33 c
sarana dan prasarana pendidikan di cat dengan warna-warna cerah, d
sarana dan prasarana pendidikan dapat digunakan secara individu, kelompok, maupun klasikal.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam pengadaan sarana dan prasarana di TK harus memperhatikan segala aspek yang dapat mempengaruhi
jalannya proses pendidikan. Tidak hanya itu, tingkat keamanan dan kenyamanan juga perlu diperhatikan supaya sarana dan prasarana yang digunakan tidak
membahayakan anak.
f. Fungsi Sarana dan Prasarana TK
Menurut Depdiknas 2006: 42 sarana pendidikan memiliki fungsi bagi perkembangan anak di TK, diantaranya:
1 Menciptakan situasi belajar sambil bermain yang menyenangkan bagi anak
untuk melakukan berbagai kegiatan. Dengan tersedianya sarana yang lengkap anak akan lebih memiliki minat belajar yang tinggi, karena melihat usia anak
TK yang masih senang bermain. 2
Menimbulkan rasa percaya diri pada anak. Keberadaan sarana yang lengkap tentu saja akan membantu anak dalam membentuk rasa percaya diri yang
tinggi karena anak bebas berekspresi dan bebas melakukan kegiatannya. 3
Membantu anak dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan.
4 Memperkecil dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan anak yang kurang
baik. Keberadaan sarana yang lengkap dapat melatih sikap anak yang tadinya buruk menjadi lebih baik.
34 5
Memberikan kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi berinteraksi dengan lingkungan.
6 Membiasakan anak berperilaku disiplin dan bertanggung jawab. Sarana yang
lengkap dapat membantu anak membentuk perilaku disiplin dan tanggujawab yang tinggi.
g. Standar Sarana dan Prasarana di TK
Supaya proses pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien maka perlu adanya standar yang mengatur tentang sarana dan prasarana yang ada di TK.
Peraturan tentang sarana dan prasarana tersebut adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini. Berikut merupakan kriteria tentang sarana prasarana untuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal menurut Permendiknas No.
58 Tahun 2009: 1.
Luas lahan minimal 300 m
2
2. Memiliki ruang anak dengan rasio minimal 3 m
2
per peserta didik, ruang guru, ruang kepala sekolah, tempat UKS, jamban
dengan air bersih, dan ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak.
3. Memiliki alat permainan edukatif, baik buatan guru, anak,
maupun pabrik. 4.
Memiliki fasilitas permainan baik di dalam maupun di luar ruangan yang dapat mengembangkan berbagai konsep.
5. Memiliki peralatan pendukung keaksaraan
.
Namun, seiring berkembangnya jaman kemudian muncul peraturan baru untuk melengkapi kekurangan pada peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Peraturan tentang sarana dan prasarana tersebut adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud No. 137 Tahun 2014 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana PAUD. Berikut merupakan kriteria tentang sarana
35 dan prasarana PAUD menurut Permendikbud No. 137 Tahun 2014 adalah sebagai
berikut: 1
Sarana dan prasarana merupakan perlengkapan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
anak usia dini. 2
Pengadaan sarana dan prasarana sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 perlu disesuaikan dengan jumlah anak, usia, lingkungan sosial dan
budaya lokal, serta jenis layanan. 3
Prinsip; a
aman, bersih, sehat, nyaman dan indah; b
sesuai dengan tingkat perkembangan anak; c
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, dan benda lain yang layak pakai serta tidak membahayakan kesehatan
anak. 4
Persyaratan sarana prasarana TKRA BA dan sejenisnya, meliputi; a
memiliki luas lahan minimal 300 m² untuk bangunan dan halaman; b
memiliki ruangan kegiatan anak yang aman dan sehat dengan rasio minimal 3 m² per-anak dan tersedia fasilitas cuci tangan dengan air
bersih; c
memiliki ruang guru; d
memiliki ruang kepala; e
memiliki ruang tempat UKS Usaha Kesehatan Sekolah dengan kelengkapan P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan;
f memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh anak
dengan pengawasan guru; g
memiliki ruangan lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak;
h memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat bagi anak yang
sesuai dengan SNI Standar Nasional Indonesia; i
memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar ruangan yang aman dan sehat; dan
j memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dikelola
setiap hari. Standar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Permendikbud
No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana PAUD, sedangkan untuk menganalisis lebih dalam terkait ketersediaan sarana dan prasarana
penelitian ini menggunakan Permendiknas Tahun 2006.
36
3 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dirasa relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Zulaicha 2013 dalam penelitian yang
berjudul “Evaluasi Standar Sarana dan Prasarana di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Se-
Kecamatan Kasihan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pemenuhan standar sarana prasarana di TK ABA se-Kecamatan Kasihan.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi langsung dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah terdapat empat TK ABA dalam kategori memenuhi, tiga belas TK ABA dalam kategori
cukup memenuhi, dan satu TK ABA dalam kategori kurang memenuhi. Rifqi Kaffatina Silmi 2014
dalam penelitian yang berjudul “Survei Sarana dan Prasarana
outdoor di TK Kecamatan Bubutan Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keadaan sarana dan prasaran outdoor di
lapangan. Hasil dari penelitian dan analisis ketersediaan APE Alat Peraga Edukatif outdoor yang memenuhi 3 prinsip 100 TK di Kecamatan Bubutan
belum memenuhi 3 prinsip dalam menyediakan alat permainan. Sedangkan 15 TK yang sudah memiliki Luas sesuai standar minimal hanya 8 TK 53 dan 7 TK
47 masih kurang dari standar minimal. Luas permainan outdoor yang sudah sesuai standar terdiri dari 3 TK 20 sedangkan 12 TK 80 yang lain belum
sesuai standar. Berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa dari 15 TK di Kecamatan Bubutan sarana dan prasarananya masih kurang memenuhi
standar yang ideal.
37 Penelitian lainya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pasa Setyasih Sri
Utami 2014 dengan judul “Survey Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk Pengembangan Motorik Kasar Anak Di TK Se-Gugus IV Kecamatan Srandakan
Kabupaten Bantul”. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif dengan metode penelitian survey dan teknik pengumpulan data dengan lembar observasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah TK Se-Gugus 6 sekolah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; 1 jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang berupa
peralatan 690 buah, perkakas 71 buah, fasilitas 38 buah, 2 kondisi fisik sarana pendidikan 666 buah kondisi baik dan 24 buah kondisi buruk, 3 prasarana
pendidikan dengan kondisi baik berjumlah 67 buah dan kondisi buruk 4 buah, dan fasilitas yang dimiliki semua dalam keadaan baik.
4 Kerangka Pikir
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam proses pembelajaran terutama untuk mendukung kelancaran proses
pembelajaran di TK. Pengadaan sarana dan prasarana sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.
Proses pembelajaran di TK pasti menggunakan sarana dan prasarana untuk membantu dalam kegiatan belajara mengajar. Proses pembelajaran di TK
membutuhkan sarana dan prasarana yang lebih kompleks karena pembelajaran di TK sebagian besar mengutamakan proses pembelajaran untuk menyiapkan anak
memasuki jenjang pendidikan dasar. Seringkali kita jumpai di lembaga pendidikan anak usia dini khususnya TK. Sarana dan prasarananya belum lengkap
dan masih salah dalam peletakannya. Seperti belum tersedianya ruang guru, hal
38 ini belum sesuai dengan Permendikbud No 137 Tahun 2014 yang di dalamnya
menjelaskan syarat untuk mendirikan TK memiliki ruang guru, selain itu APE luar seperti perosotan, ayunan yang di letakkan di atas semen, keadaan tersebut
belum sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh Permendikbud No 137 Tahun 2014 yaitu prinsip aman. Hal tersebut bisa diartikan ketersediaan sarana dan
prasarananya belum sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Namun tidak sedikit juga TK yang ketersediaan sarana dan
prasarananya sudah sesuai dengan standar sarana dan prasarana PAUD. Standar sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan
jauh lebih baik apabila diaplikasikan di seluruh TK. Tidak terkecuali di TK se- Kecamatan Banguntapan yang berakrediasi A. Untuk memperoleh gambaran
secara riil, dilakukan sebuah penelitian tentang ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di TK se-Kecamatan Banguntapan yang berakreditasi A.
Dari subyek yang telah ditetapkan, akan di peroleh data yang dibutuhkan seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang memenuhi segi edukatif, segi
teknik dan segi estetika. Setelah penyaringan data tersebut, kemudian data dianalisis dan disajikan dalam bentuk persentase yang kemudian akan diambil
kesimpulan dari hasil yang telah diperoleh.
39
BAB III METODE PENELITIAN