Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

14 Ruang lingkup prasarana pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: a. Prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar dalam penelitian ini tidak ada. b. Prasarana yang keberadaanya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar meliputi lahan, ruang kepala, ruang guru, UKS, jamban, tempat cuci tangan, tempat sampah pilah.

3. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana berfungsi untuk mengatur sarana prasarana pendidikan supaya dapat memberi konstribusi pada proses pendidikan. Menurut Ibrahim Bafadal 2004: 26-52 manajemen perlengkapan merupakan proses kerja sama pendayagunaan semua perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien yang terdiri atas beberapa langkah, diantaranya: 1. Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan- kegiatan atau program-program yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi ini menunjukan bahwa perencanaan perlengkapan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan sarana dan prasarana sekolah di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari perencanaan sarana dan prasarana adalah untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan sekolah. 15 2. Pengadaan Pengadaan perlengkapan pendidikan pada dasarnya merupakan upaya merealisasikan rencana pengadaan perlengkapan yang telah disusun sebelumnya. Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kebutuhan sarana prasarana dapat berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, dan harga serta sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengadaan dilakukan sebagai bentuk realisasi atas perencanaan yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk menunjang proses pendidikan agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 3. Pendistribusian Pendistribusian perlengkapan sekolah adalah kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit- unit atau orang-orang yang membutuhkan. Ada tiga langkah pendistribusian perlengkapan pendidikan di sekolah, yaitu penyusunan alokasi barang, pengiriman barang, dan penyerahan barang. Dalam kaitan dengan pendistibusian perlengkapan di sekolah ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dan dipegang teguh, yaitu ketepatan barang yang disalurkan, ketepatan sasaran penyaluran dan ketepatan kondisi barang yang disalurkan. Kusus dalam penyusunan alokasi barang ada empat hal yang perlu ditetapkan, yaitu penerimaan barang, waktu penyaluran barang, jenis barang yang akan disalurkan dan jumlah barang yang akan disalurkan. 16 4. Penggunaan dan Pemeliharaan Begitu barang-barang perlengkapan yang telah diadakan itu didistribusikan kepada bagian-bagian kelas, perpustakaan, laboratorium, tata usaha, atau personel sekolah berarti barang-barang perlengkapan itu sudah berada dalam tanggung jawab bagian-bagian atau personel sekolah tersebut. Atas pelimpahan itu pula bagian-bagian atau personel sekolah tersebut berhak memakai untuk kepentingan proses pendidikan di sekolahnya. Dalam kaitan dengan pemakaian perlengkapan pendidikan itu, ada dua prinsip yang harus selalu diperhatikan, yaitu prinsip efektif dan prinsip efisien. Dengan prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditinjau semata-mata dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dengan prinsip efisien berarti pemakaian semua perlengkapan pendidikan di sekolah secara hemat dan dengan hati-hati sehingga semua perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak atau hilang. Dalam rangka memenuhi prinsip efektif dan prinsip efisien maka ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah yang akan menggunakan perlengkapan pendidikan di sekolah, yaitu memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan, menata perlengkapan pendidikan, dan memelihara baik secara berkala semua perlengkapan pendidikan. Sedangkan dalam hubungannya dengan pemeliharaan perlengkapan pendidikan, ada beberapa macam pemeliharaan. Ditinjau dari sifatnya, ada empat macam pemeliharaan, yaitu pemeliharaan bersifat pengecekan, pemeliharaan yang bersifat pencegahan, pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, dan 17 pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat. Apabila dilihat dari segi waktunya, ada dua macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan di sekolah, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. 5. Inventarisasi Salah satu aktivitas dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah adalah mencatat semua perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah. Lazimnya, kegiatan pencatatan semua perlengkapan itu disebut dengan istilah inventarisasi. Perlengkapan pendidikan. Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Secara definisi, inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik Negara secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku. 6. Penghapusan Selama proses inventaris kadang-kadang petugasnya menemukan barang-barang atau perlengkapan sekolah yang rusak berat. Barang-barang tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan dalam proses pendidikan. Seandainya diperbaiki, perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sehingga lebih baik membeli yang baru dari pada memperbaiki. Demikian pula, ketika melakukan inventarisasi perlengkapan, petugasnya mungkin menemukan beberapa perlengkapan pendidikan yang jumlahnya berlebihan sehingga tidak digunakan lagi, dan barang- barang yang kuno yang tidak sesuai dengan situasi. Apabila semua perlengkapan tersebut tetap dibiarkan atau disimpan maka akan mengakibatkan penumpukan barang yang tidak terpakai di dalam gudang. Oleh karena itu, terhadap semua barang atau perlengkapan tersebut perlu dilakukan penghapusan. 18 Menurut Sri Minarti 2011: 251 pada garis besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi lima hal, diantaranya: a. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada dasarnya perencanaan merupakan suatu proses kegiatan menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitas, distribusi, atau pembuatan peralatan, dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan. b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam usaha pengadaan barang, harus direncanakan dengan hati-hati supaya pengadaanya sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui seperti: 1 Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau media dalam penyimpanan. Dari analisis materi ini, dapat didaftar alat- alat atau media apa yang dibutuhkan. 19 2 Jika kebutuhan yang diajukan ternyata melampaui kemampuan daya beli pembuatan, harus diadakan seleksi. 3 Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. 4 Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau modifikasi maupun tidak. 5 Mencari dana. 6 Menunjuk seseorang untuk melaksanakan pengadaan alat Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan adalah sebagai berikut pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, pinjaman, pendaur-ulangan, perbaikan. c. Inventarisasi Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku. Inventaris dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik negara maupun swasta. d. Pemeliharaan dan Penataan Sarana dan Pasarana Pendidikan Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. 20 e. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan Penghapusan adalah kegiatan memindahkan barang-barang milik lembaga dari daftar inventaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Tujuan penghapusan barang, yaitu mencegah atau membatasi kerugian terhadap barang yang memerlukan dana besar dalam pemeliharaan dan meringankan beban inventaris. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan yang di dalamnya meliputi kegiatan seperti perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan, inventaris penghapusan dan penataan. Oleh sebab itu, manajemen sarana dan prasarana sangatlah penting untuk membantu jalanya proses belajar mengajar. Dengan adanya pengelolaan sarana dan prasaran yang benar diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam proses pendidikan.

1. Taman Kanak-Kanak