari daftar inventaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Tujuan penghapusan barang, yaitu mencegah atau membatasi
kerugian terhadap barang yang memerlukan dana besar dalam pemeliharaan dan meringankan beban inventaris.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses pendayagunaan sarana dan prasarana
pendidikan yang di dalamnya meliputi kegiatan seperti perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan, inventaris penghapusan dan penataan. Oleh sebab itu,
manajemen sarana dan prasarana sangatlah penting untuk membantu jalanya proses belajar mengajar. Dengan adanya pengelolaan sarana dan prasaran yang
benar diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam proses pendidikan.
1. Taman Kanak-Kanak
a. Pengertian TK
TK merupakan salah satu pendidikan formal yang diprogramkan untuk mempersiapkan anak sebelum memasuki jenjang sekolah dasar. Menurut Yuliani
Nurani Sujiono 2012: 22 “TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi
anak usia dini pada jalur pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun
”. Menurut Kurikulum 2004 “TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
21 formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai
enam tahun ”.
Menurut Dwi Yulianti 2010: 02 “TK adalah pendidikan untuk anak usia
prasekolah, kegiatan pembelajarannya mencakup kegiatan pendidikan, penanaman nilai, sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari
”. Menurut Samsudin 2008: 07 TK adalah lembaga pendidikan prasekolah sebelum memasuki lembaga
pendidikan Sekolah Dasar SD yang melibatkan anak didiknya berkisar pada usia 4 sd 6 tahun, dengan lama pendidikan berkisar antara 1 sd 2 tahun
”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa TK
merupakan lembaga pendidikan yang diperisapkan untuk anak sebelum memasuki sekolah dasar dengan usia anak empat sampai enam tahun dan lama pendidikan
antara satu sampai dua tahun.
b. Sarana dan Prasarana TK
Dalam penyelenggaraan TK tentu saja perlu memperhatikan pengadaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang ada di TK harus sesui dengan
tingkat kebutuhan anak. Bentuk-bentuk sarana dan prasarana pendidikan di TK dapat dikategorika menjadi enam kategori, diantaranya adalah:
1 Sarana
a Perabot Kelas
Menurut Tadkiroatun Musfiroh 2005 perabot kelas meliput meja dan kursi
anak, papan tulis, loker anak tempat minum, dan meja guru yang semuanya itu dirancang aman, terjangkau anak, tidak tajam, dan bebas dari bahan berbahaya.
22 Tidak hanya itu, keberadaan perabot sebaiknya dapat mencukupi kebutuhan
pembelajaran di dalam kelas. Disamping memperhatikan jumlah keberadaanya, pengadaan perabot kelas
harus memperhatikan peletakannya supaya mudah dijangkau oleh anak. Misalnya rak tempat sepatu yang dibuat lebih pendek supaya mudah dijangkau oleh anak.
Contoh lainnya adalah meja dan kursi yang terbuat dari kayu yang kuat tetapi ringan serta dicat dengan warna-warna yang cerah dengan perpaduan warna yang
serasi dan aman bagia anak sehingga anak dapat dengan mudah memindahkan kursinya.
Perabot kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meja dan kursi anak, meja dan kursi guru, papan tulis dan kelengkapannya almari, almari obat,
rak sepatu, papan absen anak, kapret, kipas angin, loker tas, tempat sampah pilah, tempat cuci tangan.
b Alat Peraga
Menurut Anggani Sudono 1995: 13 alat peraga merupakan semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memperagakan materi yang
akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Alat peraga dapat dimasukan sebagai bahan pembelajaran apabila alat peraga tersebut merupakan desain materi
pelajaran yang dipergunakan sebagai bahan pembelajaran. Misalnya, dalam pelajaran keagamaan, guru menunjukan gambar orang sedang beribadah. Jadi alat
peraga yang digunakan guru memang berbentuk desain materi yang sedang disajikan pada saat pelajaran. Alat peraga yang dimaksud dalam penelitian ini
23 adalah
miniatur tempat ibadah dan miniatur hewan, boneka tangan, gambar urutan wudhu dan tata cara shalat.
c Media Pembelajarana
Media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur pokok yaitu unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan unsur yang dibawahnya
messagesoftware. Unsur pesan adalah informasi atau bahan ajar dalam tematopik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari. Sedangkan unsur
perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Dengan demikian, sesuatu baru dapat dikatakan
sebagai media pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut Badru Zaman dkk, 2008: 4. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya dapat
menyalurkan pesan antara guru dan anak supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan penggunaan media itu sendiri memberikan motivasi kepada anak
serta mampu memberikan rangsangan belajar yang baru. Media yang baik juga dapat memancing anak supaya mau memberi tanggapan, umpan balik dan juga
dorongan siswa untuk melakukan pratik dengan benar. Media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran banyak ragaman dan
jenisnya, oleh kerena itu dalam perkembangnnya timbul usaha-usaha untuk mengelompokkan dan mengklasifikaskan media-media menurut kesamaan
kareteristiknya. Menurut Badru Zaman dkk 2008: 17, media pembelajaran dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu media visual, media audio, media audio
visual. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat masing-masing jenis dan karakteristik media pembelajaran adalah sebagai berikut:
24 i
Media Visual adalah media yang dapat dilihat. Jenis media visual ini sering digunakan oleh guru TK dan lembaga anak usia dini untuk menyampaikan
materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang diproyeksikan projected visual dan media yang tidak diproyeksikan non-projected visual.
Media yang diproyeksikan menggunakan alat proyeksi proyektor dimana gambar atau tulisan akan nampak pada layar, sedangkan media yang tidak
diproyeksikan meliputi media gambar diammati, media grafis, media model dan media realita Badru Zaman dkk, 2008: 18.
ii Media Audio
Menurut Badru Zaman 2008: 20 media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media
audio untuk anak usia dini untuk melatih keterampilan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini
mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
iii Media Audio Visual
Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Menggunakan media audio penyajian isi tema
kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Media audio visual dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak selalu
berperan sebagai penyampai materi, karena penyajian materi bisa diganti oleh
25 media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan
kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh media audio visual yaitu program televisivideo pendidikaninstruksional, program slide suara, dan
sebagainya Badru Zaman dkk, 2008: 21
.
Menurut Slamet Suyanto 2005: 38 pada dasarnya media pembelajaran adalah sarana untuk memudahkan anak memahami sesuatu atau materi belajar
yang disampaikan guru agar lebih mudah untuk dipahami. Pembelajaran di TK memiliki orientasi informal bukan akademik, sehingga media pembelajaran
diarahkan pada alat-alat perantara dalam proses belajar anak untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi tujuan pendidikan. Media yang dimaksud adalah televisi,
tape recorder, komputer, VCDDVD player, dan lain sebagainya. Menurut Luluk Asmawati 2014: 40 Media pembelajaran adalah media grafis, tiga dimensi,
media proyeksi dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
.
Manfaat media pembelajaran adalah materi pelajaran akan lebih jelas maknanya dan
mudah dipahami oleh anak dan menguasai tujuan pembelajaran dengan baik, metode mengajar akan lebih bervareasi, aktivitas anak dapat lebih terintegrasi
melalui pengamatan, melakukan, mendemonstrasikasm, materi pelajaran lebih menarik dan kongkrit. Melalui kegaiatan bermain semua indra anak diharapkan
dapat berfungsi dengan optimal sehingga dapat merangsang kemampuan penalarannya.
Media pembelajaran memiliki banyak jenis, namun media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio dan audio visual yaitu
komputer dan tipe recoder.
26 d
Alat Permainan Edukatif APE Menurut Tadkiroatun Musfiroh 2005 menyatakan bahwa alat permainan
edukatif APE merupakan alat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bermain anak serta memungkinkan anak untuk dapat bereksplorasi, aktif dan kreatif. Alat
Permainan Edukatif sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing- masing serta ciri-ciri perkembangan anak TK sesuai dengan minat.
APE ada yang di dalam dan di luar ruangan. APE yang berada di dalam ruangan merupakan segala alat permainan anak yang berada di dalam ruangan dan
dapat dimainkan anak di dalam kelas. APE dalam meliputi balok-balok kayu, menara pelangi, puzzle, leggo. Permainan tersebut berfungsi untuk mendukung
perkembangan anak. Biasanya APE dalam dihasilkan dari pabrik, buatan guru, dan buatan anak.
APE luar merupakan alat permainan yang berada di luar kelas dan dimanfaatkan sebagai sarana belajar bagi anak. APE luar biasanya terdiri atas bola
dunia, ayunan, prosotan, jungkat-jungkit, tangga majemuk, tangga lengkung, dan papan titian. Ada yang perlu diperhatikan dalam peletakan APE luar tersebut
seperti permainan sebaiknya berdiri di atas pasir atau rumput supaya menghindarkan anak dari cidera serius saat bermain.
APE luar dan dalam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bola dunia, ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, tangga majemuk, tangga lengkung, papan
titian, balok kayu, puzzel, leggo, menara pelangi, papan pasak.
27 e
Sarana Sudut Sarana sudut merupakan suatu tempat khusus yang disediakan untuk
meletakkan sarana belajar anak di dalam kelas yang menggunakan model pembelajaran kelompok. Sarana sudut dikelompokan menjadi lima antara lain
sudut keagamaan, sudut kebudayaan, sudut pembangunan, sudut alam sekitar dan pengetahuan, sudut keluarga. Di dalam Panduan Pengelolaan TK yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006, sarana sudut dijelaskan sebagai berikut:
i Sudut Keagamaan
Sudut Keagamaan sebaiknya untuk diisi dengan sarana belajar anak yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan tentang agama yang
dianut dan toleransi terhadap agama-agama lain. Sarana belajar yang biasanya ditempatkan di sudut ini antara lain miniatur tempat ibadah,
peralatan ibadah, doa-doa, dan sebagainya sesuai dengan sudut ibadah.
ii Sudut Kebudayaan Sudut kebudayaan sebaiknya diisi dengan sarana belajar yang diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotorik, bahasa dan ekspresi dengan bahan simbol atau gambar. Sarana belajar yang
ditempatkan di sudut ini antara lain peralatan musik perkusi, buku-buku gambar, peralatan kreativitas, miniatur-miniatur tentang kebudayaan,
gambar tarian adat dan lainya yang sesuai dengan sudut kebudayaan.
iii Sudut Pembangunan Sudut pembangunan merupakan ruangan untuk meletakan sarana belajar
yang diarahkan untuk mengenal, mengetahui, memahami, dan memiliki kemampuan dasar tentang logika, berpikir logis, daya cipta, kreativitas
dan sebagainya. Sarana belajar yang sebaiknya diletakkan disudut ini adalah alat-alat permainan konstruksi, alat pertukangan, kendaraan-
kendaraan kecil, dan sebagainya yang sesuai dengan sudut pembangunan.
iv Sudut Alam Sekitar Sudut alam sekitar merupakan ruangan untuk meletakkan sarana belajar
yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan alam, sosial, serta lingkungan sekitar. Sarana belajar yang sebaiknya diletakkan di sudut
ini adalah akuarium, biji-bijian dan batu-batuan, kaca pembesar, timbangan, magnet dan sebagainya yang sesuai dengan sudut alam
sekitar.
28 v Sudut Keluarga
Sudut keluarga merupakan ruangan yang digunakan untuk meletakkan sarana belajar yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan serta
kemampuan dalam melaksanakan kegiatan kehidupan keluarga. Sarana belajar yang biasanya diletakkan di sudut ini antara lain miniatur meja
dan kursi, peralatan dapur mainan, peralatan tidur mainan, boneka dan sebagainya yang sesuai dengan sudut keluarga.
Sarana sudut yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sudut keluarga, sudut alam
sekitar
dan pengetahuan, sudut pembangunan, sudut kebudayaan, sudut keagamaan.
2 Prasarana
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prasarana adalah lahan beserta bangunanya. Menurut Suyadi 2011: 178 pada dasarnya tidak ada standar baku
yang mengikat tentang luas lahan untuk mendirikan gedung di TK. Besaran luas lahan sebenarnya lebih cenderung untuk memberikan ruang bermain untuk anak.
Ukuran luas lahan yang tidak terlalu luas biasanya disiasati dengan membuat gedung menjadi dua lantai. Meskipun demikian, untuk memberi ruang bermain
anak di luar ruangan sedikit sulit diatasi sehingga luas lahan biasanya mempengaruhi ketersediaan ruangan bermain yang terbuka untuk anak dari pada
mendirikan gedung yang di dalamnya berisi ruangan untuk proses pembelajaran. Prasarana yang perlu diperhatiakan keberadaanya selanjutnya yaitu
pengadaan ruangan. Menurut Suyadi 2011: 178 pengadaan ruang-ruang yang relevan untuk proses pembelajaran di TK sebaiknya disesuaikan dengan kapasitas
peserta didik yang akan ditampung atau sebaliknya. Pernyataan tersebut menandakan bahwa besarnya ruang kelas lebih baik disesuaikan dengan jumlah
anak yang akan mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
29 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sarana yang berada
di TK meliputi perabot kelas, alat peraga, media pembelajaran, APE luar dan dalam, serta sarana sudut yang dikhususkan untuk TK yang menggunakan model
belajar kelompok. Selain sarana, dapat diketahui juga bahwa prasarana yang ada di TK merupakan segala bangunan atau ruang-ruang yang berada di area TK
termasuk di dalamnya terdapat lahan untuk mendirikan bangunannya.
c. Lingkungan Belajar di TK